Oh Trio macan..yang bikin geger.. ternyata seorang laki-laki yang berprofesi sebagai konsultan “palu gada”, (Apa lu butuh, gua ada” di bidang politik, hukum, dan bisnis) atau broker politik /pengangguran politik yang menghabiskan waktunya bertwitter ria sambil memeras. Para admin ini adalah mantan aktifis mahasiswa HMI (Himpunan Mahasiswa Islam Universitas Sumatra Utara (Raden Nuh dan Abdul Rasyid) dan ITB (Syahganda Nainggolan). Mereka bertiga ini mengaku dirinya adalah “pejuang/ronin anti korupsi yang membawa “pencerahan”. (halah !)
Ini Trio Macan ??
RABU, 23 MEI 2012 | 14:32 WIB
Siapa Pemilik Akun Twitter Triomacan 2000?
Besar Kecil Normal
TEMPO.CO, Jakarta – Di media sosial Twitter, ada beberapa akun anonim yang sering dibicarakan orang. Salah satunya @TrioMacan2000. Kicauannya sering menyerempet isu-isu sensitif, termasuk skandal panas di pusat kekuasaan. Belum tentu semuanya benar, tetapi kicauannya beberapa kali mengundang komentar pejabat yang gerah.
Siapa pemilik akun dengan pengikut 60 ribu lebih yang tayang perdana sejak 1 April 2011? Untuk mengetahuinya, Tempo menemui dia, Selasa 22 Mei 2012. Ia bersedia mengakui sebagai pemilik akun yang namanya ditulis sebagai “Ade Ayu Sasmita” ini. Ia pun bersedia menjelaskan latar belakangnya dalam berkicau, termasuk bahan kicauannya. Namun, untuk saat ini, ia meminta nama aslinya tidak dipublikasikan dulu. “Nanti saja menjelang 2014,” katanya.
Pengikutnya sering menyapa “Ade Ayu Sasmita” dengan “mbak”. Padahal ia sebenarnya seorang laki-laki berkulit cokelat, suka tertawa lepas, dan tak henti merokok Sampoerna A-Mild. Pertemuan kami di sebuah hotel di Jakarta Utara ini adalah untuk kedua kalinya. Dan dalam dua kali ketemu, dia selalu sibuk menerima telepon guna membicarakan pelbagai proyek di sela obrolan. “Pekerjaan saya konsultan politik, hukum, dan bisnis,” katanya.
“Ade Ayu Sasmita” punya latar belakang aktivis. Ia mengatakan pernah berhadapan dengan polisi, bahkan dipenjara. Ia mengatakan istrinya tahu hobinya menebar pernyataan di media sosial.
Dalam pertemuan di satu hotel di Jakarta Pusat, “Ade Ayu Sasmita” meyakinkan kepada Tempo sebagai pemilik akun TrioMacan 2000. Dia menyalakan iPad-nya, lalu ia menuliskan sebaris cuit yang didiktekan Tempo. Sedetik kemudian cuit itu tayang di timeline.
+++++++++++++++++++++
RABU, 23 MEI 2012 | 16:47 WIB
30-an Orang Tahu Identitas TrioMacan2000
Besar Kecil Normal
TEMPO.CO, Jakarta – Pemilik akun anonim di Twitter, TrioMacan2000, mengatakan tak takut identitasnya terbuka. “Ada 30 orang yang tahu. Makin lama, makin banyak yang tahu,” kata dia kepada Tempo, Selasa, 22 Mei 2012.
Di media sosial Twitter, ada beberapa akun anonim yang sering dibicarakan orang. Salah satunya @TrioMacan2000. Kicauannya sering menyerempet isu-isu sensitif, termasuk skandal panas di pusat kekuasaan. Belum tentu semuanya benar, tetapi kicauannya beberapa kali mengundang komentar pejabat yang gerah.
Siapa pemilik akun dengan pengikut 60 ribu lebih yang tayang perdana sejak 1 April 2011? Untuk mengetahuinya, Tempo menemui dia, Selasa 22 Mei 2012. Ia bersedia mengakui sebagai pemilik akun yang namanya ditulis sebagai “Ade Ayu Sasmita” ini. Ia pun bersedia menjelaskan latar belakangnya dalam berkicau, termasuk bahan kicauannya. Namun, untuk saat ini, ia meminta nama aslinya tidak dipublikasikan dulu. “Nanti saja menjelang 2014,” katanya.
Sang Macan mengatakan tidak takut jika pada akhirnya identitasnya terbuka. “Masalahnya apa kalau ketahuan? Aku dari dulu sudah begini. Hahaha…”
Ditanya apakah pernah bergiat di bidang intelijen, pria 40-an tahun ini menjawab, “Nantilah itu. Yang pasti, tak ada intel pensiun. Hahaha…”
Ia lalu berkata soal pengalamannya, “Dulu aku pernah ditahan waktu kasus Kedung Ombo (kasus Kedung Ombo adalah penolakan warga atas pembangunan waduk di Jawa Tengah pada 1989 yang menenggelamkan 37 desa di Sragen, Boyolali, dan Grobogan). Aku ditahan, tapi tidak pernah diadili. Aku waktu itu pakai kaos gambar Soeharto berbadan babi.”
Dalam pertemuan di satu hotel di Jakarta Pusat, “Ade Ayu Sasmita” meyakinkan kepada Tempo sebagai pemilik akun TrioMacan 2000. Dia menyalakan iPad-nya, lalu ia menuliskan sebaris cuit yang didiktekanTempo. Sedetik kemudian cuit itu tayang di timeline.
Bagja dan Pramono
+++++++++++++++++++++++++++
RABU, 23 MEI 2012 | 16:35 WIB
TrioMacan Klaim Cuitnya Info Intelijen
Besar Kecil Normal
TEMPO.CO, Jakarta – Pemilik akun Twitter TrioMacan 2000 menyatakan memperoleh bahan untuk cuitannya dari pelbagai sumber. Sebagian besar, ia menyebutnya “sumber A1”. “Waktu aku tweet Gayus (Tambunan) ketipu di penjara, aku dengar dari sumbernya langsung,” kata dia kepada Tempo, Selasa, 22 Mei 2012.
Di media sosial Twitter, ada beberapa akun anonim yang sering dibicarakan orang. Salah satunya @TrioMacan2000. Kicauannya sering menyerempet isu-isu sensitif, termasuk skandal panas di pusat kekuasaan. Belum tentu semuanya benar, tetapi kicauannya beberapa kali mengundang komentar pejabat yang gerah. Siapa pemilik akun yang mencantumkan identitas sebagai “Ade Ayu Sasmita” ini? Untuk mengetahuinya, Tempo menemui dia. (baca:Siapa Pemilik Akun Twitter Triomacan2000? )
“Ade Ayu Sasmita” mengatakan kicauannya di Twitter sebagai “informasi intelijen, mentah, setengah masak, dan butuh konfirmasi.” Namun beberapa seri kicauannya sebenarnya seringkali mengutip berita yang sudah dimuat di media massa, termasuk Majalah Tempo.
