Kementerian PU siapkan 4 proyek air minum


Kementerian PU siapkan 4 proyek air minum
Minggu, 28/11/2010 20:14:19 WIB
Oleh: Natalina Kasih W.
JAKARTA: Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyiapkan empat proyek pengelolaan air minum pada akhir tahun ini dengan nilai investasi sebesar US$1,2 miliar dengan skema pembiayaan melalui public private partnership (ppp).

Kepala Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPP SPAM) Rahmat Karnadi mengatakan empat proyek yang akan ditawarkan pemerintah tersebut yaitu pembangunan pengelolaan air minum di Kota Surakarta, SPAM Regional Jatigede, SPAM Kota Semarang bagian barat dan perpipaan bendungan Karian-Serpong.

Menurut dia keempat proyek tersebut sangat potensial untuk investasi mengingat kebutuhan air baku di wilayah tersebut masih sangat tinggi, dengan realisasi proyek-proyek tersebut diperkirakan dapat menambah suplai air minum dengan total kapasitas produksi mencapai 17.350 liter per detik.

Rachmad menuturkan untuk ke empat proyek tersebut, estimasi nilai investasinya mencapai Rp11,59 triliun.

“Empat proyek tersebut masuk dalam daftar kegiatan public prifate partnership/PPP (kerjasama pemerintah dan swasta) kementerian PU, nilai investasinya diperkirakan mencapai Rp11,59 triliun,” katanya kepada Bisnis, hari ini.

Skema kerjasama BOT ini, lanjut dia meliputi pembangunan transmisi air baku, pembangunan instalasi pengolahan air (IPA) dan pembangunan pipa transmisi air minum oleh swasta, selanjutnya untuk pendistribusian air minum kepada masyarakat dilakukan oleh pemerintah.

“Model kerjasama ini dinilai lebih menguntungkan karena begitu kontrak kerjasama dalam waktu tertentu berakhir, maka seluruh infrastrukturnya baik IPA maupun transmisi perpipaan menjadi milik pemerintah,” ujarnya.

Selain keempat proyek tersebut, kementerian itu juga menyiapkan sejumlah proyek dengan skema kerjasama yang berbeda yaitu konsesi, dimana seluruh pembangunan proyek dari hulu-hilir termasuk jaringan transmisi dan distribusi sambungan rumah (SR).

Proyek tersebut meliputi pembangunan penyediaan infrastruktur untuk air minum di Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Bandung dengan total kapasitas produksi mencapai 1.200 liter perdetik, estimasi biaya investasinya mencapai Rp693,8 miliar.

Dia menuturkan pihaknya masih terus berupaya melakukan kajian-kajian terkait potensi pengembangan sumber air baku dan pembangunan instalasi air minum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, mengingat hingga saat ini layanan PDAM menjangkau 8 juta sambungan rumah atau hanya 24% penduduk Indonesia, di mana untuk penduduk perkotaan terlayani sekitar 47%, sedangkan wilayah pedesaan hanya 11% dari total penduduk.

“Kami masih terus akan menyiapkan proyek-proyek pengembangan sarana penyediaan air minum, yang nantinya progress pengerjaannya akan ditawarkan dengan berbagai model kerja sama antara pemerintah dan swasta,” ujarnya.

Dia menambahkan saat ini ada dua proyek air pembangunan minum di Jawa Barat dan Jawa Timur senilai Rp3,9 triliun yang diminati oleh investor asing yang saat ini tengah dalam tahap penyelasaian feasibility study dan akan ditenderkan pada awal tahun depan yaitu proyek air minum Umbulan dan Jatiluhur.

Menurut dia ada beberapa Negara yang berminat terhadap dua proyek air minum tersebut, diantaranya Jepang, Korea, Tiongkok, Eropa dan juga Australia. (mfm)

Leave a comment