Archive for December, 2014

December 31, 2014

Jokowi hapus Bansos..(ada yang tercekik dan berang ? )

Jokowi Hapus Bansos, Inilah Sederet Pejabat yang Terlilit

TEMPO.CO, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi mendukung rencana pemerintah menghapus program dana bantuan sosial di daerah ataupun di kementerian dan lembaga negara. Wakil Ketua KPK Zulkarnain mengatakan hasil riset lembaganya bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan menunjukkan pengelolaan dana bantuan sosial cenderung bermasalah.

“Program itu sudah salah sejak perencanaan yang berujung pelaksanaan yang tak terkelola dengan baik. Akibatnya, muncul masalah dalam pertanggungjawaban keuangan dan kegiatan,” ujar Zulkarnain saat dihubungi Tempo, Senin, 21 Desember.

Kemarin, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan pemerintah berencana menarik dana bantuan sosial. Menurut dia, penarikan dana itu merupakan instruksi langsung Presiden Joko Widodo. “Dana bansos sumber manipulasi,” kata Tjahjo di kantornya, Senin, 21 Desember. Berikut ini sebagian yang terseret kasus dana bansos:

1. Empat anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan–Adil Patu, Mudjiburahman, Mutaqbir Sabri, dan Kahar Gani–ditetapkan sebagai tersangka oleh kejaksaan tinggi setempat. Mereka diduga terlibat penyalahgunaan dana bansos 2008 yang merugikan negara hingga Rp 8,87 miliar.

2. Bekas Wakil Gubernur Sumatera Selatan Eddy Yusuf divonis 1 tahun 6 bulan penjara oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Palembang. Dia terbukti menilap dana bansos selama menjabat Bupati Ogan Komering Ulu pada 2005-2010. Total kerugian negara akibat perbuatannya sebesar Rp 1,6 miliar.

3. Tujuh orang pejabat Provinsi Banten menjadi tersangka kasus bansos 2011-2012 senilai Rp 7,6 miliar. Salah satunya adalah bekas Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Banten Zaenal Muttaqien.

4. Bekas Wali Kota Bandung Dada Rosada sebagai tersangka kasus suap dana bansos Pemerintah Kota Bandung. Kasus ini juga menyeret Sekretaris Daerah Kota Bandung Edi Siswadi. Dada telah divonis 10 tahun penjara atas kasus ini.

juga menyeret Sekretaris Daerah Kota Bandung Edi Siswadi. Dada telah divonis 10 tahun penjara atas kasus ini.

+++++++++++++++

dari kompasiana : http://m.kompasiana.com/post/read/713010/1/fpi-tercekik-jokowi-menghapus-bansos-.html

Gunawan

27 Dec 2014 | 08:00

Presiden Jokowi (Sumber foto: Kompas.com)

Sumber: Presiden Jokowi (Sumber foto: Kompas.com)

Satu lagi kebijakan Jokowi yang mendapat sorotan publik adalah dihapusnya dana Bansos atau bantuan sosial. Sebenarnya tidak dihapus semua. Dana bansos untuk rumah ibadah seperti pembangunan masjid masih ada. Namun bansos untuk peruntukan yang kurang bermanfaat dihapuskan.

Efeknya sangat bagus untuk penghematan anggaran walau Jokowi dihujat sana-sini. Terutama ormas yang biasanya  mendapatkan aliran bansos seperti FPI akan “lesu darah” karena tak akan mendapat transfusi dana bansos lagi. Demikian juga ormas-orams atau LSM fiktif buatan “oknum” kepala daerah akan kehilangan dana “siluman” untuk memperkaya dirinya.

Lihat saja efeknya nanti FPI tak banyak bikin demo-demo lagi di Jakarta. Puncaknya hanya demo saat mengangkat gubernur tandingan kemarin. Hal ini karena mereka tak punya dana lagi untuk membayar anggotanya yang melakukan demo-demo di Jakarta dan kota-kota lainnya.

Memang sumber dana mereka yang terbesar ya dari bansos ini. Kalau dari infaq dan sadaqah jumlahnya tak seberapa karena umat FPI tak seberapa yang mau berinfaq dan sadaqah dengan “ikhlas”. Tapi kalau dari upeti tempat hiburan malam yang akan isweeping pun sudah berkurang karena hiburan malam sudah dijaga “oknum” Polisi dan TNI.

Jadi terpaksa mau tak mau FPI harus menghemat anggaran dengan mengurangi aksi-aksi demonya. Atau biar aman mereka akan mendekati pemerintah dan pro kepada pemerintah yang dianggap “thogut” biar bisa tetap eksis di Indonesia.

Kalau bantuan dari Arab Saudi sudah lama distop karena FPI dinilai tidak berhasil. Dana Arab Saudi banyak mengalir ke pesantren-pesantren milik kaum Wahabi/Salafy. Dan ini juga banyak disalahgunakan oleh “oknum” ustadznya yang sekarang pun sudah mulai tenggelam karena ajarannya tak bisa mempengaruhi umat Islam yang rata-rata sudah memiliki dasar keislaman berbasis NU dan Muhammadiyah yang merupakan pengejawantahan Islam rahmatan lil alamin di Indonesia.

Sekarang ini aksi para “loser” hanya melalui media sosial yang gratisan agar menghemat biaya seperti yang telah dilakukan jonruwan dan jonruwati. Pemerintahan Jokowi akan “cuek bebek” terhadap mereka. Bukan nya tidak bisa ditangkap atau ditindak. Nanti kalau mereka ditangkapi sama pak Jokowi, kasihan si Fadli Zon uangnya akan habis untuk menyantuni jonruwan dan jonruwati sebesar 35 juta tiap orang.

Pemerintahan Jokowi juga tak akan membubarkan FPI, nanti juga mereka akan bubar sendiri. Lagi pula nanti pak Jokowi akan dituduh sebagai “orba jilid 2”. Lagipula memang sekenarionya mereka akan tetap menyebar fitnah sampai ditangkap sehingga ini sebagai tonggak perlawanan mereka menetang Pemerintahan Jokowi. Dan hal ini tak akan pernah terjadi.

Salam Kompasiana.

++++++++++++++++

Stop Dana Bansos, MUI Tuduh Jokowi Sengaja Hancurkan Islam

02 Jan 2015 07:33 AM

Stop Dana Bansos, MUI Tuduh Jokowi Sengaja Hancurkan Islam

Politisi Terkait

JAKARTA, BIJAKS – Kebijakan Presiden Joko Widodo menghentikan dana bantuan sosial (bansos) rupanya membuat Majelis Ulama Indonesia (MUI) kebakaran jenggot. Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnain menilai, rezim Jokowi sengaja ingin menghancurkan Islam dari peran politik, ekonomi dan budaya.

“Islam sengaja dihancurkan dan dihilangkan. Dengan tidak mencairkan bansos jelas-jelas membunuh ormas-ormas terutama ormas Islam,” kata Tengku, di Jakarta, belum lama ini.

Upaya penghancuran Islam  oleh rezim Jokowi juga terlihat dari penghancuran masjid untuk pembangunan gedung perkotaan yang jelas dimonopoli oleh budaya asing dan kapitalis.

Tengku menilai, pemerintah tidak adil terhadap umat Islam Indonesia yang notabene merupakan penduduk mayoritas. Timbulnya banyak konflik selama ini juga dianggap karena umat Muslim sebagai kaum mayoritas justru dipinggirkan.

Tengku mengingatkan, jika pemerintah tidak sungguh-sungguh memperhatikan umat Muslim sebagai mayoritas, maka konflik akan terus tersulut di 2015.

Tengku menyoroti kepedulian Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dianggap kurang berpihak kepada Islam.

“Setiap ada perayaan umat Islam tidak pernah datang. Tapi kemudian rela jauh-jauh pergi ke Papua. Ini kan secara transparan rakyat melihat pemerintah berpihak ke minoritas,” Papar Tengku. (wp/rc/tc)

December 31, 2014

Rekening Gendud : Ada 26 Bupati Miliki Rekening Berisi Lebih Dari Rp 1 Triliun

Sebutkan saja siapa nama bupati korup ini, dan segera ditangkap !

Rekening Gendut

Gilang Fauzi, CNN Indonesia
Rabu, 31/12/2014 05:17 WIB
Ada 26 Bupati Miliki Rekening Berisi Lebih Dari Rp 1 TriliunKetua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Muhammad Yusuf mengungkapkan, ada 26 bupati yang memiliki nilai rekening lebih dari Rp 1 triliun dan 12 gubernur dengan kepemilikan duit di atas Rp 100 miliar. (ANTARA FOTO/OJT/Sigid Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia — Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mendapati 54 rekening gendut milik kepala daerah, yang di dalamnya juga turut melibatkan keluarga. Transaksi keuangan mencurigakan tersebut didapat berdasarkan hasil penelusuran informasi keuangan yang dilakukan oleh PPATK sepanjang 2014.

Kepala PPATK Muhammad Yusuf mengatakan, selain database yang ada di PPATK, informasi keuangan mencurigakan juga didapatkan dari database kepemilikan rekening yang ada pada Penyedia jasa Keuangan baik Bank maupun non Bank.

Berdasarkan hasil analisis, terdapat 26 bupati yang memiliki nilai rekening lebih dari Rp 1 triliun dan 12 gubernur dengan kepemilikan duit di atas Rp 100 miliar. “Tentu jumlah uang itu tidak sesuai dengan gaji yang mereka dapat. Ini sungguh mencurigakan,” kata Yusuf saat memberikan keterangan refleksi akhir tahun PPATK di Jakarta, Selasa (30/12).