Soal pilihannya menggunakan Twitter, Sang Macan mengatakan, “Efektivitas Twitter besar. Kalau Facebook, tak kuat. Pejabat tidak main Facebook.” Sang Macan mengatakan hanya memiliki satu akun, yang “Kadang juga tidak terurus.”
Dia menyebutkan, pada Pemilihan Presiden 2009, dia sempat mengelola 30 akun Facebook. Antara lain “Oposisi Jalanan”, “Suara Reformasi”, “Suara Guru”, “Suara Rakyat”. Semuanya untuk menghantam salah satu calon presiden. Ditanya alasannya menyerang calon itu, ia berkata sambil tertawa, “Karena dia tipu aku. Hahaha…”
Pengikutnya sering menyapa “Ade Ayu Sasmita” dengan “mbak”. Padahal ia sebenarnya seorang laki-laki berkulit cokelat, suka tertawa lepas, dan tak henti merokok Sampoerna A-Mild. Pertemuan Tempo dengan dia di sebuah hotel di Jakarta Utara ini adalah untuk kedua kalinya. Dan dalam dua kali ketemu, dia selalu sibuk menerima telepon guna membicarakan pelbagai proyek di sela obrolan. “Pekerjaan saya konsultan politik, hukum, dan bisnis,” katanya.
BAGJA dan PRAMONO
++++
Sumber soal triomacan 2000 dari Jarar Siahaan http://www.jararsiahaan.net/2012/11/triomacan2000.html
Pengakuan @TrioMacan2000
Akun Twitter @TrioMacan2000 tiba-tiba hilang. Wartawan wawancarai Raden Nuh, salah satu penulis di @TrioMacan2000. Ada juga pemilik akun itu yang jelas-jelas menunjukkan bahwa dirinya menulis kasus korupsi di media sosial bukan semata-mata demi memberantas korupsi, melainkan juga karena kepentingan pribadi. Ya, ia mengaku sendiri! Ada lagi: soal imbalan Rp1 miliar per tahun dari media pers untuk pasok bahan berita korupsi pejabat.
![]() |
Raden Nuh (kiri) & Abdul Rasyid (berkacamata, staf khusus Menteri Koordinator Perekonomian). Gambar: Berita Satu |
Kemarin, 27 November 2012, hampir semua situs pers nasional memberitakan raibnya akun Twitter @TrioMacan2000 (Ade Ayu Sasmita) yang sejak 2011 gencar menulis skandal korupsi dan politik. Sebelumnya beberapa pejabat publik di Jakarta protes karena merasa difitnah oleh akun itu, dan ada yang mengadu ke Polri, seperti Jaksa Agung Muda Pengawas, Marwan Effendy. Dua hari sebelum Twitter @TrioMacan2000 raib, polisi mengatakan akan segera mengumumkan siapa di balik akun itu [taut].
Umar Syadat, staf khusus Menteri Dalam Negeri, mengatakan bahwa pemilik akun @TrioMacan2000 mulai ketakutan. “Pasti ketakutan, karena polisi sudah mengancam akan segera menangkap dia,” katanya kepada Viva News [taut]. Umar meminta polisi menindak akun-akun anonim lain yang menyebar fitnah di Twitter. “Itu banyak, tak hanya @TrioMacan2000.”
Twitter baru TrioMacan2000 @AdeAyuSasmita? Bukan!
Kemarin siang Jarar Siahaan .net melihat akun lain di alamat @AdeAyuSasmita, dengan nama triomacan2000, yang mengaku sebagai pengganti akun @TrioMacan2000.
Akun @AdeAyuSasmita menulis: “Akun sy @TrioMacan2000 Dibajak ama org org ICAL, tim mereka di wisma Bakrie kuningan, skrg sy make akun ini” [taut] dan “Org2 ICAL sdh suspend akun saya” [taut].
Benarkah? Hampir pasti: bohong, itu Macan palsu!
Bila akun Twitter ditangguhkan, teks yang muncul adalah “Account suspended“. Tapi, kemarin, saat mengunjungi profil twitter.com/TrioMacan2000, JararSiahaan.Net melihat pesan dari Twitter: “Sorry, that page doesn’t exist!”
Akun @TrioMacan2000, menurutku, bukan dibajak pihak lain atau ditangguhkan Twitter, tapi dinonaktifkan sendiri oleh pengelolanya. Aku sengaja mencoba mendaftarkan akun baru dengan nama pengguna @TrioMacan2000, tapi tidak bisa, karena menurut Twitter, alamat itu sudah terpakai. Jadi, @TrioMacan2000 tidak/belum dihapus, melainkan hanya dinonaktifkan oleh pemiliknya.
Kicauan akun @AdeAyuSasmita berupa twit-twit otomatis (judul-judul berita pers) dengan memakai aplikasi sejenis TwitterFeed, danlink-link berita yang ditwitkan memakai link iklan via Bit.ly—dua hal yang bukan kebiasaan Trio Macan 2000. Pengelola Twitter @TrioMacan2000 yang asli, berdasarkan arsip twitnya yang kulihat di situs-situs lain, selalu menulis twit dengan kalimat sendiri, bukan twit otomatis berisi judul berita pers.
Jadi, akun @AdeAyuSasmita ini cuma memanfaatkan kesempatan. Banyak orang yang kesasar mengiranya benar-benar Trio Macan 2000. Makin banyak follower, makin banyak yang mengeklik tautan-tautan Bit.ly-nya, dan makin banyak pula uang iklan yang masuk ke kantongnya. Pintar dia!
•••
[Pembaruan: tanggal 29 November 2012, akun @TrioMacan2000 sudah aktif kembali. Mereka mengaku hanya tidak aktif selama beberapa hari terakhir karena sibuk. Jadi, akun itu sempat raib bukan karena dihapus atau dibajak pihak lain.]
![]() |
@AdeAyuSasmita mengaku sebagai Twitter triomacan2000 yang baru. Palsu! |
Siapa nama 3 pemilik Twitter @TrioMacan2000
Tiga nama yang acap diduga sebagai pemilik/penulis Twitter @TrioMacan2000 adalah Abdul Rasyid, Syahganda Nainggolan, dan Raden Nuh.
Abdul Rasyid adalah staf khusus Menteri Koordinator Perekonomian. Ia membantah kaitannya dengan akun Twitter itu dan telah mengadukannya kepada polisi. Tapi, ia mengaku pernah berteman dengan Syahganda Nainggolan dan Raden Nuh. “Saya kenal Syahganda karena sama-sama aktivis di Jakarta dan Bandung. Sedangkan Raden Nuh teman kuliah di Universitas Sumatera Utara,” katanya, seperti dikutip Kompas [taut].
