Mochtar Kusumaatmadja Terima Penghargaan


Skrg diplomasi maritim kita kok memble yaaa?????

Mochtar Kusumaatmadja Terima Penghargaan
JULIUS
Mantan Menteri Luar Negeri Mochtar Kusumaatmadja menerima Anugerah Pahlawan Nasional Dr Ide Anak Agung Gde Agung untuk Keunggulan dalam Diplomasi 2011 yang diserahkan Menlu Marty Natalegawa di Jakarta, Senin (25/7).
Jakarta, Kompas – Karena keuletannya menjalankan diplomasi dan mengembangkan gagasan ”Wawasan Nusantara”, mantan Menteri Luar Negeri RI Mochtar Kusumaatmadja dianugerahi penghargaan Keunggulan dalam Diplomasi.

”Diplomat ulung Mochtar Kusumaatmadja terus bekerja dan berjuang tanpa pamrih dalam keadaan sesulit apa pun,” kata Ketua Dewan Juri Penghargaan Keunggulan dalam Diplomasi Emil Salim di Jakarta, Senin (25/7).

Atas permintaan Ketua Dewan Pembina Yayasan Sekar Manggis Dr Anak Agung Gde Agung, dewan juri diberi tugas memilih tokoh yang berjasa dan memiliki keunggulan diplomasi. Dewan juri terdiri atas Emil Salim (ketua), Andri Hadi (Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri), Rahardjo Jamtomo (diplomat karier), Anhar Gonggong (guru besar dan sejarawan), serta August Parengkuan (wartawan). Anugerah Pahlawan Nasional Dr Ide Anak Agung Gde Agung untuk Keunggulan dalam Diplomasi 2011 akhirnya diberikan kepada Mochtar.

Menlu Marty Natalegawa menyatakan kebanggaannya kepada Mochtar, yang mengembangkan politik luar negeri dengan rasa kebersamaan melalui diplomasi politik, hukum, dan kebudayaan.

Emil Salim memaparkan, pemahaman karakteristik Benua Maritim Indonesia yang dimiliki Mochtar memberi makna isi pada aktualisasi Wawasan Nusantara yang mencakup isi ketiga pilar: laut, udara, dan bumi. Ketiga pilar ini yang mendukung jati diri bangsa Indonesia.

Awalnya, ada anggapan bahwa laut itu bebas. Karena teknologi persenjataan mampu menembak sampai 3 mil, sejak tahun 1703 untuk berapa lama berlaku batas wilayah laut sampai 3 mil.

Dalam rangka persiapan Konferensi Hukum Laut di Geneva 1958, di Indonesia berkembang gagasan membangun Wawasan Nusantara. Pada 13 Desember 1957, Perdana Menteri Juanda mendeklarasikan bahwa perairan di Kepulauan Indonesia adalah kedaulatan mutlak negara dengan lebar laut teritorial 12 mil, diukur sejajar garis lurus menghubungkan titik terluar pada pulau terluar milik Indonesia.

”Di balik Deklarasi Juanda tersimpul pikiran dan kerangka ilmiah yang mengembangkan gagasan Wawasan Nusantara. Gagasan ini dikembangkan oleh Profesor Mochtar Kusumaatmadja selaku Guru Besar Universitas Padjajaran Bandung,” kata Emil Salim. (LOK)

Tags:

Leave a comment