Menurut Yusuf, modus penyamaran data keuangan yang dilakukan oleh tiap kepala daerah terbilang beragam. Masing-masing dari mereka memiliki cara untuk menutupi data keuangannya.

Sebagai contoh, kata Yusuf, ada kepala daerah yang menyamarkan data keuangannya di balik perusahaan miliknya yang bergerak di bidang pertanian. Aliran keluar-masuk uang ke perusahaan tersebut mencurigakan mengingat usaha di bidang pertanian harusnya mengikuti siklus masa panen dan masa jual.

“Setelah ditelusuri, terungkap bahwa perusahaan itu fiktif. Dan uang yang masuk ke rekening itu didapat dari jatah proyek-proyek yang ada di lingkungan dia,” ujar Yusuf.

Selain itu, ada pula kepala daerah yang berusaha mengelabui data keuangan dengan mengaku mendapat fee dari pihak swasta di luar negeri. Setelah PPATK melakukan pengecekan, perusahaan yang dimaksud tidak pernah ada. “Mereka lantas mengaku uang itu sebagai pinjaman,” kata Yusuf.

Modus penyamaran rekening kepala daerah juga turut melibatkan keluarga. Tercatat ada satu istri gubernur dan seorang anak bupati yang kedapatan memiliki transaksi keuangan mencurigakan. Jika dijumlah, duit mereka tak kurang dari Rp 18 miliar.

Menurut Yusuf, pihak keluarga biasanya dilibatkan untuk menebar uang di banyak rekening. “Mereka menyimpan uang tak tanggung-tanggung. Dalam satu hari bisa ada transaksi ratusan juta di banyak bank berbeda,” ujarnya.

Dari hasil analisis, PPATK juga mendapati dua wakil bupati, seorang wakil gubernur dan dua wali kota yang memiliki rekening gendut. Sementara berdasarkan hasil pemeriksaan, terdapat sembilan pejabat daerah yang terdiri dari gubernur, bupati, dan BUMD yang kedapatan memiliki transaksi keuangan mencurigakan. “Semua laporan itu telah kami serahkan kepada pihak Kepolisian, Kejaksaan Agung, dan Komisi Pemberantasan Korupsi,” ujar Yusuf.
(pit)

December 30, 2014

Lima Teknologi Yang Dbawa Baruna Jaya IV

30 Desember 2014

Kapal Baruna Jaya IV (photo : jurnal3, republika)

Jakarta (ANTARA News) – Kapal riset Baruna Jaya IV milik Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) yang akan ikut mencari AirAsia QZ8501 dilengkapi lima jenis teknologi untuk pencarian obyek di bawah permukaan laut.

“Ada lima teknologi jadi yang dibawa, tapi dua diantaranya, side-scan sonar dan ultra-short baseline, harus digunakan bersamaan saat dioperasikan,” kata Kepala Seksi Program Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT M Ilyas kepada Antara, kemarin.

Pada kapal riset Baruna Jaya IV, ia mengatakan sudah dilengkapi multibeam echo sounder 150D dengan kemampuan mengukur kedalaman air hingga 3.000 meter dengan tingkat resolusi hingga lima meter. Sonar dapat menyapu tujuh kali (dengan sapuan melebar) kedalaman laut yang dilalui.

“Sapuan ke samping seperti setrika tujuh kali dari kedalaman lokasi laut. Jadi jika kedalamannya 200 meter bisa menyapu hingga 1.400 meter,” terang dia.

Multibeam echo sounder ini memang melekat di kapal Baruna Jaya IV. Namun BPPT, ia mengatakan juga memiliki multibeam echo sounder portable yang bisa digunakan untuk kedalaman kurang dari 200 meter di bawah air.

“Untuk kedalaman 70 sampai 80 meter, bukan untuk laut dalam, tapi alat ini saya rasa cukup untuk digunakan di perairan Belitung Timur hingga Selat Karimata. Sapuan sonarnya sama, tujuh kali melebar dari kedalaman laut,” ujar Ilyas.

Alat kedua yang dibawa Baruna Jaya IV adalah side-scan sonar yang dapat beroperasi hingga kedalaman kurang dari 2.000 meter. Alat ini hanya beroperasi baik saat digunakan dengan ultra-short baseline (USBL) atau biasa disebut sistem posisi bawah laut.

“Sapuan alat ini memang hanya 400 meter namun tampilan obyeknya lebih jelas. Ini jadi semacam GPS di bawah laut juga, sehingga hasilnya lebih presisi (tepat),” ujar dia.

Alat keempat yang dibawa adalah marine magnetometer geometric, khusus untuk mendeteksi logam dengan ukuran besar dan berfungsi membaca tanda anomali logam di bawah laut.

“Alat ini sudah sering digunakan juga oleh pihak swasta, biasa digunakan inspeksi pipa atau kabel bawah laut,” ujar dia.

Lalu, teknologi kelima yang ikut di bawa adalah Sistem Remotely Operated Vehicle (ROV), kamera yang berjangkauan puluhan meter dengan visual baik untuk memastikan obyek yang muncul dari anomali logam yang dihasilkan marine magnetometer geometric. Selain BPPT, alat ini juga dimiliki Pusat Penelitian Geologi Kementerian ESDM.

Baruna Jaya IV bergabung melakukan pencarian AirAsia QZ8501 yang hilang kontak dengan Menara Pengawas Udarar (ATC) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu pagi lalu.

Basarnas yang memimpin pencarian pesawat Airbus 320–200 tersebut telah melakukan pencarian di tujuh sektor pada Senin  dengan menggunakan pesawat, helikopter, dan kapal-kapal milik TNI, Polri, Basarnas.

Tim SAR dari Malaysia, Singapura, dan Australia juga turut mencari QZ8501 yang hilang kontak dengan membawa 155  orang.

December 30, 2014

Good Job BASARNAS & Co !

kagum melihat kerja dan prestasi BASARNAS, TNI AL /AU dan Polisi  dalam misi pencari pesawat hilang .

RABU, 31 DESEMBER 2014

Kekompakan Percepat Pencarian

Seluruh Kekuatan Fokus Evakuasi AirAsia QZ 8501

PANGKALAN BUN, KOMPAS — Kekompakan kekuatan masyarakat, tim penyelamat, TNI, dan pemerintah mempercepat pencarian pesawat AirAsia QZ 8501 yang hilang Minggu. Kerja sama itu membuahkan hasil. Sejumlah serpihan yang merupakan bagian pesawat ditemukan di sekitar Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Selasa (30/12).Di samping itu, tiga tubuh korban telah ditemukan dan dievakuasi ke KRI Bung Tomo yang berada di Laut Jawa. Beberapa serpihan dan barang milik penumpang juga ditemukan. Sejak penemuan serpihan pesawat, tiga kapal, yaitu KRI Bung Tomo, KRI Yos Sudarso, dan Kapal Negara 224, berjaga di laut sekitar tempat penemuan. Hingga semalam mereka masih melakukan evakuasi. Selanjutnya jasad korban akan dikirim ke Pangkalan Bun dan dikirim ke Surabaya, Jawa Timur, untuk diidentifikasi.Tak lama setelah Kepala Badan SAR Nasional FHB Soelistyo memastikan beberapa serpihan itu bagian dari pesawat AirAsia, Presiden Joko Widodo terbang dari Jakarta ke sekitar lokasi penemuan pesawat kemudian ke Bandar Udara Juanda, Surabaya, untuk menemui keluarga penumpang.

Di Surabaya, Presiden meminta kepada jajaran Basarnas, TNI, dan Polri agar fokus pada pencarian dan evakuasi penumpang serta awak pesawat.

Presiden juga menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi kinerja Basarnas, TNI, Polri, relawan, serta masyarakat nelayan atas dukungannya dalam pencarian pesawat. Pemerintah juga berterima kasih kepada negara sahabat yang membantu mencari, seperti dari Singapura, Malaysia, dan Australia.

Melihat tiga obyekPertama kali informasi penemuan serpihan pesawat muncul dari awak pesawat CN-295 A-2905 TNI Angkatan Udara dengan pilot Kapten (Pnb) Ammad yang berangkat dari Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pukul 06.00. Misi ini dipimpin Panglima Komando Operasi TNI AU I Marsda TNI Agus Dwi Putranto. Awak pesawat ini melihat tiga obyek besar berwarna putih dan kuning mengapung di perairan sekitar 175 kilometer dari Pangkalan Bun pada pukul 10.05.

Temuan ini segera ditindaklanjuti pesawat Hercules C-130 A-1320 yang tinggal landas pukul 10.18 untuk membantu pencarian.

Sementara itu, pesawat kalibrasi Kementerian Perhubungan yang dipimpin Kapten Banta Sidi atas perintah Menteri Perhubungan Ignasius Jonan berangkat dari Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, pukul 09.00.

Kapal menyusuri selatan Kalimantan dengan cara melingkar dari titik jatuhnya pesawat. Pukul 10.30, mereka menemukan empat serpihan besar, yang terbesar berbentuk persegi panjang dengan bentangan 10 meter.

Selanjutnya pesawat Hercules C-130 A-1319 dengan Kapten Pilot Mayor (Pnb) Akal Juang pada pukul 11.30 menemukan serpihan-serpihan dan sesosok tubuh terapung di perairan yang berdekatan dengan temuan sebelumnya. Setelah mengambil foto-foto yang dibutuhkan, pesawat ini selanjutnya menuju Pangkalan Bun untuk melaporkan foto temuan.