Syahganda Nainggolan adalah Ketua Dewan Direktur Lembaga Kajian Publik Sabang-Merauke Circle. Ia pun membantah sebagai pengelola akun Trio Macan 2000 [taut]. “Saya bukan tipe orang yang menggunakan cara-cara di Twitter untuk suatu pendapat, apalagi menyembunyikan identitas asli,” kata Syahganda.
Yang ketiga, Raden Nuh (foto di atas, berkaus putih), berlatar belakang sebagai aktivis. Ia sendiri sudah diwawancarai wartawanBerita Satu, dan ia mengaku sebagai salah satu pemilik akun @TrioMacan2000. Hal ini makin dikuatkan oleh kicauan Twitter Trio Macan 2000 dua minggu lalu yang masih bisa dilihat arsipnya di Chirpstory [taut]: “Tadi malam seorang yg mengaku bernama Liberty wartawan @Beritasatu SMS Bang Raden Nuh, salah satu senior kami & penggagas Akun TM2000.”
Raden Nuh mengatakan kepada Berita Satu [taut]: Kami ini jaringan komunitas publik. Di dalamnya ada staf khusus menteri, pensiunan polisi, jenderal, jenderal pengurus partai, bekas orang BAIS (Badan Analisa Intelijen Strategis), bekas orang BIN (Badan Intelijen Negara), dan anggota DPR.
Raden Nuh, pemilik Twitter Trio Macan 2000
Berdasarkan berita-berita di atas, yang bisa “dipastikan” sebagai pemilik @TrioMacan2000 barulah Raden Nuh. Aku tidak tahu apakah ia juga yang dimaksud dalam berita Tempo. WartawanTempo pernah dua kali mewawancarai langsung salah seorang pemilik akun pseudonim itu [taut 1 dan taut 2], tapi tidak menuliskan namanya. Tempo menulis tentang sosok lelaki tersebut [kutipan secara acak]:
Komentar JararSiahaan.net: perhatikan bahwa ia berkaitan dengan proyek. Percayalah, tidak ada manusia yang benar-benar antikorupsi jika berkutat dalam bidang proyek.
Komentar JararSiahaan.net: kenapa mesti “menjelang 2014”? Itu masa pemilihan presiden berikutnya. Dulu aku pernah berkeciak di Twitter @ja_rar bahwa akun bernama samaran ini tidak mustahil tawar-menawar dengan calon presiden yang akan dibela pada 2014 untuk menghajar calon lain. Hipotesis itu berdasarkan fakta bahwa, antara lain, awalnya @TrioMacan2000 memuji calon Gubernur DKI Jokowi dan mencaci Fauzi Bowo tapi kemudian berbalik haluan, dan semula menghajar Anas Urbaningrum sebelum kemudian memuji Anas.
Twitter @TrioMacan2000 (Ade Ayu Sasmita) tidak murni antikorupsi
Jadi, publik di Twitter patut mencurigai ketulusan @TrioMacan2000 sebagai aktivis antikorupsi. Selain karena hal-hal di atas, mari simak fakta lain.
Salah satu pemilik akun @TrioMacan2000 kepada Tempo [taut] mengatakan:
Perhatikanlah kata-katanya di atas. Sangat jelas, ia bukan aktivis antikorupsi yang tanpa pamrih.
Ia mengaku menulis di Twitter, dan bukan lagi Facebook, supaya diketahui/dibaca oleh pejabat. Orang yang benar-benar antikorupsi harusnya beralasan, “Aku pakai Twitter supaya lebih banyak rakyatyang tahu kebusukan pejabat.” Perbedaannya pada kata pejabat danrakyat. Mungkin bagi awam, kalimat itu sepele. Tidak! Dari kalimatnya itu kita bisa mencium gelagat tak baik: agar pejabat mengenalnya, takut padanya, dan “menjalin pertemanan” dengannya.
Lalu, ditanya wartawan Tempo mengapa ia menyerang salah satu calon presiden di Facebook, “Karena dia tipu aku.” Nah, ketahuan! Ia menulis kasus-kasus politik dan korupsi karena ia sendiri punya kepentingan pribadi. Kata-kata “karena dia tipu aku” bisa bermakna banyak, contohnya: si calon presiden tidak menepati janjinya memberikan uang atau hadiah mobil.
Cara @TrioMacan2000 cari uang dari twit-twit korupsi
Situs Berita Satu menulis dalam artikel [taut] berjudul Jejak @TrioMacan2000 Menguangkan Kicauan:
Minta Rp1 miliar/tahun dari media pers?
Ada lagi yang menarik. Dua pekan lalu Berita Satu berbantah dengan @TrioMacan2000 tentang biaya berita investigatif Rp1 miliar per tahun untuk Trio Macan 2000.
Tanggal 14 November 2012, Berita Satu menulis berita [taut]: Raden Nuh dan seorang temannya pernah bertemu dengan dua orang petinggi sebuah media pers. Raden Nuh menawarkan jasa program investigasi kepada media itu. TrioMacan2000 berjanji menyuplai data kasus-kasus korupsi. Sebagai imbalan, Raden meminta bayaran setahun Rp1 miliar. Ia mengaku mendapatkan data dari polisi, TNI, dan Badan Intelijen Negara. Raden Nuh @TrioMacan2000 berkali-kali menyebut KPK busuk. Tawaran itu ditolak si pejabat media. “Dengan anggaran per bulan hampir Rp100 juta, kita bisa bikin program sendiri yang lebih baik. Apalagi itu datanya tidak jelas. Belum lagi kredibilitas TrioMacan2000 yang meragukan.”
Pihak @TrioMacan2000 membantah berita itu lewat twit-twitnya [taut]. Sang Macan mengatakan, justru media itulah, Berita Satusendiri, yang meminta Trio Macan 2000 untuk bekerja sama. Pengusaha Peter Gontha, bos Berita Satu yang juga Komisaris Independen PT Garuda Indonesia dan ikut mendirikan RCTI danSCTV, meminta bertemu dengan mereka. Macan menulis: “Bbrp bulan yg lalu, @Petergontha, yg dianggap senior dan tokoh yg dihormati oleh admin2 TM2000 mengundang bbrp admin TM2000 ke kantornya.”
Beberapa hari kemudian, tulis Macan, seorang wartawan senior menyampaikan kepada mereka bahwa Peter Gontha menawarkan kerja sama antara Berita Satu dan TrioMacan2000 dalam memproduksi berita investigatif, khususnya kasus korupsi. Karena, kata Gontha, berita yang mereka siarkan selama ini kurang berkualitas. “Untuk mendukung kerjasama tsb @Beritasatu menyediakan dana operasional 1 milyar per tahun utk 2-3 berita dlm 1 bulan.”
Wartawan Berita Satu pun kembali membantah tulisan-tulisan @TrioMacan2000 itu [taut].
