Elektabilitas Turun, Jokowi Masih Unggul Jauh


JUM’AT, 17 JANUARI 2014 | 18:25 WIB

Elektabilitas Turun, Jokowi Masih Unggul Jauh

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat mengikuti acara “Meeting of The Governors and Mayors of the Capitals ASEAN” di JW Mariot Hotel, Jakarta, (19/09). Tempo/Dian Triyuli Handoko

 

TEMPO.COJakarta – Elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi sebagai calon presiden 2014 turun menjadi 28 persen menurut survei Pusat Data Bersatu pada Januari ini.

“Naik turunnya ini biasa, elektabilitas Jokowi masih cukup tinggi dibandingkan yang lain. Yang lain tertinggal jauh,” kata Ketua Pusat Data Bersatu, Didik J. Rachbini, di Jakarta, Jumat, 17 Januari 2014.

Beberapa bulan sebelumnya, angka elektabilitas Jokowi menunjukkan penurunan. Pada September 2013, elektabilitas Jokowi sebesar 36 persen. Pada Oktober 2013, elektabilitas Jokowi naik tipis menjadi 37,6 persen. Kemudian, elektabilitasnya turun lagi pada November 2013, menjadi 33,5 persen.

Survei yang dilakukan Pusat Data Bersatu tersebut tidak meneliti secara mendalam perpindahan suara dari dan ke Jokowi. Peneliti Senior Pusat Data Bersatu, Agus Herta Sumarto, mengatakan penurunan elektabilitas Jokowi tersebut tidak cukup besar karena masih berada dalam margin of error. “Walau kelihatannya menurun, tetapi secara statistik tidak berbeda,” kata Agus.

Sementara itu, Didik mengatakan media massa berperan penting dalam mempengaruhi jumlah suara Jokowi dalam masyarakat. Bahkan, kata Didik, masyarakat di daerah yang tidak pernah didatangi Jokowi tetap memilih Jokowi dan suka kepadanya. “Sedikit-banyak media massa membantu menaikkan nama Jokowi,” kata Didik.

Berikut adalah lima calon presiden dengan elektabilitas tinggi berdasarkan survei Pusat Data Bersatu pada Januari 2014 :
1. Jokowi sebesar 28 persen;
2. Prabowo Subianto sebesar 10,7 persen;
3. Jusuf Kalla sebesar 4,2 persen;
4. Dahlan Iskan sebesar 3,7 persen;
5. Mahfud Md. sebesar 3,3 persen.

Tingkat elektabilitas Jokowi yang terbesar berada di Pulau Jawa, yakni sebesar 21,3 persen. Jokowi banyak disukai oleh generasi muda, yaitu:
1. Rentang usia 17-29 tahun sebesar 7,4 persen;
2. Rentang usia 30-39 tahun sebesar 5,8 persen;
3. Rentang usia 40-45 tahun sebesar 9,4 persen;
4. Rentang usia 56-65 tahun sebesar 3,5 persen;
5. Lebih dari usia 65 tahun sebesar 1,9 persen.

Dari segi popularitas, perinkat Jokowi juga tinggi walaupun bukan yang tertinggi. Jokowi meraih peringkat ketiga dengan capaian 98,9 persen, berbeda tipis dengan dua calon presiden di atasnya, yaitu Rhoma Irama (99,2 persen) dan Megawati (99,1 persen).

Metode survei adalah telepolling atau wawancara melalui telepon pada 4-8 Januari 2014. Responden berjumlah 1.200 orang dari sebelas kota, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Denpasar, Balikpapan, Makassar, dan Jayapura. Responden dipilih secara acak dan sistematis berdasarkan buku petunjuk telepon residensial yang diterbitkan oleh PT Telkom. Margin of error survei ini sekitar 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Leave a comment