Penghuni Pertama Pulau Madagaskar Berasal dari Kerajaan Sriwijaya


Penghuni Pertama Pulau Madagaskar Berasal dari Kerajaan Sriwijaya
Muhammad Iqbal – detikNews
Selasa, 17/04/2012 08:18 WIB

Masyarakat Madagaskar (Reuters)
Jakarta Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of The Royal Society (April, 2012), mengungkap fakta bahwa nenek moyang penduduk Madagaskar adalah orang Indonesia. Para peneliti meyakini mereka adalah pemukim asal Kerajaan Sriwijaya 1.200 Tahun Lalu.

“Pulau Madagaskar dihuni 1.200 tahun yang lalu oleh sekelompok kecil perempuan Indonesia. Banyak indikasi yang menunjukkan bahwa mereka adalah pemukim asal Kerajaan Sriwijaya, baik dalam bahasa, budaya maupun biologik,” ujar Prof. Herawati Sudoyo, peneliti di Eijkman Institute for Molecular Biology, Jl. Dipenogoro 69 Jakarta, Senin (16/4/2012).

Menurut Herawati, yang juga terlibat dalam penelitian itu, menjelaskan bahwa pada saat itu Kerajaan Sriwijaya sedang dalam masa kejayaan. Maka tidak heran jika bisa melakukan kolonialisasi sampai ke Pulau Madagaskar.

“Saat itu perkembangan Indonesia sedang besar-besarnya dengan Kerajaan Sriwijaya,” imbuhnya.

Ia menuturkan, indikator paling kontras adalah perkembangan budaya asal di Madagaskar yang merupakan budaya Indonesia. Seperti budaya bercocok tanam, pemrosesan besi, adanya kapal cadik dan musik gamelan. Budaya tersebut sudah lebih dulu dikembangkan pada saat Kerjaan Sriwijaya.

“Juga dalam uji DNA yang kami lakukan antara penduduk Indonesia dan Madagaskar, terdapat kesamaan. Walau presentasenya kecil, tapi ada representasi DNA penduduk Sumatera yang kami uji,” katanya.

Bagaimana mereka bisa sampai di Madagaskar yang berjarak 6.400 Km dari ujung barat Indonesia?

“Kemungkinan besar mereka sampai di Madagaskar karena faktor perdagangan, karena tidak ada bencana alam atau faktor lainnya saat itu. Walau hal tersebut mesti diuji kembali,” jawabnya.

Namun Herawati menyayangkan tidak adanya bukti catatan ataupun arkeologis yang dapat digali. Yang dapat diuji baru sebatas budaya, bahasa dan pengujian biologik.

“Tidak ada tulisan mengenai sejarah Madagaskar sampai abad ke 12, baru pengembaraan Vasco da Gama dan pendaratannya di Madagaskar tahun 1497 yang mulai tercatat,” ungkapnya.

(gah/mpr)

+++++++++++++++++=

Madagaskar Bersaudara
Muhammad Iqbal – detikNews
Selasa, 17/04/2012 07:48 WIB

Masyarakat Madagaskar (Reuters)
Jakarta Sebuah studi yang dilansir dalam jurnal Proceedings of The Royal Socety (April, 2012), mengungkap fakta bahwa penduduk asli Madagaskar memiliki hubungan darah dengan penduduk Indonesia.

Penelitian yang dilakukan oleh Murray P. Cox, Michael G. Nelson (New Zealand), Meryanne K. Tumonggor (Arizona), Francois-X. Ricaut (Prancis), dan Herawati Sudoyo (Indonesia), menyimpulkan bahwa nenek moyang penduduk Madagaskar adalah orang Indonesia.

Studi yang dilakukan sejak tahun 2005 tersebut, dilakukan dengan melakukan pencocokan DNA. 2.745 sampel penduduk Indonesia yang berasal dari 12 pulau; Sumatera, Nias, Mentawai, Jawa, Bali, Sulawesi, Sumba, Flores, Lembata, Alor, Pantar dan Timor, dicocokkan dengan 266 sampel penduduk Madagaskar.