Setelah aku membaca perdebatan kedua pihak lewat tautan di atas, kesimpulanku: belum pasti siapa yang benar dan salah. Tidak mustahil pihak media itulah yang menawarkan kerja sama kepada si Macan.
Asal tahu saja: aktivis tidak lebih licik ketimbang wartawan. Kami kaum pers lebih lihai dalam hal tipu muslihat (baca: bersilat lidah). Bahkan tak jarang [oknum] wartawan, termasuk petinggi manajemennya, lebih busuk daripada politikus busuk—”rahasia dapur media” yang takkan pernah diakui.
•••
Imbau teman-temanmu di Twitter agar waspada terhadap akun-akun bernama samaran dan anonim yang teriak-teriak sebagai antikorupsi. Publik tidak sepatutnya mem-follow (mengikuti) akun semacam Trio Macan 2000. Penulis dengan identitas jelas/asli saja bisa berbohong, apalagi awanama atau bernama palsu.
Akidah jurnalisme yang kuanut sejak 1994 ini mungkin bisa bermanfaat bagi pemakai media sosial Twitter: semakin kabur identitas narasumber, semakin besar kemungkinan dia berkata dusta; semakin lengkap narasumber menyebutkan identitasnya, semakin besar kemungkinan dia berkata jujur.[www.jararsiahaan.net]
++++++++++++++
Ini Percakapan Umar Syadat dan Raden Nuh, Admin @TrioMacan2000
Sejumlah nama disebut. Mulai Nugroho Jayusman sampai Hatta Radjasa.
Dr Umar Syadat Hasibuan (twtrland)(Umar Syadat)
VIVAnews – Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan bukan satu-satunya korban akun anonim @TrioMacan2000. Menteri Syarief mengadukan akun anonim itu ke polisi setelah merasa keluarganya difitnah oleh akun yang bersembunyi di balik nama fiktif Ade Ayu S itu. Polda Metro Jaya kini sedang menindaklanjuti laporan itu. (Baca Kasus @TrioMacan2000, Polda akan Periksa Menteri Syarief).
Sebelumnya, akun itu pernah menyasar Dr Umar Syadat Hasibuan, Staf Khusus Menteri Dalam Negeri. Perkara ini terjadi pada 30 Juni 2012. Karena kesal difitnah di jejaring sosial media Twitter, Umar pun mencari tahu siapa orang di balik @TrioMacan2000. Umar pun berhasil menemui salah satu admin @TrioMacan2000, Raden Nuh, di sebuah rumah sakit swasta.
Saat itu sempat terjadi bentrok fisik. Lalu Umar Syadat dan Raden Nuh berdialog. Dialog itu direkam diam-diam oleh Umar. Di rekaman ini, Raden mengaku dia memang salah satu admin @Triomacan2000. Yang menariknya, pada salah satu tweet-nya, @TrioMacan2000 mengakui bentrok itu. Akun @TrioMacan2000 juga mengakui mereka yang bertengkar dengan Umar Syadat adalah admin mereka.
Di sini sejumlah nama disebutkan Raden Nuh. Seperti nama mantan Kapolda Metro Jaya, Nugroho Jayusman dan Menko Perekonomian Hatta Radjasa. Juga Staf Khusus Menko Perekonomian Abdul Rasyid dan Direktur Sabang Merauke Circle, Syahganda Nainggolan, yang disebut Raden Nuh juga pernah menjadi admin @TrioMacan2000.
Bagaimana perbincangan selengkapnya, berikut transkrip pembicaraan antara Dr Umar Syadat dan Raden Nuh selama hampir 9 menit itu:
Umar Syadat : Ini kejadian. Waktu itu tahun masih aku pindah 1999. Gua becanda sama alumni 1999. Terus tiba-tiba aku dibilang, eh Mar aku nggak tega nyakiti kau. Kau terima duit kan dari Lukman Edy (Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal 2007-2009) Rp500 juta di Hotel Grand Melia. Gua diam, gua blok. Terakhir @TrioMacan2000 ganggu gua. Gua dibilang melarikan duit Rp500 juta dan mobil Lukman Edy. Dan cuma Syahganda (Nainggolan) yang tahu aku dan Mendagri menemui Bachtiar Hamzah di penjara. Di situ aku mulai curiga dia.
Raden Nuh : Jadi begini, kami ini kan ramai. Kami ini tim. Kami ini dibina oleh Pak Nugroho Jayusman (Catatan redaksi: Kepada wartawan VIVAnews Nugroho Jayusman membantah dia membina Raden Nuh. Selengkapnya baca: Memburu @TrioMacan2000). Kan begitu. Dibawalah kami kumpul. Ramai kan. Ada beberapa orang dengan latar macam segala macam. (Dalam pertemuan itu) apa yang akan kami buat. Temanya adalah korupsi. Di situ juga ada orang KPK. Ngobrolah kami segala macam. Lalu bagaimana? Sudah. Akhirnya sudah kami jalankan. Sudah kami jalankan. Jadi ente nuduh aku, aku jadi heran. Kenapa ke aku?
Umar Syadat: Aku punya alasan. Kujawab. Dua hari yang lalu Bang (Abdul) Rasyid (Staf Khusus Menko Perekonomian) telepon aku. Aku tanya Bang Rasyid. Bang tolong jawab yang jujur, siapa @TrioMacan2000. Dia jawab, “Demi Allah. Demi Rasulullah aku nggak bohong. @TrioMacan2000 itu Raden Nuh.” Makanya gua marah. Aku bilang sama dia, eh masalah apa aku sama dia, sama Raden Nuh. Kenapa dia jelek-jelekin aku.
Raden Nuh: Nah itu dia….
Umar Syadat: Nah yang buat aku makin marah dibilang bahwa ‘Mar, pesantren Bapakmu terima suap Rp 1 miliar dari PDT (Pembangunan Daerah Tertinggal) di Jambi.’ Apa maksudnya itu?
Raden Nuh: Demi Allah aku tidak pernah mengatakan itu. Ngerti pun tidak aku.
Umar Syadat: Terus siapa?
Raden Nuh: Nah, makanya coba kami (admin @TrioMacan2000) kumpul. Kita coba kumpul. Kita akan tanya siapa yang menulis. Jadi begini, di luar kami ada juga orang lain. Ada tiga orang lain. Aku tidak perlu sebut namanya. Salah satu orang adalah bintang satu Bareskrim. Dia di bawah Napoleon Bonaparte. Anggotanya Napoleon Bonaparte. Kemarin saja kita masih ketawa-ketawa, sama siapa? (tanya Raden Nuh pada dua temannya). Itu yang karaoke bareng. Staf Menkopolkam. Jakobus, Jan Jakobus.
Umar Syadat: Tapi ini harus diselesaikan. Aku tidak bisa terima.
Raden Nuh: Jadi begini, ini akan kita selesaikan. Tapi aku harus cari dulu, siapa yang bicara itu. Paling tidak mereka harus kita minta pertanggunganjawabnya. Minta maaf lah. Kan begitu. Tapi tolong dicek, kalau ada buktinya tolong dikirim.