Kemudian pesawat Hercules C-130 A-1320 yang berangkat dari Halim Perdanakusuma tiba di lokasi pukul 12.15. Pesawat ini menemukan jaket pelampung berwarna kuning untuk penumpang serta serpihan kargo berwarna merah putih dengan jaring kargo. Adapun pesawat helikopter SAR HR-3601 Basarnas dari Pangkalan Bun memasuki perairan tersebut dan pada pukul 13.58 menemukan beberapa tubuh terapung.

Dari pesawat lain juga terlihat satu jasad mengapung di tengah lautan.

”Kami laporkan titik koordinat ini untuk ditindaklanjuti KRI Bung Tomo yang sudah berada 1-2 mil dari lokasi,” ujar kopilot Hercules, Letnan Satu (Pnb) Erwin Tri Prabowo.

Kru pesawat melaporkan hasil temuan tersebut kepada Basarnas dan perwira Angkatan Udara setempat. Selanjutnya Hercules yang dikemudikan pilot Mayor (Pnb) Akal Juang kembali melakukan penyisiran di koordinat awal ditemukannya serpihan pesawat. Penyisiran kedua kali itu juga menemukan puing-puing pesawat dan tubuh.

Pesawat terbang pada ketinggian sekitar 300 meter sehingga benda-benda itu terlihat jelas dari dalam pesawat Hercules. Kru dan wartawan juga melihat ada sekitar tujuh jasad yang mengapung, salah satunya memakai atasan berwarna putih dan celana hitam.

Pada penyisiran kedua itu, ada kapal tongkang yang berusaha berkomunikasi dengan melambai-lambaikan serpihan badan pesawat yang berwarna putih.

KekompakanKekompakan seluruh kekuatan itu muncul sejak Minggu siang begitu kabar pesawat AirAsia dinyatakan hilang. Basarnas segera mengerahkan kekuatan pesawat dan kapal. TNI juga langsung mengerahkan pesawat dan kapal mereka untuk mendekati lokasi yang diperkirakan tempat jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501.

Kekuatan masyarakat juga langsung bergerak. Nelayan di pantai Pulau Belitung dan Pulau Bangka (Provinsi Kepulauan Bangka Belitung) serta Pangkalan Bun ikut terlibat dan memberi informasi. Masyarakat di sejumlah tempat melakukan doa bersama. Sementara Bupati Belitung Timur Basuri Tjahaja Purnama ikut turun tangan langsung.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan relawan turun tangan menenangkan keluarga penumpang. Risma juga langsung mendata penumpang dan memerintahkan pengamanan rumah milik keluarga penumpang begitu alamat penumpang diketahui.

Minggu siang, Ignasius Jonan juga langsung mengerahkan pesawat dan kapal milik Kementerian Perhubungan untuk menuju lokasi. Jonan memerintahkan semua radio pantai meminta kapal yang melewati lokasi itu untuk memonitor kemungkinan ada temuan terkait dengan pesawat AirAsia.

Mencari kotak hitamMenteri Luar Negeri Retno LP Marsudi juga turun tangan membantu Basarnas untuk berkomunikasi dengan beberapa negara yang berniat membantu. Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo menghubungi Menteri Perhubungan menawarkan bantuan Kapal Riset Baruna Jaya yang memiliki kemampuan deteksi dasar laut. Semalam Kapal Riset Baruna Jaya I berangkat mendekati lokasi.

Kapal Riset Baruna Jaya I siap mencari kotak hitam di lokasi serpihan pesawat AirAsia.

”Kami akan mencari kepastian serpihan pesawat untuk mengidentifikasi kotak hitam,” kata Deputi Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam Ridwan Djamaluddin.

Pencarian akan dilakukan menggunakan kamera bawah laut yang bisa diturunkan hingga kedalaman 300 meter. Pencarian akan dilakukan dengan mengikuti jejak serpihan pesawat dan korban yang ditemukan. Penjejakan dilakukan dengan memperhitungkan posisi hilang kontaknya pesawat, posisi serpihan pesawat, serta arah dan kekuatan arus laut.

Untuk operasi pencarian kali ini, bukan hanya para menteri, pemerintah menunjuk langsung Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk memimpin upaya pencarian pesawat tersebut sejak hari pertama.

Penemuan serpihan dan jasad korban kemarin membuat Basarnas mempersempit area pencarian, yaitu area V yang ada di sekitar perairan Pangkalan Bun.

Semua kapal dan pesawat, termasuk bantuan dari negara lain, akan diarahkan untuk membantu evakuasi di area tersebut.

Basarnas akan mendapat bantuan kapal dari Kapal Riset Baruna Jaya I, kapal asosiasi survei, dan kapal bantuan dari Amerika Serikat, USS Sampson, yang akan merapat membawa alat deteksi bawah air. Jumlah penyelam juga akan ditambah. (NAD/MZW/ONG/LKT/RAZ/EDN/DEA/ACI/DEN/BAH/MAR)

+++++++++++++++++++

Pencarian AirAsia QZ8501, Tim Selam Marinir Sudah Berangkat dari Halim

Rabu, 31 Desember 2014 | 06:11 WIB
FX Laksana Agung S/KOMPASMarinir
JAKARTA, KOMPAS.com – Tim selam dari pasukan Korps Marinir TNI AL sudah terbang ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu (31/12/2014) pagi.“Bersama dua pesawat Hercules dan dua CN295,” kata Kepala Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Marsekal Pertama Sri Pulung Dwatmatsu, saat dihubungi, Rabu pagi.

Menurut Pulung, selain tim selam marinir dan rombongan peliput dari sejumlah media massa, pesawat Hercules juga mengangkut beragam peralatan terkait pencarian pesawat dan korban AirAsia QZ8501.

Adapun pesawat CN295 akan khusus dipakai untuk mencari lewat udara tanda-tanda keberadaan AirAsia QZ8501 beserta penumpang dan kru-nya.

Pulung menambahkan, pesawat Hercules yang berangkat dari pangkalannya ini akan bersiap pula untuk mengangkut temuan dari Pangkalah Bun ke Surabaya, di Jawa Timur.

Sebaliknya, lanjut Pulung, pesawat Hercules tersebut dipersiapkan pula mengangkut peralatan penanganan korban seperti peti dan kantong jenazah. “Tapi itu tergantung arahan dari Basarnas. Koordinatornya Basarnas,” ujar dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, pencarian akan berlanjut pada Rabu pagi ini, setelah pada Selasa (30/12/2014) didapatkan serpihan pesawat, sejumlah perkakas, dan tiga jenazah yang sudah dipastikan terkait dengan QZ8501. (Baca: Sesudah Titik Terang Pertama Pencarian AirAsia QZ8501).

 

++++++++++

 

Ini Profil Empat Grup Elite Penyelam Pencari AirAsia QZ8501

Orang-orang terpilih dari Denjaka, Taifib, Kopaska, dan BSG.
Rabu, 31 Desember 2014
Oleh : Mohammad Arief Hidayat
Personel Komando Pasukan Katak (Kopaska), pasukan elite TNI Angkatan Laut, sebelum melakukan operasi evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. (Akun Twitter Panglima TNI, Jenderal Moeldoko.)
VIVAnews – Proses evakuasi penumpang pesawat AirAsia yang jatuh di Selat Karimata melibatkan empat grup atau satuan elite. Mereka terdiri dari Detasemen Jala Mangkara (Denjaka), Batalyon Intai Amfibi (Taifib), Komando Pasukan Katak (Kopaska), dan Basarnas Special Group (BSG).

Empat grup elite itu harus menyelam di kedalaman 25 meter sampai 30 meter di lokasi ditemukan pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501, perairan Selat Karimata, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Barat.

Disebut grup elite karena personel masing-masing kelompok itu adalah orang-orang pilihan atau terbaik dari yang terbaik. Mereka dilatih khusus untuk situasi yang tak biasa dan tidak dapat dilakukan kebanyakan orang. Mereka tidak hanya kuat secara fisik tetapi juga mental dan intelektual.

Berikut ini profil singkat masing-masing grup itu:

Denjaka

Denjaka adalah satuan gabungan antara personel Kopaska dan Taifib Korps Marinir TNI Angkatan Laut. Anggota Denjaka dididik dalam suatu pendidikan yang disebut Penanggulangan Teror Aspek Laut (PTAL), yang memang dikhususkan untuk satuan antiteror walau mereka juga bisa dioperasikan di mana saja, terutama antiteror aspek laut.

Denjaka memiliki tugas pokok membina kemampuan antiteror dan antisabotase di laut dan di daerah pantai serta kemampuan klandestin (operasi rahasia) aspek laut.

Pola rekrutmen Denjaka dimulai sejak pendidikan para dan komando. Selangkah sebelum masuk ke Denjaka, prajurit terpilih mesti sudah berkualifikasi Intai Amfibi. Satuan khusus itu dapat digerakkan menuju sasaran baik lewat permukaan/bawah laut maupun lewat udara.

Prajurit Denjaka dituntut memiliki kesiapan operasional mobilitas kecepatan, kerahasiaan dan pendadakan yang tertinggi serta medan operasi yang berupa kapal-kapal, instalasi lepas pantai dan daerah pantai. Di samping itu juga memiliki keterampilan mendekati sasaran melalui laut, bawah laut dan vertikal dari udara.

Aktivitas Denjaka bersifat rahasia dan sangat jarang dipublikasikan. Tapi mereka dikenal sangat tangguh di medan operasi. Kemampuan Denjaka tak hanya dapat bertempur, tapi juga berperan sebagai satuan intelijen tempur yang andal.

Denjaka mampu bertempur di darat, laut, udara dan bawah permukaaan air. Mereka juga memiliki keterampilan yang dimiliki pasukan Kopaska dan Linud (setingkat Parako) untuk menjalankan misinya di TNI. Ada yang menganggap kemampuan satu pasukan Denjaka setara dengan sepuluh prajurit TNI biasa.