Sampel DNA penduduk Madagaskar berasal dari tiga kelompok besar etnik yang dibedakan berdasarkan budaya dan tempat tinggal, yaitu: Mikea (pemburu), Vezo (nelayan), dan Merina (dataran tinggi).

“Marka genetik yang digunakan adalah DNA mitokondria, kromosom Y. Kami mengambil sampel darah dari penduduk Indonesia dan Madagaskar,” ujar Herawati Sudoyo, Eijkman Institute for Molecular Biology, Jl. Dipenogoro 69 Jakarta, Senin (16/4/2012).

Hasil penelitian tersebut menunjukkan, dari 2.745 sampel DNA Indonesia, 45 orang membawa motif Malagasi. Di mana motif tersebut terdapat pada 58 sampel dari 226 total sampel penduduk Madagaskar.

Hasil uji DNA ini membuktikan adanya hubungan darah antara penduduk Madagaskar dan Indonesia. Bagaimana DNA menghubungkan seseorang dengan nenek moyangnya?

Menurutnya, hasil pemetaan genetik di Indonesia terdahulu, memperlihatkan gambaran sejajar antara penyebaran bahasa dengan penyebaran variasi genetik.

“Publikasi ilmiah ini memberikan jawaban melalui pendekatan simulasi model genetik proses hunian pertama, yang memperlihatkan kontribusi perempuan Indonesia pada populasi Malagasi modern,” jawab Herawati.

++++++++++++++

Madagaskar Bersaudara
Muhammad Iqbal – detikNews
Selasa, 17/04/2012 07:48 WIB

Masyarakat Madagaskar (Reuters)
Jakarta Sebuah studi yang dilansir dalam jurnal Proceedings of The Royal Socety (April, 2012), mengungkap fakta bahwa penduduk asli Madagaskar memiliki hubungan darah dengan penduduk Indonesia.

Penelitian yang dilakukan oleh Murray P. Cox, Michael G. Nelson (New Zealand), Meryanne K. Tumonggor (Arizona), Francois-X. Ricaut (Prancis), dan Herawati Sudoyo (Indonesia), menyimpulkan bahwa nenek moyang penduduk Madagaskar adalah orang Indonesia.

Studi yang dilakukan sejak tahun 2005 tersebut, dilakukan dengan melakukan pencocokan DNA. 2.745 sampel penduduk Indonesia yang berasal dari 12 pulau; Sumatera, Nias, Mentawai, Jawa, Bali, Sulawesi, Sumba, Flores, Lembata, Alor, Pantar dan Timor, dicocokkan dengan 266 sampel penduduk Madagaskar.

Sampel DNA penduduk Madagaskar berasal dari tiga kelompok besar etnik yang dibedakan berdasarkan budaya dan tempat tinggal, yaitu: Mikea (pemburu), Vezo (nelayan), dan Merina (dataran tinggi).

“Marka genetik yang digunakan adalah DNA mitokondria, kromosom Y. Kami mengambil sampel darah dari penduduk Indonesia dan Madagaskar,” ujar Herawati Sudoyo, Eijkman Institute for Molecular Biology, Jl. Dipenogoro 69 Jakarta, Senin (16/4/2012).

Hasil penelitian tersebut menunjukkan, dari 2.745 sampel DNA Indonesia, 45 orang membawa motif Malagasi. Di mana motif tersebut terdapat pada 58 sampel dari 226 total sampel penduduk Madagaskar.

Hasil uji DNA ini membuktikan adanya hubungan darah antara penduduk Madagaskar dan Indonesia. Bagaimana DNA menghubungkan seseorang dengan nenek moyangnya?

Menurutnya, hasil pemetaan genetik di Indonesia terdahulu, memperlihatkan gambaran sejajar antara penyebaran bahasa dengan penyebaran variasi genetik.

“Publikasi ilmiah ini memberikan jawaban melalui pendekatan simulasi model genetik proses hunian pertama, yang memperlihatkan kontribusi perempuan Indonesia pada populasi Malagasi modern,” jawab Herawati.

Leave a comment