Umar Syadat: Ada, ada buktinya. Nanti aku kirim.
Raden Nuh: Ya, kirim biar aku tahu persis siapa yang tahu informasi ini. Karena informasi itu mahal.
Umar Syadat: Dan Bang Ade masih marah, karena @TrioMacan2000 bilang dia mafia direksi di BUMN. Itu siapa yang bicara? Harus tanggungjawab kalian. Aku ini sama dia (Raden Nuh) baik. Terakhir kita ketemu di mana? Di karaoke.
Raden Nuh: Ya di Hotel Borobudur mau karaoke.
Umar Syadat: Tapi kenapa gua di-bully di situ. Kalau aku cuma di-bully dibilang aku terima duit, tidak ada masalah. Ini bapak aku. Sama seperti ibu ente yang sekarang sakit. Bapakku sekarang sedang sakit stroke. Siapa yang tidak marah?
Raden Nuh: Betul. Betul. Kita pun mau mati pun jadi. Cuma ente salah orang. Aku dari dulu sama kau tidak ada persoalan.
Umar Syadat: Cuma enggak enak tadi. Kau beginiin aku. Aku memang memfoto. Tapi yang kufoto itu foto dinding. Mau kutunjukkan fotonya?
Raden Nuh: Bukan begitu. Kami ini dapat pesan kami ini tidak boleh terbuka.
Umar Syadat: Kalau kalian nggak terbuka, kenapa kalian mau diwawancara Tempo dan JPNN(Jawa Pos News Network)?
Raden Nuh: Untuk Tempo itu khusus yang datang cuma dua orang. Aku sama Buyung. Cuma berdua saja yang boleh. Kenapa, karena aku sudah dikenal orang di luar.
Umar Syadat: Sakit loh Bang. Kalau abang difitnah sakit juga kan?
Raden Nuh: Makanya sekarang kita sedang cari. Coba ente bayangkan, sampai jam 3 pagi masih ada yang main (@TrioMacan2000).
Umar Syadat: Nggak enak loh difitnah seperti itu….
Raden Nuh: Cuma ente salah sasaran.
Umar Syadat: Aku punya alasan menuduh kau. Bang (Abdul) Rasyid tadi malam bilang sama aku. Mati ditabrak mobil kalau aku bohong. Bahwa yang disebut @TrioMacan2000 itu abang.
Raden Nuh: Jadi begini. Syahganda (Nainggolan) kan ribut dengan Hatta (Menko Perekonomian Hatta Radjasa). Syahganda (lewat @TrioMacan2000) menyerang Hatta. Hatta marah. Sejak Hatta memarahi Rasyid (Abdul Rasyid, Staf Khusus Menko Perekonomian), si Rasyid nggak mau main itu lagi, enggak mau main@TrioMacan2000 lagi. Aku nggak tahu, mungkin dia (Rasyid) main lempar saja. Tapi Syahganda (Nainggolan) juga ada timnya, 4-5 orang.
Umar Syadat: Kalau Rasyid dan Syahganda aku sudah kenal lama. Bukan kenal sehari. Tapi masalahnya kenapa sih aku yang harus di-bully, bukan orang lain. Yang kedua, aku nggakpernah nganggu @TrioMacan2000. Titik. Yang paling sakit hati aku bapakku dibilang terima suap Rp1 miliar. Itu aku nggak bisa terima.
Raden Nuh: Aku cari. Nanti aku akan cari (siapa pelakunya). Kalau bisa diingat-ingat, kapan itu dilakukan, supaya kami tahu apakah kami sudah bergabung.
Umar Syadat: Dua bulan yang lalu.
Raden Nuh: Kalau dua bulan yang lalu kami sudah bergabung (dalam @TrioMacan2000). Nanti kucari siapa orangnya. Jadi kapan kita ketemu lagi. Kalau bisa satu minggu lagi lah.
Umar Syadat: Tahu nggak, aku ini mendendam, mendendam sedendam-dendamnya. Aku difitnah. Di @TrioMacan2000 itu dibilang aku melarikan mobil Lukman Edy (Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal 2007-2009). Terus dibilang aku melarikan uang Rp500 juta. Dua bulan yang lalu. Setelah itu, setelah dua tweet itu, dibilang lagi aku menjual alat e-KTP ke kepala daerah ke Bupati Serdang Bedage. Apa maksudnya itu? Yang namanya proyek e-KTP itu terkontrol di Dirjen Minduk. Kenapa aku dituduh menjual alat e-KTP ke Sumatera Utara. Apa salahku?
Raden Nuh: Ya sudah nanti kita bereskan semua. Ini cuma kesalahpahaman saja.
++++++++++++++
KAMIS, 13 JUNI 2013 | 06:56 WIB
Indonesia Tak Perlu @TrioMacan2000

Akun twitter @TrioMacan2000. twitter/screenshot
Topik
TEMPO.CO, Jakarta–Pakar komunikasi dari Universitas Indonesia, Ade Armando mengatakan masyarakat Indonesia tidak memerlukan akun sosial @triomacan 2000. Menurut dia, masyarakat Indonesia membutuhkan media yang benar-benar memberitakan tanpa ada kebohongan.
“Karena triomacan2000 itu black campaign tidak ada verifikasi,” ucap Ade ketika ditemui seusai diskusi “Kiprah Media Massa”, Rabu, 12 Juni 2013. Apalagi, kata dia, akun tersebut tidak jelas siapa yang membuat atau menyebarkan informasi. Jika berani, triomacan2000 seharusnya membuka identitasnya.
Ade menuturkan, kebutuhan masyarakat atas informasi harusnya dipenuhi oleh media massa. Media boleh memberitakan baik atau buruknya suatu tokoh asal berimbang dan tidak menipu. Menurut Ade, berita buruk suatu tokoh berbeda dengan kampanye hitam seperti yang dilakukan oleh akun twitter @triomacan2000.
Menurut Pimpinan Redaksi KBR 68 H, Heru Hendratmoko, mewujudkan media massa yang baik seperti yang dituturkan Ade, tidak mudah. Media massa sedang menghadapi tantangan profesionalisme dengan pemilik modal. Proyeksi belanja iklan tahun ini, dia prediksi mencapai 124 triliun . Jika dilihat dari iklan, kata Heru, sangatlah menguntungkan media massa.
“Bohong, jika dalam pemilu media tidak menginginkan keuntungan,” ucap Heru. Untuk memberikan informasi yang baik kepada masyarakat, Heru mengatakan, media perlu membebaskan program berita dari campur tangan pihak lain.
SUNDARI
++++
Rabu, 14 November 2012 | 16:30
Wawancara Eksklusif Dengan Raden Nuh, Admin Akun @TrioMacan2000
” src=”http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/14112012162120.jpg” alt=”Raden Nuh, salah seorang admin akun @TrioMacan2000″ width=”242″ height=”156″ />
Wawancara eksklusif admin akun @TrioMacan2000. Raden Nuh mengakui sebagai salah satu admin. Abdul Rasyid juga diakui sebagai admin.