Setiap prajurit Denjaka memiliki kualifikasi Taifib dan Paska, pemeliharaan dan peningkatan kemampuan menembak, lari dan berenang, peningkatan kemampuan bela diri, penguasaan taktis dan teknik penetrasi rahasia, darat, laut dan udara.

Selain itu juga menguasai taktik dan teknik untuk merebut dan menguasai instalasi di laut, kapal, pelabuhan/pangkalan dan personel yang disandera di objek vital di laut, penguasaan taktik dan teknik operasi klandestin aspek laut.

Personel Denjaka juga menguasai pengetahuan tentang terorisme dan sabotase, penjinakan bahan peledak, dan peningkatan kemampuan survival, pelolosan diri, pengendapan, dan ketahanan interogasi.

Taifib

Batalyon Intai Amfibi atau disingkat Yontaifib adalah satuan elite dalam Korps Marinir seperti Kopassus dalam jajaran TNI Angkatan Darat. Satuan ini dahulu dikenal dengan nama KIPAM (Komando Intai Para Amfibi).

Untuk menjadi anggota Yontaifib, calon diseleksi dari prajurit marinir yang memenuhi persyaratan mental, fisik, kesehatan, dan telah berdinas aktif minimal dua tahun. Salah satu program latihan bagi siswa pendidikan intai amfibi adalah berenang dalam kondisi tangan dan kaki terikat, sejauh tiga kilometer.

Dari satuan ini kemudian direkrut lagi prajurit terbaik untuk masuk ke Detasemen Jala Mengkara, pasukan elite TNI Angkatan Laut.

Yontaifib mempunyai tugas pokok membina dan menyediakan kekuatan serta membina kemampuan unsur-unsur amfibi maupun pengintaian darat serta tugas-tugas operasi khusus dalam rangka pelaksanaan operasi pendaratan amfibi, operasi oleh satuan tugas TNI Angkatan Laut atau tugas-tugas operasi lainnya.

Personel Taifib mempunyai kemampuan melaksanakan tugas secara sendiri dari induk pasukan. Artinya, seorang prajurit Taifib mampu melaksanakan survival secara tim maupun perorangan, mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya dan mampu mengatasi tekanan mental di daerah penugasan.

Setiap Taifib juga memiliki kemampuan infiltrasi dan eksfiltrasi ke atau dari daerah musuh melalui media, antara lain, berenang, menyelam, serta salah satu kemampuan bawah air ataucombat swimmer melalui peluncur torpedo kapal selam.

Kopaska

Komando Pasukan Katak (Kopaska) dibentuk oleh Presiden Sukarno untuk mendukung kampanye militer di Irian Jaya (kini Papua) 31 Maret 1962.

Setiap personel Kopaska memiliki kemampuan peledakan/demolisi bawah air termasuk sabotase/penyerangan rahasia ke kapal lawan dan sabotase pangkalan musuh. Mereka juga bisa melakukan penghancuran instalasi bawah air, pengintaian, mempersiapkan pantai pendaratan untuk operasi amfibi yang lebih besar serta antiteror di laut.

Kopaska diperkirakan berjumlah 300 personel. Tapi data itu tidak valid karena Kopaska mempunyai tingkat kerahasian yang tinggi dalam hal personel dan operasi). Kopaska ada dua grup, yaitu satu grup di Armada Barat di Jakarta, dan satu grup di Armada Timur di Surabaya.

Pendidikan awal Kopaska adalah indoktrinasi dan gemblengan fisik. Keahlian utama Kopaska adalah menyelam dan bertempur di bawah air. Kemampuan bawah air inilah kesaktian utama para manusia katak. Sesuai namanya, Kopaska adalah biang segala metode pertempuran yang berunsur air.

Semua pasukan khusus Angkatab Darat, Angkatan Udara dan Angkatan Laut yang mendalami ilmu tempur bawah air pasti akan berurusan dengan Kopaska.

Untuk menjadi anggota pasukan katak, harus mempunyai kemampuan di atas rata–rata dan bisa bergerak secara individual. Standard yang tinggi, pengalaman bertugas di kapal perang dan inteligensia di atas rata–rata adalah syarat mutlak seorang prajurit Kopaska.

Rentang penugasan Kopaska cukup panjang. Dimulai tahun 1962, operasi infiltrasi, sabotase, pengamanan KRI, operasi tempur bawah air dan mempersiapkan daerah pendaratan, hingga menjebol kapal induk Belanda Karel Doorman dengan torpedo berjiwa. Segelintir pasukan katak jemput bola di terusan Suez dan terusan Panama untuk menghancurkan Karel Doorman.

Di masa Dwikora, Kopaska ditugasi menyusup ke Singapura untuk menghancurkan beberapa target penting. Bahkan operasi pembersihan ranjau yang harus dilakoni Kopaska adalah dari Sabang sampai Sulawesi.

Kopaska punya slogan: “Kopaska tidak takut salah, tidak takut kalah, tidak takut jatuh, tidak takut mati. Takut mati, mati saja”.

BSG

Basarnas Special Group (BSG) adalah semacam pasukan khusus/elite yang dimiliki Badan SAR Nasional (Basarnas). Mereka adalah personel-personel terpilih yang dilatih khusus untuk kemampuan search and rescue.

Mereka juga dilatih keterampilan terjun payung seperti militer sehingga mampu menjalankan tugas di medan sulit yang hanya bisa dijangkau dengan teknik terjun payung. Personel BSG bisa lebih cepat dan tanggap dalam melakukan upaya pertolongan korban bencana alam atau kecelakaan.

BSG merupakan pasukan khusus Basarnas yang siap bereaksi cepat. Mereka segera menindaklanjuti panggilan telepon darurat di nomor 115.

Kemampuan dan kualifikasi mereka di atas rata-rata dan siap membantu korban di lokasi bencana di darat, laut dan udara. BSG terdiri 60 personel. Mereka diambil dari anggota pilihan di setiap kantor SAR di daerah dan dididik khusus dengan kemampuan lebih.

BSG dibentuk sejak kasus jatuhnya pesawat Sukhoi di Gunung Salak, Jawa Barat, pada 2012. Bermula dari medan pencarian yang berat, minim biaya dan sumber daya muncul ide membentuk BSG. Tim ini seperti Kopassus milik TNI Angkatan Darat, Kopaskhas milik TNI Angkatan Laut, atau Kopaska milik TNI Angkatan Laut, yang dipersiapkan sedemikian rupa untuk bisa menolong korban dengan hasil maksimal dan biaya minimal.

Baca berita lain:

December 30, 2014

Ini Penguasa Air Asia Indonesia

TEMPO.CO, Jakarta – PT Air Asia Indonesia adalah bagian dari Air Asia Berhad dengan kepemilikan saham mayoritas sebanyak 49 persen. Air Asia Berhad sendiri dimiliki oleh pengusaha Malaysia, Tan Sri Anthony Francis “Tony” Fernandes, sejak 2001.

Selain Air Asia Bhd, saham Air Asia Indonesia dimiliki Komisaris Utama Darmadi Pin Harris sebanyak 20 persen, Senjaya Wijaya (21 persen), dan PT Fersindo Nusaperkasa (10 persen). Pembagian ini terkait dengan aturan Indonesia yang membatasi kepemilikan saham terhadap warga negara ataupun badan hukum asing. (Baca:Status Air Asia Jelas, Jasindo Bayar Klaim Asuransi)

Perusahaan investasi penerbangan ini kerap disebut terkait dengan taipan minyak, Riza Chalid. Orang ini juga diduga dekat dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto dan pasangannya sebagai calon wakil presiden pada Pemilu 2014, Hatta Radjasa. (Baca: Jokowi: Usut Tuntas Hilangnya Air Asia)

Sebelumnya, Air Asia bernama Air Wagon International (Awair). Salah satu pendiri perusahaan ini adalah Presiden RI keempat, Abdurrachman Wahid atau Gus Dur. Pada 2004, Air Asia mengakuisisi Awair sekaligus memiliki sertifikat operasional penerbangan (AOC) atas nama perusahaan tersebut. (Baca: Air Asia Diyakini Tetap Jadi Favorit Pelancong)

Air Asia di Tanah Air termasuk maskapai penerbangan moncer. Kini, perusahaan tersebut menguasai 5 persen dari total nilai pasar penerbangan di antara 50 maskapai yang beroperasi di dalam negeri.

Pertumbuhan maskapai ini melejit hingga 34 persen sepanjang 2012-2013. Tahun lalu, Air Asia Indonesia membuka 13 rute penerbangan, terdiri atas empat rute domestik dan sembilan rute internasional. (Baca: Jejak Air Asia Terlacak di Bangka Belitung ?)

THE STAR | ROBBY IRFANY

December 29, 2014

Musibah Air Asia “Wagon Air 8501”

Pesawat AirAsia Hilang Kontak

Pesawat Airbus A320 AirAsia mendarat di Bandara Internasional Lombok di Praya, Lombok Tengah, NTB, (12/10). AirAsia membuka rute penerbangan baru Kuala Lumpur-Lombok (PP) dengan jadwal 3 kali seminggu. ANTARA/Ahmad Subaidi

TEMPO.CO, Jakarta – Pesawat AirAsia hilang kontak dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura pada Ahad pagi, 28 Desember 2014.

“Wagon Air 8501 Surabaya-Singapura,” kata Direktur Keselamatan dan Standar AirNav Indonesia Wisnu Darjono saat dihubungiTempo. Wisnu menuturkan pesawat dijadwalkan tiba di Singapura pukul 07.20 WIB.

