Bandara Adisucipto Cuma Didarati Pesawat Kecil
JUM’AT, 30 APRIL 2010 | 14:24 WIB
Besar Kecil Normal
Bandara Ngurah Rai, Bali. TEMPO/ Dimas Aryo
TEMPO Interaktif, Yogyakarta – Manager Operasional PT Angkasa Pura I Bandara Adisucipto Yogyakarta Halindra menyatakan bandara Adisucipto memang belum cukup representatif untuk menjadi akses penerbangan internasional. Infrastruktur bandara menjadi kendala.
Halindra mengatakan untuk menjadi bandara internasional harus memenuhi beberapa syarat. Di antaranya ada perusahaan yang akan melakukan penerbangan langsung ke luar negeri, penjagaan pabean dan imigrasi.
Dua syarat terakhir sudah tersedia di bandara Adisucipto. Sedangkan untuk perusahaan penerbangan yang mengadakan rute langsung ke negara lain adalah Air Asia dan Malaysia Air System yaitu penerbangan langsung dari Malaysia dan Singapura ke Adisucipto begitu pula sebaliknya.
“Yang melakukan route development study adalah pihak perusahaan penerbangan, jika bandara layak maka mereka akan menjadwalkan penerbangan di bandara yang disurvai,” kata dia.
Diakuinya, bandara Adisucipto maksimal bisa didarati oleh pesawat seri 200. Contohnya pesawat Boing 757 seri 200. Jika Boing 757 seri 300, bandara tersebut masih belum memenuhi syarat.
Ia menambahkan, pesawat dari Inggris yaitu Thomson dengan pesawat Boing 747 seri 200 pernah mendarat di bandara Adisucipto. Namun pesawat tersebut merupakan pesawat carteran, belum ada jadwal rutin.
Sebelumnya, Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta (BP2KY) Deddy Pranowo Eryono mempersoalkan kendala infrastruktur transportasi di DI Yogyakarta. Antara lain, infrastruktur bandara dan terminal sebagai penerima pertama wisatawan ke daerah ini.
Wisatawan asal Eropa yang akan berkunjung ke Yogyakarta harus melalui bandara Soekarno-Hatta Jakarta atau bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Sehingga banyak yang tidak mampir ke Yogyakarta. Mereka yang melakukan perjalanan ke Yogyakarta biasanya hanya mereka yang sudah berencana sebelumnya.
Deddy berharap dengan rencana penerbangan langsung oleh pesawat Garuda ke Eropa pada Juli mendatang, wisatawan Eropa yang berkunjung ke Indonesia khususnya ke Yogyakarta akan meningkat. Jika tahun lalu mencapai 160 ribu wisatawan mancanegara, maka ditargetkan pada 2010 ini meningkat 10 persen.