Untuk pertama kalinya salah satu administrator akun pseudonim TrioMacan2000 mengaku ke publik. Beritasatu.com menghubungi Raden Nuh, nama yang selama ini disebut di belakang akun TrioMacan2000. Dari wawancara inilah Raden Nuh mengakui kalau selama ini memang dia dan teman-temannya yang berkicau di tapak waktu.
Saat Beritasatu.com menghubungi, Selasa (13/11/2012) Raden Nuh, mengaku sedang berada di Hotel Shangrilla Jakarta bersama sejumlah tokoh yang diundang oleh Dubes Malaysia untuk membicarakan masalah TKI. Sewaktu kami tanyakan apa peran dia di forum tersebut, Raden Nuh bilang “Kami ini kan hanya penggembira saja.” Berikut nukilan wawancara Beritasatu.com dengan Raden Nuh, salah satu admin akun TrioMacan2000:
Apakah Anda pemegang akun TrioMacan2000?
Dulu iya, sekarang kadang-kadang, tunggu isu-isu penting aja.
Isu penting itu seperti apa?
Isu yang strategis. Misalnya dalam kasus KPK vs Polri. Saya dapat informasi dari Polri bahwa kasus itu merupakan titipan untuk menggembosi Polri dan menaikkan RUU Kamnas, untuk mengembalikan peran TNI seperti pada masa Orde Baru. Ini kan membahayakan masyarakat sipil. KPK itu hanya antek TNI, Abraham Samad itu hanya omong doang.
Siapa sebenarnya TrioMacan2000?
Kami ini jaringan komunitas publik. Di dalamnya ada staf khusus menteri, pensiunan polisi, jenderal, jenderal pengurus partai, bekas orang BAIS (Badan Analisa Intelijen Strategis), bekas orang BIN (Badan Intelijen Negara), dan anggota DPR. Kami ini kan “komunitas intelijen publik”, kumpulan orang yang pakai otaknya untuk kerja.
Bagaimana dengan Abdul Rasyid dan Syahganda Nainggolan?
Ini Abdul Rasyid lagi di depan mukaku. Dia iya salah satu pemegang akun TrioMacan2000, tetapi Syahganda enggak.
Apa tujuannya bikin akun TrioMacan2000?
Pencerahan. Awalnya para senior-senior ini mengajak ketemu, membicarakan nasib bangsa ini. Kita sudah tidak bisa lagi harapkan KPK, Presiden, dan DPR. Lewat sosial media ini kita bisa memberikan pencerahan. Dan efeknya luar biasa. Presiden itu tiap lima menit briefing pers hanya untuk sosial media, ada yang memantau kita. Misalnya waktu kasus Petral itu, saya dipanggil oleh salah satu menteri senior, nyawa saya diancam. Tweet-tweet kami pun sering kali terbukti, meskipun baru setelah tiga atau empat bulan setelahnya.
Kemarin sore (13/11/2012) akun TrioMacan2000 di-hack orang? Kok tumben pakai istilah loe, gue, kamseupay, dan maki-maki orang di Twitter?
Ah enggak ada itu. Itu anak saya main-main, langsung saya telpon suruh dia berhenti.
TrioMacan2000 sering berubah-ubah sikap, banyak yang bilang itu karena kalian menerima bayaran. Contohnya dalam Pilgub DKI Jakarta, kalian serang Foke, tapi setelah itu bela mati-matian. Kenapa bisa begitu apa karena kebanyakan admin?
Foke itu beda. Awalnya kita serang dia, tetapi setelah kita lihat siapa saja di belakang Jokowi dan Ahok kami langsung sadar. Foke memang buruk, tetapi yang di belakang Jokowi-Ahok kan konglomerat hitam, musuh-musuh negara, para buronan BLBI yang ingin menjadikan Jakarta ini arena bancakan mereka.
Kalau dalam kasus Hartati Murdaya kenapa TrioMacan2000 membela?
Saya belakangan bela Hartati itu karena dia mau bongkar kebobrokan SBY. SBY itu setelah dipecat dari Menkopolkam miskin, Ada uang dari mana dia? Hartati yang modalin, yang sediakan kantor, minta apa aja dikasih. Tetapi sekarang gimana, Hartati dibiarkan dipenjara. Hartati itu dapat uang dengan mengagunkan tanah negara, lahan 33 hektar PRJ Kemayoran ke Bank Mandiri untuk dapatkan kredit Rp1,5 Triliun. Dari uang itu Rp200 M untuk beli 40 persen saham Metropolitan Kencana, termasuk Pondok Indah, sisanya ya untuk bantu dana kampanye SBY di 2004. Anda tahu siapa Menteri Keuangan ketika itu, Boediono.
Dalam kasus Anas Urbaningrum kenapa Anda sekarang getol membelanya?
Agenda saya untuk lindungi Anas. Anas enggak ada salahnya. Saya hadir ekspos kasus di KPK. Satu pun enggak ada nama Anas disebut. Anas itu enggak disukai SBY, Bu Ani, dan Amerika. Lihat Choel Malarangeng itu terima Rp22 Miliar enggak diproses. Bakrie yang sudah ada amar keputusannya menyuap Gayus US$8 Juta, enggak diproses.
Kenapa Ibu Ani Yudhoyono enggak suka Anas?
Ani dari dulu maunya Andi Malarangeng.
Lalu kenapa Amerika Serikat enggak suka Anas?
Anas itu sudah tiga kali diundang kedutaan besar AS tapi enggak pernah datang. Dia itu mau di-profilling AS, karena dianggap sebagai calon presiden paling kuat, tapi dia enggak mau. Alasannya karena dia sungkan sama SBY.
Kalo Dahlan Iskan kenapa TrioMacan2000 menyerangnya?
Dia terlalu munafik. Raja “ngaspo” dia. Saya ini bekas direktur utama di salah satu perusahaanya dia, jadi saya tahu dia.
Perusahaan apa itu?
Enggak usah kita sebutlah, tapi nanti kalau Anda googling pasti Anda tahulah. Tapi salah satu senior saya bilang, “enggak usah kau serang Dahlan”, baiklah saya bilang. Begitu juga dengan Prabowo, salah satu pengurus Gerindra bilang “Dia itu Tuhan kami, Janganlah diserang lagi, nanti tambah stroke-nya. Sudah mau mati dia”. Kubilang, baiklah Bang.
Penulis: Ulin Yusron
Polisi: Admin Triomacan2000 Banyak, yang Ditangkap ini yang Buktinya Telak
Jakarta – Penyidik Subdit Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya masih mengembangkan kasus pemerasan yang diduga dilakukan Edi Saputra, salah satu admin akun Twitter TrioMacan2000.