Namun pesawat tersebut hilang kontak sebelum perbatasan Indonesia dengan Singapura. “Sampai saat ini, belum ada kontak,” ujarnya.

Pesawat jenis Airbus A320-200 ini membawa 155 penumpang, terdiri atas 138 orang dewasa, 16 anak, dan 1 bayi, serta 2 pilot, 4 awak kabin, dan 1 teknisi. Pesawat diterbangkan oleh Kapten Irianto.

AirAsia berangkat dari Surabaya pukul 06.36 WIB. Perjalanan dari Singapura ke Surabaya seharusnya memakan waktu 2 jam 20 menit.

MARIA YUNIAR

++++++++++++++++++

5 Teori Hilangnya Pesawat Air Asia

Seorang petugas dari BASARNAS di Medan, Sumatera Utara menentukan poin posisi penerbangan AirAsia hilang dari perairan Indonesia 28 Desember 2014. SUTANTA ADITYA/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta – Pesawat Air Asia QZ8501 hilang dari pantauan radar otoritas penerbangan Indonesia, Ahad pagi, 28 Desember 2014. Pesawat jurusan Surabaya-Singapura yang berpenumpang 155 orang dan 7 awak ini terakhir kali terekam radar berada di atas perairan Belitung pada pukul 06.16. (Baca: Pencarian AirAsia yang Hilang Difokuskan di Sini)

Sejumlah pakar penerbangan memberi pandangan soal penyebab pesawat jenis Airbus A320 itu menghilang dari radar layar. Saat para penyelamat bersiap melanjutkan perburuan mencari Air Asia QZ8501, berikut ini teori mengenai sejumlah kemungkinan dalam hilangnya QZ8501 seperti yang dilansir SkyNews, Ahad, 28 Desember 2014.


1. Kegagalan Teknis

A320 memiliki catatan keamanan yang sangat baik dengan hanya mengalami 26 insiden sejak pertama kali dioperasikan pada 1988. Menurut pilot dan pakar penerbangan Gideon Ewers semua penyebab insiden tersebut disebabkan oleh faktor-faktor lain ketimbang masalah dengan pesawat. (Baca : Bos AirAsia Minta Keluarga Penumpang Bersabar)

Kasus gangguan terhadap A320 Yang paling terkenal adalah serangan burung di pesawat US Airlines milik maskapai penerbangan Amerika Serikat yang dipaksa mendarat di Sungai Hudson, New York, pada 2009. Sekitar 155 penumpang selamat saat pesawat tersebut perlahan-lahan tenggelam di Sungai Hudson.

Adapun Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Djoko Murjatmodjo, mengatakan bahan bakar QZ 8501 hanya cukup menempuh perjalanan selama empat jam. “Paling lama empat setengah jam,” kata Djoko Murjatmodjo, Ahad, 28 Desember 2014. (Baca: Pesawat AirAsia Hilang Kontak)

Dengan kondisi demikian, pesawat diperkirakan akan kehabisan bahan bakar pada Ahad, 28 Desember 2014, pukul 10.00, jika terus terbang setelah pesawat dinyatakan hilang dari radar. Pesawat Air Asia rute Surabaya-Singapura diperkirakan mendarat 07.57. “Jikalost contact masih terbang artinya saat ini sudah habis,” kata Djoko.

2. Dihantam Badai

Kapten pilot Irianto terekam radar meminta izin kepada menara kontrol untuk menaikkan ketinggian sebelum pesawat hilang dari radar untuk menghidnari cuaca buruk. Menurut pakar penerbangan kapten Mike Vivian badai bisa jadi bergulung di ketinggian ribuan kaki dan awan petir bisa menyebabkan kerusakan serius pada pesawat. (Baca : Benarkah AirAsia Hilang karena Badai?)

Namun, kata Vivian, kondisi cuaca yang berubah-ubah dan aneh di sebuah kawasan tertentu biasanya sudah diantisipasi para pilot berpengalaman. Vivian mengatakan adalah sebuah keanehan ada peristiwa cuaca yang berubah tiba-tiba dapat menyebabkan pesawat hilang dari kontak.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Djoko Murjatmodjo, mengakui Air Asia QZ 8501 terakhir melapor ke menara kontrol untuk bergeser ke kiri dan menaikkan ketinggian dari 32 ribu kaki ke 38 ribu kaki. Saat itu, pilot Irianto mengaku ingin menghindari awan cumolonimbus. (Baca: Di Mana Titik AirAsia Hilang di Radar?)

“Untuk yang bergeser ke kiri sudah disetujui tapi yang minta ke atas tak disetujui karena masih ada pesawat di atas, masih padat,” kata Djoko. Data cuaca di wilayah udara, kata Djoko, memang tak bagus. “Banyak awan cumolonimbus,” kata Djoko. Namun saat berangkat data cuaca di Surabaya cerah.

3. Terhambat Gumpalan Es

Pesawat itu bisa saja terbang ke dalam gumpalan es yang kemungkinan menyebabkan pesawat itu “terlontar dari langit”, menurut Ray Karam Singh, pilot yang akrab dengan rute di atas Laut Jawa. (Baca: AirAsia Benarkan Pesawatnya Hilang Kontak)

Dia mengatakan pilot Air Asia QZ8501 bisa saja mencoba terbang keluar dari kondisi tersebut dengan naik lebih tinggi tapi bisa saja malah bermasalah lebih lanjut dengan situasi itu. Singh menambahkan, bahwa es adalah penyebab paling mungkin, daripada serangan badai. (Baca: Status AirAsia yang Hilang: Delayed)

4. Kesalahan Pilot

Irianto, pilot Indonesia yang memimpin penerbangan yang hilang, itu memiliki pengalaman 20 ribu jam terbang, menurut bos AirAsia, Tony Fernandes. Tujuh ribu jam penerbangan itu ia lalui bersama AirAsia. Dia terbiasa menerbangi pesawat untuk rute jarak pendek dan sangat berpengalaman, menurut pakar penerbangan, kepada Sky News. (Baca: Adik Ahok Cari Pesawat Hilang Kontak di Belitung)
Dari pantauan flightradar24, saat itu di sekitar pesawat Air Asia QZ 8501 yang hilang kontak, setidaknya terdapat dua pesawat terdekat. Satu pesawat Air Asia QZ 502 Jurusan Denpasar-Singapura yang berangkat dari Denpasar pukul 06.18. Pesawat lainnya adalah Air Bus A320-233 maskapai Silk Air.

5. Aksi Disengaja

Pilot pesawat Air Asia yang hilang ini menjaga komunikasi dengan menara kontrol sampai menit terakhir. Menurut David Learmount, editor laman Flight Global, mantra para pilot adalah terbang, memandu, dan berkomunikasi. Ada hal yang mengganggu sehingga mereka tidak dapat berbicara dengan menara kontrol.

Learmount menuturkan, ada sesuatu hal yang mengalihkan perhatian pilot sehingga mereka tidak dapat terus berbicara dalam jangka waktu yang lama dengan menara kontrol. “Kita tidak tahu apa yang terjadi pada saat itu, dan jika pesawat tidak muncul berarti ada sebuah tindakan yang disengaja.” (Baca: Seperti Apa Jalur AirAsia Versi Flightradar24?)

Kepada Skynews, kejadian tersebut biasa terjadi dalam peristiwa yang menjadi target teroris. Situasi di dalam kabin menunjukkan kelompok tertentu ingin bertanggung jawab dan sangat ingin mengklaim sebuah “kemenangan”.

Seorang pilot asal Indonesia yang tidak bersedia mengakui adanya isu pembajakan di kalangan penerbang. Dugaan tersebut muncul karena tidak ditemukannya tanda-tanda kecelakaan, termasuk radar yang tidak menangkap sinyal Emergency Locator Transmitter. ELT adalah alat yang mengirimkan sinyal apabila pesawat mengalami kecelakaan.

“Alat itu berbunyi mengalami benturan keras atau pendaratan darurat. Kalau alat itu tidak berbunyi, ya kami belum dapat menyimpulkan apa-apa,” kata Kepala Badan SAR Nasional Jawa Timur, Sutrisno, Ahad, 28 Desember 2014. Namun Sutrisno enggan berspekulasi ihwal dugaan adanya isu pembajakan itu. (Baca:AirAsia Hilang Kontak, Adik Ahok Buat Posko)

BOBBY CHANDRA | DINI PRAMITA | SKYNEWS

++++++++=

Body Air Asia Tampak di Bawah Permukaan Laut

Body Air Asia Tampak di Bawah Permukaan Laut  

Layar kamera menampilkan benda mencurigakan yang ditemukan mengapung oleh tim TNI AU pencari pesawat AirAsia di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, 30 Desember 2014. Foto: TNI AU

TEMPO.CO, Pangkalan Bun – Selain menemukan tiga jenazah dan serpihan benda yang diduga berasal dari pesawat Air Asia QZ8501, tim Badan SAR Nasional mengidentifikasi letak body pesawat. (Baca: Diduga Korban Air Asia, 1 Mayat Berkulit Putih)

“Tadi dari pantauan udara, kami bisa melihat body pesawat dalam bentuk potongan cukup besar, berada di bawah permukaan laut,” kata Direktur Operasional Badan SAR Nasional posko Pangkalan Bun S.B. Supriyadi di Landasan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa, 30 Desember 2014. “Dari udara, bisa dikenali bentuk pesawat meski tidak utuh.” (Baca: Air Asia, Bangkai Pesawat Ada di Selat Karimata)

Posisi badan pesawat ini, menurut Supriyadi, berada pada jarak antara 97-100 mil laut dari daratan Pangkalan Bun. “Kami yakin, sisa jenazah dan serpihan lain tidak jauh dari situ.” Pasalnya, sebelum menemukan body pesawat, Supriyadi dan tim telah menemukan tiga jenazah. Lokasi jenazah hanya berselisih 5 mil laut lebih jauh dari penemuan body pesawat. Kendati demikian, dia belum bisa mengidentifikasi kedalaman badan pesawat itu. (Baca: Kronologi Penemuan Puing yang Diduga Air Asia)

Sementara itu, menurut Panglima Komando Operasional Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara 1 Marsekal Muda A. Dwi Putranto, yang memimpin operasi pencarian dari udara pada hari ini, operasi evakuasi akan dilakukan TNI Angkatan Laut. “TNI AU akan mem-back-up dari udara, operasi evakuasi, dan identifikasi korban, serta serpihan, kemungkinan besar dilakukan di atas kapal di lokasi.” (Baca: Istri Kapten Pilot Air Asia: Saya Harus Kuat)

Dwi menjelaskan, saat ini tim TNI AU sudah mengerahkan KRI Bung Tomo dan beberapa kapal lain ke lokasi. “Di kapalnya juga ada helipad untuk pendaratan helikopter, jadi korban bisa dievakuasi langsung ke daratan.” Tapi dia belum bisa menentukan apakah jenazah dibawa ke Pangkalan Bun atau Surabaya. (Baca: 21 Penyelam Evakuasi Jenazah dan Puing Air Asia)

Di posko Pangkalan Bun, kesibukan semakin meningkat. Petugas Basarnas mulai mendirikan tenda yang kemungkinan akan digunakan untuk proses identifikasi. Sedangkan berdasarkan informasi, dikabarkan Presiden Joko Widodo dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sedang dalam perjalanan menuju Pangkalan Bun. (Baca juga: Puing Ditemukan, Keluarga Korban Air Asia Histeris)

+++++++++++++++

Usai Anjlok, Saham Air Asia Mulai Pulih

Usai Anjlok, Saham Air Asia Mulai Pulih  

CEO Air Asia, Tony Fernandes berbincang dengan Presiden Direktur Air Asia Indonesia, Sunu Widyatmoko, di ruang Crisis Centre, Terminal 2, Bandara International Juanda, Surabaya, Minggu 28 Desember 2014. Kedatangan CEO Air Asia ini terkait dengan hilangnya pesawat Air Asia 8501 dengan rute pernerbangan Surabaya-Singapura. TEMPO/Fully Syafi.

TEMPO.CO, Jakarta – Harga saham Air Asia Bhd tercatat anjlok parah hingga 8,5 persen pada perdagangan kemarin. Namun, kini pergerakan saham dengan kode AIRA itu mulai membaik.

Pada pukul 11.30 WIB, saham perusahaan penerbangan yang terdaftar di Kuala Lumpur Composite Indeks (KLCI) ini telah bergerak naik 0,030 poin (1,12 persen) ke level 2,720 ringgit Malaysia per lembar saham. (Baca:Status Air Asia Jelas,Jasindo Bayar Klaim Asuransi)

Menurut Kepala riset Panin Securities Purwoko, pelemahan saham kemarin terjadi karena faktor sentimen sesaat, seperti insiden kecelakaan, dan biasanya memang tidak akan berlangsung lama. Investor akan bersikap rasional, cenderung akan kembali memburu saham AIRA, apabila harga saham tersebut dinilai sudah terlampau murah. “Ketika sudah terlalu murah, investor secara alamiah akan mulai mengakumulasi pembelian,” tutur Purwoko. (Baca:Air Asia Ditemukan Dalam 7 Hari, Ini Alasannya)

Meskipun demikian, Purwoko menambahkan, investor harus cermat memperhatikan kinerja keuangan AIRA. Jika dalam waktu belakangan tidak tampak adanya perbaikan kinerja keuangan korporasi secara berkelanjutan, investor tidak disarankan memegang saham AIRA dalam waktu yang lama.

Sebagaimana diketahui, dalam pasar modal di kawasam regional kemarin, mayoritas perusahan penerbangan bergerak negatif. Selain AIRA, Singapore Airline Ltd (SAL) turun sebanyak 0,08 poin (0,69 persen) menjadi 11,59 dolar Singapura per lembar saham. Saham Thai Airways International (PCL) terkoreksi 1,36 persen menjadi seharga 14,50 Baht Thailand per lembar. (Baca:Air Asia Diyakini Tetap Jadi Favorit Pelancong)

PRAGA UTAMA

+++++++++++++++++

Bos Air Asia: Kami Tak Lari dari Tanggung Jawab

Bos Air Asia: Kami Tak Lari dari Tanggung Jawab  

TEMPO.CO, Sidoarjo – Chief Executive Officer PT Air Asia Tony Fernandez memastikan bertanggung jawab atas musibah yang menimpa salah satu armadanya, pesawat Air Asia QZ8501. Pihaknya akan melaksanakan kewajibannya untuk keluarga penumpang maupun awak pesawat. “Kami tidak akan lari dari segala kewajiban kami,” kata Tony dalam jumpa pers di Crisis Center Terminal 2 Bandara Juanda, Sidoarjo, Selasa, 30 Desember 2014.

Tony meminta maaf kepada keluarga penumpang atas apa yang mereka alami. Dikatakan Tony, musibah tersebut merupakan mimpi buruk baginya selama 30 tahun Asia Air terbang. Meski mengakui kejadian ini sebuah pengalaman buruk, tapi pihaknya tetap kuat untuk memberikan dukungan kepada keluarga penumpang dan awak pesawat.

“Ini perasaan terburuk, tapi kami akan tetap kuat untuk mendampingi keluarga dan kru pesawat,” ujarnya. (Baca berita terkait: Istri Pilot Air Asia Akan Dibawa ke Pangkalan Bun)

Tony memastikan akan fokus kepada korban dan awak pesawat yang disebutnya sebagai kru yang menakjubkan. Dia akan memberikan segala bentuk dukungan yang diperlukan, mengingat keluarga penumpang beserta keluarga awak pesawat sangat kuat dan tenang untuk menunggu informasi dan upaya yang sudah dilakukan sejauh ini.

Air Asia juga akan memberikan akses seluas mungkin kepada tim Badan SAR Nasional untuk melanjutkan pencarian dan evakuasi. Tony berharap tim pencari bisa segera membawa hasil. “Basarnas meyakinkan akan memberikan hasil sesegera mungkin,” ujarnya. (Baca: Keluarga Korban Air Asia Tak Sabar Tunggu Jenazah)

Meski begitu, ia tidak menampik adanya faktor lain yang bisa mempengaruhi upaya pencarian. Di antaranya cuaca dan gelombang air laut. Tapi ia meminta masyarakat untuk membiarkan Basarnas menuntaskan pencarian.

“Kami berharap akan mendapat hasil secepatnya,” ujarnya. Tony juga akan berbicara dengan keluarga penumpang satu per satu. Ia ingin meyakinkan mereka bahwa Air Asia tetap bisa dipercaya. (Baca pula: Pesawat Air Asia Tergelincir di Bandara Filipina)

AGITA SUKMA LISTYANTI

 

++++++

Dua Spekulasi Kecelakaan AirAsia QZ8501

Dua Spekulasi Kecelakaan AirAsia QZ8501

Pesawat AirAsia A320. JIJI PRESS/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta – Ahli keamanan penerbangan Desmond Ross mengatakan ada kemungkinan pesawat Air Asia QZ 8501 jatuh karena faktor cuaca. “Tapi bukan berarti, badai menjadi penyebab utama pesawat itu mengalami kecelakaan,” kata dia. Ada kemungkinan kejadian lain selain faktor cuaca tersebut. (Baca: Kapal Malaysia Temukan Tangga Darurat Air Asia)

Mungkin terjadi kegagalan mekanis atau ledakan,” kata Ross seperti dikutip dari The Sydney Morning Herald pada Kamis 1 Januari 2015. “Bisa saja terjadi beberapa kegagalan.” (Baca: Evakuasi Air Asia Dihadang Hujan Badai)

Ross mengatakan, kotak hitam yang ada dalam pesawat akan membantu mengungkap apa yang terjadi selama penerbangan. Alat tersebut mampu merekam percakapan di kokpit dan data penerbangan pesawat. (Baca: Ciri-ciri Jenazah Perempuan Korban Air Asia QZ8501)

Ross berujar, badai atau cuaca adalah fenomena alam yang harus selalu dihadapi pilot saat menerbangkan pesawat. “Badai dan cuaca yang mereka alami saat ini adalah fakta kehidupan, dan itu sedang terjadi selama beberapa bulan,” ujarnya. (Baca: 4 Korban Air Asia QZ8501 Diterbangkan ke Surabaya)

Namun, memang belum dapat diketahui pasti apakah pesawat AirAsia QZ8501 hancur di udara atau menghantam permukaan air di Selat Karimata. Jika pesawat hancur di udara, tekanan di kabin akan tinggi dan penumpang kekurangan oksigen. “Penumpang sudah tidak sadar ketika menyentuh air,” ujarnya. (Baca: Data Armada dan Pasukan Pencari Air Asia QZ8501)

Pemimpin Investigasi Kecelakaan dan Forensik dari Central Universitas Queensland, Geoff Dell, mengatakan pesawat komersial tidak dibangun untuk terbang melalui badai. “Orang-orang tidak menyadari betapa hebatnya partikel badai,” kata dia. (Baca: Identifikasi Korban Air Asia QZ8501 Makin Sulit)