“Dia ini cuma salah satu saja dari sekian banyak admin TrioMacan2000,” ucap Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Hilarius Duha kepada detikcom, Rabu (29/10/2014).
Hilarius mengungkapkan, sebelumnya pihaknya menerima laporan dari sejumlah orang atas kasus dugaan pencemaran nama baik yang dilakukan akun Twitter TrioMacan2000. Namun, pihaknya saat itu kesulitan melacak keberadaan sang pemilik akun.
“Kalau pencemaran nama baik agak pelik, karena adminnya juga banyak. Tetapi kali ini, telak buktinya ada,” ungkapnya.
Edi ditangkap pada Selasa (28/10) malam di sebuah tempat di Tebet. Polisi menangkap Edi dengan barang bukti uang Rp 50 juta. Uang itu diserahkan seorang karyawan petinggi Telkom itu.
Polisi: Rekaman Telepon Jadi Bukti Admin TrioMacan2000 Memeras Petinggi PT Telkom

Jakarta – Penyidik Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menangkap Edi Syahputra, yang diduga salah satu admin akun TrioMacan2000 atas dugaan pemerasan terhadap salah satu petinggi PT Telkom. Polisi mengaku punya bukti-bukti pemerasan yang dilakukan Edi, salah satunya bukti rekaman percakapan. Edi juga disebut sebagai salah satu komisaris di sebuah media.
“Ada rekaman percakapan via telepon, karena admin TrioMacan2000 ini meminta uangnya lewat telepon,” ujar Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Hilarius Duha saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (29/10/2014).
Sebelum memeras, kata Hilarius, akun Twitter TrioMacan2000 menyerang petinggi PT Telkom di dunia maya. Akun anonimus tersebut menyebut-nyebut bahwa salah satu petinggi PT Telkom ‘perampok’.
Setelah terjadinya pencemaran nama baik lewat dunia maya, salah satu admin Twitter TrioMacan2000 meminta sejumlah uang untuk ‘tutup mulut’.
“Awalnya nyerang di Twitter, ujung-ujungnya minta duit,” ucapnya.
Petinggi PT Telkom yang merasa dicemarkan nama baiknya itu kemudian melaporkan akun TrioMacan2000 ke Polda Metro Jaya. Setelah adanya negosiasi via telepon untuk sejumlah uang, Edi kemudian dipancing.
“Tadinya mau ketemu di pom bensin, tetapi kemudian dia (Edi) minta ketemu di tempat TrioMacan2000 itu nongkrong, di Tebet,” jelasnya.
Petinggi PT Telkom yang sudah melapor ke polisi ini kemudian berkoordinasi dengan polisi. Polisi pun datang bersama karyawan pelapor, menyergap Edi saat menerima uang sebesar Rp 50 juta.
“Uang Rp 50 juta juga sudah kami sita sebagai barang bukti,” tutupnya.
Kata @TrioMacan2000 Soal Tudingan Pemerasan
Tim kuasa hukum admin akun twitter @TrioMacan2000 bertemu dengan Sekretaris Kabinet Dipo Alam di Ruang Rapat Sekretaris Kabinet, Jakarta, (30/12). TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta – Akun @Triomacan2000 membantah telah menerima sejumlah uang dari pejabat PT Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk (Telkom). Selasa lalu, seseorang yang diduga sebagai administrator akun tersebut ditangkap polisi atas dugaan pemerasan. (Baca: 5 Serangan @TrioMacan2000 yang Bikin Gerah Pejabat)
“62. Maksud kami mengungkap ini adalah utk MEMBANTAH pemberitaan media2 tertentu yg tuduh kami seolah2 memeras dan menerima suap. ITU BOHONG,” cuit akun yang sudah mengganti nama pengguna dengan nama baru, yaitu @TM2000Back, Kamis dinihari, 30 Oktober 2014. (Baca: TrioMacan2000 Pernah Berkelahi dengan Staf Menteri)
Akun itu melalui rangkaian cuitannya mengklaim sudah lebih dari tiga kali difitnah memeras atau menerima suap. “Semua tak terbukti. Sebaliknya yg menuduh kami, akhirnya jadi terpidana korupsi,” cuit akun itu. Namun dia tak menyebutkan siapa saja pihak yang memberikan tudingan tersebut. (Baca: @TrioMacan2000 Pernah Memeras Bos Minyak)
Dalam salah satu cuitnya, akun tersebut malah mengklaim media massa menyebarkan pemberitaan yang tak tepat. “Terutama berita terakhir nuduh memeras atau menerima suap 50 juta..ampun deh.. kami anti suap, apalagi uang suap dari koruptor. HARAM !” tutur akun itu. (Baca: Admin @TrioMacan2000 Ditangkap karena Pemerasan)
Selasa lalu, Polda Metro Jaya menangkap Edi Saputra. Edi diduga administrator akun @TrioMacan2000. Dia ditangkap atas pemerasan terhadap pejabat PT Telkom. Polisi menangkap Edi saat tengah menerima uang Rp 50 juta dari pejabat PT Telkom di sebuah kafe di Jakarta Selatan. Akun @TM2000Back tidak membantah atau membenarkan Edi adalah salah administrator di akun @TM2000Back. (Baca: Dipo Ancam Somasi TrioMacan Bila Tuding SBY)
NURIMANJAYABUANA
++++
@TrioMacan2000 Pernah Memeras Bos Minyak
TEMPO.CO, Jakarta – Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya menangkap admin akun @TrioMacan2000, Edi Saputra, karena memeras pejabat PT Telkom pada Selasa malam, 28 Oktober 2014. Menurut seorang sumber Tempo yang pernah berurusan dengan @TrioMacan2000, admin akun anonim itu juga pernah memeras bos grup Global Energy Resource, Muhammad Riza Chalid.
“Bang Riza pernah cerita ke saya pernah diperas sama TrioMacan,” ujar sumber itu ketika dihubungi, Rabu, 29 Oktober 2014. Dia mengaku Riza bercerita saat acara buka bersama pada 2012. (Baca: Admin @TrioMacan2000 Ditangkap karena Pemerasan)
Sayangnya, sumber itu tidak menanyakan ke Riza diperas berapa rupiah oleh Trio Macan. “Sekelas aku mau diperas dia. Habis ajar aku di Twitter, ujung-ujungnya meras. Memang saya siapa,” ujar sumber menirukan perkataan Riza waktu itu. Memang, pada 2012 lalu, akun @TrioMacan2000 pernah mencuit ihwal Riza yang diduga menjadi mafia minyak di Petral. (Baca: Dipo Ancam SomasiTrioMacan Bila Tuding SBY)
Polisi menangkap Edi di sebuah kafe di Tebet, Jakarta Selatan, pada Selasa malam. Edi ditangkap saat menerima uang Rp 50 juta dari pejabat PT Telkom. Edi kini ditahan di Polda Metro Jaya dan masih diinterogasi. “Laporan ke kami, Edi mencoba memeras pelapor,” kata Kepala Sub-Direktorat Cyber Crime Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hilarius Duha. (Baca: TrioMacan Pernah Mengurus Anggaran ke DPR)
Edi yang bertubuh tambun, botak, dan berkulit gelap itu kerap mendampingi kakaknya yang juga admin @TrioMacan2000, Raden Nuh, di berbagai kesempatan. Dia pula yang kerap menjadi “eksekutor” tiap ada kasus-kasus yang akan dimediasi setelah diangkat di akun @TrioMacan2000. Edi dikabarkan mengantongi izin advokat dari sebuah kantor pengacara.