Dia mengatakan badai sangat mungkin “menghancurkan pesawat” dengan merusak bagian seperti sayap atau ekor. Hal itu bisa membuat pesawat menjadi tak terkendali. “Jika Anda berada dalam turbulensi yang parah kemudian terpental, pesawat hampir tidak terkendali,” ujarnya. Dia pun akan sangat terkejut jika para penumpang masih sadar saat pesawat menyentuh air. (Baca: Fakta tentang 15 Korban Air Asia QZ8501)

Para ahli sepakat saat terjadi situasi darurat, co-pilot sudah fokus pada menit-menit terakhir sebelum pesawat menyentuh air. Karenanya, mereka tidak mungkin sempat membuat panggilan mayday (panggilan SOS dalam komunikasi radio). Bisa jadi mereka salah menilai tingkat keparahan badai. (Baca: Kapal Hi-Tech BPPT Bantu Cari Air Asia)

Ahli penerbangan Neil Hansford mengatakan, wilayah Laut Jawa yang menjadi lokasi hilangnya pesawat dikenal sebagai ‘pabrik badai’. “Setelah pesawat mulai jatuh, tekanan udara akan mulai hilang dan mereka akan tidur dengan sangat cepat. Jadi saya tidak berpikir mereka dalam kondisi sadar yang cukup lama,” ujarnya. (Baca juga: QZ8501 Diduga Malah Melambat Saat Ubah Ketinggian)

THE SYDNEY MORNING HERALD | NINIS CHAIRUNNISA

December 29, 2014

Tim Reformasi Migas: Pertamina Mampu Produksi Pertamax 5 Juta Barel Sebulan

Monday, December 29, 2014       06:50 WIB

Faisal Basri (Antara)

Ipotnews – Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi menyebut PT Pertamina mampu menghasilkan bahan bakar minyak RON 92 (pertamax) sebanyak lima juta barel per bulan, dari saat ini hanya 197 ribu barel.

Menurut Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri, hal itu diketahuinya setelah bertemu dengan jajaran direksi Pertamina. Angka produksi itu dikatakan bisa dicapai, jika Pertamina memberdayakan kilang-kilang yang sudah tersedia, seperti di Balongan dan Cilacap. “Jadi tidak perlu investasi,” kata Faisal, di Jakarta, Minggu (28/12).

Faisal menegaskan, rekomendasi penghapusan premium oleh Tim Reformasi bukanlah usulan yang mengada-ada, namun disertai data dan sesuai fakta.  Dia mengaku telah menemui sejumlah pihak sebelum akhirnya mengeluarkan rekomendasi penghapusan premium.

Dia menyebutkan, salah satu yang ditemui adalah pengusaha Sandiaga Uno, yang notabene memiliki kilang, namun tidak beroperasi karena tidak ada pasokan minyak.

“Kita dorong dipercepat. Kita ini jangan disandera oleh keyakinan-keyakinan seolah-olah Pertamina tidak mampu. Pertamina itu keren dan punya infrastruktur bagus,” ujar dia.

Selanjutnya, kata Faisal, pemerintah diminta untuk mengoptimalkan kilang-kilang milik swasta nasional guna mendongkrak produksi. “Kilang swasta seperti ini harus dioptimalkan. Kilang lainnya yaitu Trans Pacific Petrochemical (TPPI),” tutur Faisal.

Jangan Tergesa-gesa

Dihubungi secara terpisah, Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi), Sofyano Zakaria, justru meminta Presiden Joko Widodo agar tidak tergesa-gesa mewujudkan rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas untuk menghapus RON 88 (premium) dan menggantinya dengan pertamax.

Sofyano mengatakan, kilang produksi Pertamina tidak akan cukup untuk menyediakan RON 92, karena kebutuhan masyarakat sangat besar.

“Pasti tidak cukup, tetap melakukan imporkan kebutuhan kita 15 juta barel per bulan. Sedangkan Pertamina sanggup 5 juta barel per bulan. Jadi Pertamina tetap impor, artinya rekomendasi ini jangan diwujudkan tergesa-gesa,” ucapnya.

Dia khawatir, jika keputusan itu tetap dipaksakan, akan menyebabkan masalah struktural di masyarakat terkait kelangkaan bahan bakar. Maka, dia merekomendasikan pemerintah tetap menyediakan bahan bakar RON 88 dan RON 92, namun jumlahnya tergantung wilayah.

“Makanya rekomendasi saya tadi adalah range saja, RON 88 sampai 92. Jadi misalnya kilang Dumai masih bisa produksi RON 88, ya sudah sekitar Sumatra masih boleh RON 88, Jakarta RON 92. Cilacap bisa RON 88, jadi tetap ada,” jelas Sofyano. (Sigit/ef)

December 29, 2014

Investasi Pangan Jadi Primadona + Daftar 29 Bahan Pangan yang Diimpor RI

Investasi pangan asal jangan diiringi oleh komponen import dong

Senin, 29 Desember 2014

Varian Produk Minuman Akan Bertambah

JAKARTA, KOMPAS — Industri makanan dan minuman menjadi primadona investor asing. Pada 2015 komposisi penanaman modal asing lebih besar dibandingkan dengan penanaman modal dalam negeri. Ada tiga negara yang akan menanam modal dalam jumlah besar pada tahun depan. Ketua Umum Gabungan Perusahaan Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman, Sabtu (27/12), di Jakarta, mengatakan, selama periode Januari-September 2014, Gapmmi mencatat, jumlah penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp 27 triliun. Nilai ini lebih besar daripada penanaman modal dalam negeri (PMDN), yakni sebesar Rp 15 triliun.

Berdasarkan data United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) bertajuk World Investment Prospects Survey 2013-2015, Indonesia menempati peringkat keempat dari 19 negara di dunia yang termasuk negara favorit untuk berinvestasi. Peringkat pertama hingga ketiga ditempati Republik Rakyat Tiongkok, Amerika Serikat, dan India.

”Beberapa investor asing bahkan telah mengontak Gapmmi untuk berinvestasi pada tahun 2015. Sebagian besar dari mereka berasal dari Jepang, Korea Selatan, dan Malaysia,” ujar Adhi.

Jepang, menurut Adhi, tetap menjadi investor dominan di industri makanan dan minuman walaupun, mengutip data Japan Bank for International Cooperation (JBIC, 2014), Indonesia berada di urutan kedua setelah India dalam daftar invetasi asing langsung (FDI) Jepang dengan persentase investasi sebesar 45,7 persen.

Tahun sebelumnya, Indonesia berada di peringkat pertama FDI Jepang.

JaringanWakil Ketua Umum Bidang Kebijakan Umum Gapmmi Rahmat Hidayat menyebutkan, pada 2015, nilai keseluruhan investasi adalah 50 miliar dollar AS atau naik 10 miliar dollar AS dari 2014.

Rahmat mengatakan, kondisi besarnya proporsi asing selalu berulang. Hal itu disebabkan perusahaan asing mempunyai jaringan perdagangan global dan institusi pembiayaan keuangan yang kuat. Permodalan mereka juga besar. Dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, investasi asing akan semakin mudah.

Para investor tersebut menggunakan strategi investasi multinasional yang lebih menyasar negara-negara kaya bahan baku industri makanan dan minuman.

TrenSektor yang disasar beragam, mulai dari minuman, roti, bumbu, makanan ringan, serta makanan olahan berbahan dasar buah dan sayur.

”Ada satu investor yang berniat menanamkan modal di sektor pemrosesan tepung jagung (corn starch) dan fruktosa,” ungkap Adhi.

Menurut Rahmat, tren sektor industri makanan dan minuman pada 2015 kembali didominasi air minum dalam kemasan, minuman berbasis susu, minuman ringan, dan makanan siap saji. Untuk sektor air minum dalam kemasan, misalnya, akan terjadi kenaikan pertumbuhan 11-12 persen pada 2015.

Tren tersebut, kata Rahmat, disebabkan perubahan tingkat kesejahteraan hidup dan gaya hidup masyarakat.

”Mereka menyukai segala sesuatu yang praktis dan siap saji,” kata Rahmat.

MinumanDirektur Industri Minuman dan Tembakau Direktorat Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Faiz Achmad menambahkan, varian minuman teh dan kopi dalam kemasan akan semakin bertambah. Minuman tidak berkarbonasi, seperti sari buah, juga akan diminati.

Namun, Faiz agak pesimistis melihat besarnya proyeksi jumlah investasi di industri makanan dan minuman. Pasalnya, harga bahan bakar minyak naik sehingga berdampak pada ongkos pendistribusian. Upah minimum pun tengah bergejolak akibat kenaikan harga bahan bakar minyak itu.

Secara makro, perekonomian Indonesia pun sedang melambat. Akibatnya, meskipun pemerintah telah menargetkan pertumbuhan sebesar 7 persen selama lima tahun mendatang serta industri makanan dan minuman diharapkan berkontribusi 8,8 persen, Faiz menyebutkan, hal itu akan sulit dicapai.

”Setelah harga bahan bakar minyak naik beberapa bulan lalu, harga bahan baku untuk produk olahan juga naik 10 persen,” imbuh Faiz.

Kondisi itu memperberat permintaan atau daya beli masyarakat. (MED)

++++++

Daftar 29 Bahan Pangan yang Diimpor RI sampai November

on Jan 04, 2014 at 13:08 WIB

Sebagai negara agraris, lahan pertanian Indonesia belum dapat memenuhi seluruh kebutuhan pokok masyarakatnya. Terbukti, Indonesia masih belum bisa keluar dari jeratan importasi bahan pangan sepanjang hampir 2013.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dalam kurun waktu Januari  hingga November 2013, pemerintah Indonesia tercatat mengimpor lebih dari 17 miliar kilogram bahan pokok senilai US$ 8,6 miliar atau setara Rp (kurs: Rp 104,9 triliun).

Ironisnya, sebagian bahan pangan yang diimpor Indonesia justru bisa dihasilkan di negeri sendiri seperti kentang, teh, cengkeh, jagung hingga beras.

Namun permintaan domestik yang melampaui jumlah produksi pangan mendorong pemerintah untuk menerima ekspor dari negara lain.

Langkah tersebut diambil pemerintah guna menghindari adanya kelangkaan pangan di Tanah Air.  Lantas apa saja bahan pangan yang masih diimpor pemerintah?.

Berikut daftar lengkap 29 komoditas bahan pangan yang diimpor Indonesia kurun Januari-November 2013:

1.  Beras

Nilai impor: US$ 226,4 juta
Volume impor: 432,8 juta kilogram (kg)
Negara eksportir: Vietnam, Thailand, India, Pakistan, Myanmar, dan lainnya

2. Jagung

Nilai impor:  US$ 822,35 juta
Volume impor: 2,8 miliar kg
Negara eksportir: India, Brasil, Argentina, Thailand, Paraguay, dan lainnya

3. Kedelai

Nilai impor: US$ 1 miliar
Volume impor: 1,62 miliar kg
Negara eksportir: Amerika Serikat (AS), Argentina, Malaysia, Paraguay, Uruguay, dan lainnya

4.  Biji gandum dan mesin

Nilai impor: US$ 2,26 miliar
Volume impor: 6,21 miliar kg
Negara eksportir: Australia, Kanada, AS, India, Ukraina, dan lainnya

5. Tepung terigu

Nilai impor: US$ 74,9 juta
Volume impor: 185,8 juta kg
Negara eksportir: Srilanka, India, Turki, Ukraina, Jepang, dan lainnya

6. Gula pasir

Nilai impor: US$ 44,4 juta
Volume impor: 75,8 juta kg
Negara eksportir: Thailand, Malaysia, Australia, Korea Selatan, Selandia Baru dan lainnya

7. Gula Tebu

Nilai impor: US$ 1,5 miliar
Volume impor: 3,01 miliar kg
Negara eksportir: Thailand, Brasil, Australia, El Salvador, Afrika Selatan dan lainnya

8. Daging sejenis lembu

Nilai impor: US$ 185,8 juta
Volume impor: 41,5 juta kg
Negara eksportir: Australia, Selandia Baru, AS dan Singapura

9. Jenis lembu

Nilai impor: US$ 271,2 juta
Volume impor: 104,4 juta kg
Negara eksportir: Australia

10. Daging ayam

Nilai impor: US$ 30.259
Volume impor: 10.825 kg
Negara eksportir: Malaysia

11. Garam

Nilai impor: US$ 85,6 juta
Volume impor: 1,85 miliar kg
Negara eksportir: Australia, India, Selandia Baru, Jerman, Denmark dan lainnya

12. Mentega

Nilai impor: US$ 93,7 juta
Volume impor: 20,8 juta kg
Negara eksportir: Selandia Baru, Belgia, Australia, Prancis, Belanda dan lainnya

13. Minyak goreng

Nilai impor: US$ 77,4 juta
Volume impor: 84,7 juta kg
Negara eksportir: Malaysia, India, Vietnam, Thailand, Indonesia dan lainnya

14. Susu

Nilai impor:  US$ 772,4 juta
Volume impor: 194,5 juta kg
Negara eksportir: Selandia Baru, AS, Australia, Belgia, Belanda dan lainnya.

15. Bawang merah

Nilai impor: US$ 38,9 juta
Volume impor: 81,3 juta kg
Negara eksportir: India, Thailand, Vietnam, Filipina, China, dan lainnya

16. Bawang putih

Nilai impor: US$ 333,3 juta
Volume impor: 404,2 juta kg
Negara eksportir: China, India, Vietnam

17. Kelapa

Nilai impor: US$ 868.209
Volume impor: 835.941 kg
Negara eksportir: Thailand, Filipina, Singapura, Vietnam dan lainnya

18. Kelapa Sawit

Nilai impor: US$ 2,4 juta
Volume impor: 3,25 juta kg
Negara eksportir: Malaysia, Papua Nugini, Virgin Island

19. Lada

Nilai impor: US$ 3,4 juta
Volume impor: 371.002 kg
Negara eksportir: Malaysia, Vietnam, Belanda, AS dan lainnya

20. Teh

Nilai impor: US$ 27,7 juta
Volume impor: 19,5 juta kg
Negara eksportir: Vietnam, Kenya, Iran, India, Srilanka dan lainnya

21. Kopi

Nilai impor: US$ 37,4 juta
Volume impor: 15,2 juta kg
Negara eksportir: Vietnam, Brasil, AS, Italia dan lainnya

22. Cengkeh

Nilai impor: US$ 3,3 juta
Volume impor: 309.299 kg
Negara eksportir: Madagaskar, Brasil, Mauritius, Singapura, dan Comoros

23.  Kakao

Nilai impor: US$ 73,2 juta
Volume impor: 29,3 juta kg
Negara eksportir: Ghana, Pantai Gading, Papua Nugini, Kamerun dan Ekuador

24. Cabai

Nilai impor: US$ 368.361
Volume impor: 293.926 kg
Negara eksportir: Vietnam dan India

25. Cabe (kering)

Nilai impor: US$ 20,9 juta
Volume impor: 17,1 juta kg
Negara eksportir: India, China, Thailand, Jerman, Spanyol dan lainnya

26. Cabe (awet)

Nilai impor: US$ 2,7 juta
Volume impor: 2,6 juta kg
Negara eksportir: Thailand, China, Malaysia dan Turki

27. Tembakau

Nilai impor: US$ 571,6 juta
Volume impor: 111,8 juta kg
Negara eksportir: China, AS, Turki, Brasil, Italia dan lainnya

28. Ubi kayu

Nilai impor: US$ 38.380
Volume impor: 100.798 kg
Negara eksportir: Thailand dan Vietnam

29. Kentang

Nilai impor: US$ 27,6 juta
Volume impor: 44,6 juta kg
Negara eksportir: Australia, Kanada, AS, Mesir, Jerman dan lainnya.(Sis/Nrm)

December 29, 2014

Harga Pesawat N219 di Kisaran Rp 50 M sampai Rp 60 M

kompas, 27 Desember 2014

Menristek targetkan pesawat N219 dapat terbang pada akhir tahun 2015 (photo : Defense Studies)

KEDIRI, KOMPAS.com – Harga jual pesawat rancangan PT Dirgantara Indonesia bersama Lembaga Penerbangan Antariksa (Lapan), N219, diperkirakan di kisaran Rp 50 miliar hingga Rp 60 miliar.

“Harga segitu adalah harga yang sangat murah untuk kelas pesawat,” kata Menteri Risat, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, M Nasir, saat berkunjung ke Pesantren Al-Ishlah Bandar Kidul Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (26/12/2014).

Meski saat ini masih berada dalam fase riset, kata Nasir, pesawat ini sudah terus disuarakan keberadaannya kepada pasar. “Sudah ada 150 potential market yang mendatangi saya untuk membeli pesawat N219 apabila nanti sudah diluncurkan,” sebut Nasir.

Sebelumnya diberitakan, Nasir menyatakan saat ini masih terus berlangsung pengembangan pesawat berkapasitas 19 orang yang untuk menerbangkannya hanya butuh landasan pacu sepanjang 500 meter.

Nasir menyebutkan, seluruh tahapan riset atas pesawat tersebut rampung pada akhir 2015. Dia menambahkan, 60 persen komponen untuk pembuatan pesawat ini adalah produk lokal. Dengan menghitung waktu untuk uji kelayakan terbang, diperkirakan N219 bisa diproduksi massal pada 2016.

(Kompas)

December 27, 2014

Terduga “Promotor” ISIS di Cibubur Sudah Kirim 10 WNI ke Suriah, 1 Tewas

Dulu Bekasi yang sering jadi sarang gerombolan radikal.  Warga Bekasi sudah berhasil mengusir mereka dari wilayahnya. Nah sekarang gerombolan radikal ini masih bebas lepas di wilayah Cibubur0- Cileungsi — Jonggol.

Sabtu, 27 Desember 2014 | 14:39 WIB
BBCDua pertiga warga Islam di Mesir, Maroko, Indonesia dan Pakistan mendukung khalifah baru.

JAKARTA, KOMPAS.com – MA alias AM, terduga pengikut organisasi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang ditangkap polisi di Cibubur, Jakarta Timur, mengaku sudah mengirim 10 orang untuk berjihad ke Suriah.

“Setelah dilakukan penangkapan, mulai terkuak MA alias AM adalah promotornya yang mengirim WNI ke Suriah. Selama ini, sudah ada 10 orang diberangkatkan oleh MA ke Suriah,” kata Kasubdir Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Herry Herawan dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (27/12/2014).

Bahkan, MA mengaku salah satu orang yang dikirimnya, sudah tewas karena berjihad disana. MA menyebut orang tersebut telah berjuang di jalan Allah dan mati sahid.

“Namanya Fikrul Azril Salim, diberangkatkan pada 9 september kemarin, sudah mati sahid. Berperang dengan laskar ISIS,” ucap Herry.

Herry mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan mendalam kepada MA. Diharapkan, dalang dari pengiriman WNI ke Suriah ini segera terkuak.

Sebelumnya, pada Sabtu dini hari, MA berusaha mengirim enam orang WNI ke Suriah. Namun upaya MA gagal karena keenam orang ini ditangkap saat berada di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Keenamnya akan terbang menumpang Qatar Airlines 959.