++++++++++++
Ini Dia Foto Triomacan2000 penuhi Panggilan Seskab
Written By detik medan on Rabu, 08 Januari 2014 | Rabu, Januari 08, 2014
Pemilik akun twitter @triomacan2000 (TM2000) memenuhi janjinya memenuhi undangan Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam di kantor Sekretariat Kabinet (Setkab), Jakarta, Senin (30/12) pagi. Namun pemilik akun Trio Macan itu tidak datang secara langsung, melainkan diwakili oleh 4 (empat) orang yang mengaku kuasa hukumnya.
Keempat orang kuasa hukum yang tiba di kantor Setkab pukul 08.30 WIB, dan meminta pertemuan dilakukan tertutup adalah William Zelda, Ibnu M.H., Edy Syahputra, SH, dan Ahmad Irwadi Lubis.
Mengenai ketidakhadiran TM2000 secara langsung, dan memilih mewakili kepada kuasa hukum, kuasa hukum TM2000 mengaku tidak tahu. “Yang jelas kami kira dengan undangan ini kami ditunjuk sebagai tim kuasa hukum, kami kira semangatnya ditangkap untuk pemberantasan korupsi,” kata salah seorang kuasa hukum yang mengaku mendapatkan kuasa hukum dari TM2000 secara lisan.
Saat wartawan menanyakan identitas pemilik akun TM2000, apakah Raden Nuh, demikian juga apakah bekas intel di Badan Intelijen Negara (BIN), keempat kuasa hukum itu enggan membukanya. “Itu kami tidak akan menjawab, itu rahasia kami, yang jelas bahwasanya kami mendapat kuasa secara lisan itu 1973 KUH Perdata jelas, itu dari Trio Macan,” tegas salah seorang kuasa hukum TM2000.
Laporkan Dugaan Korupsi Dahlan Iskan
Mengenai materi yang dilaporkan kepada Seskab Dipo Alam, kuasa hukum tersebut mengemukakan, bahwa pihaknya menyampaikan laporan tertulis beserta data-data dan fakta-fakta menyangkut dugaan kasus korupsi yang melibatkan Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Setidaknya ada tiga kasus terkait Dahlan Iskan yang dilaporkan kepada Seskab Dipo Alam, yaitu di dugaan korupsi di Perusahaan Listrik Negara (PLN), dugaan korupsi dan penggelapan jabatan di bencana alam, dan PLTU di Embalun.
Dugaan kasus korupsi di PLN, sebut mereka, terjadi saat Dahlan Iskan menjadi Dirut Perusahaan negara itu pada 2009-2010, dimana ada kerugian sekitar Rp 37 triliun. Kemudian dugaan korupsi dan penggelapan jabatan saat terjadi bencana alam sudah pernah di periksa kejaksaan di Surabaya, Jawa Timur, namun sampai saat ini tidak jelas proses hukumnya, tidak ada penerbitan Surat Perintah Pemberhentian Penyidikan (SP3). “Menguap begitu saja,” ujar salah seorang kuasa hukum Trio Macan.
Sedang kasus terakhir yang dilaporkan terjadi pada Oktober 2002, dimana Dahlan Iskan baru ditunjuk sebagai Dirut Perusahaan Daerah (Perusda) Ketenagalistrikan Kaltim, namun pada 15 Oktober 2002, dia sudah menunjuk perusahaan pelaksana tanpa tender.
Terhadap laporan-laporan yang disampaikan secara tertulis itu, Seskab Dipo Alam berjanji dalam satu seminggu ini akan memberikan update.
Berkas Diproses
Sebelumnya Seskab Dipo Alam mengatakan, selama ini pihaknya biasa menerima laporan dugaan tindak pidana maupun perdata para pejabat negara baik yang jelas identitasnya maupun yang tidak jelas identitasnya.
Ia menjelaskan, kalau laporan itu tertulis maka akan diproses sebagaimana telah dilakukannya saat menangani laporan kasus dugaan korupsi impor daging sapi di Kementerian Pertanian dulu. Menurut Dipo, ia akan memanggil pejabat eselon I dari kementerian terkait, lalu dilakukan pendalaman kepada menteri bersangkutan, sebelum akhirnya diserahkan kepada penegak hukum.
“Ini kita terima karena dasarnya niat baik. Mudah-mudahan laporan tidak hanya lisan tetapi juga tertulis, sehingga bisa diproses lebih lanjut,” ujar Dipo Alam.
Saat menerima kuasa hukum TM2000 itu, Seskab Dipo Alam didampingi oleh Wakil Seskab Ibnu Purna, Deputi Bidang Administrasi Djadmiko, Deputi Bidang Perekonomian Ratih Nurdiati, Staf Khusus Seskab Muhyar Yara, Staf Khusus Seskab Gatot Sudariyono, dan Staf Ahli Seskab Surat Indrijarso.
++++
Ini Dia si Pengelola Akun @triomacan2000
21-01-2014 18:53
Quote:
JAKARTA – Pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra, menyebut nama dibalik pengelola akun @triomacan2000 yang kerap menggelontorkan bola panas di sosial media Twitter.
Hal itu diungkapkan Yusril terkait kabar terpidana kasus suap proyek pembangunan Wisma Atlet, Muhammad Nazaruddin, yang memintanya untuk menjadi kuasa hukum.
“Tidak pernah dia (Nazar) minta saya jadi pengacaranya, siapa bilang? Anda itu pengikut @triomacan2000, mau di goblok-goblokin Nasrin Nuh sama Syahganda Nainggolan, sama si Rasyid,” kata Yusril di Gedung MK, Selasa (21/1/2014).
Yusril menjelaskan, Nazaruddin hanya meminta untuk mendampingi dan memberi nasihat.
“Karena dia memiliki bukti-bukti keterlibatan banyak tokoh politik dalam korupsi, ‘tolong bang nasihati saya, mana dokumen ini yang bisa saya omongkan biar nanti tidak jadi fitnah’. Kok ente malah putar balikkan saya jadi pengacaranya Nazarudin,” kata Yusril sambil menirukan perkataan Nazar.
Sebelumnya, Nazar yang mengaku mendapatkan banyak tekanan dan intimidasi itu, sangat membutuhkan kekuatan dari pakar hukum tata negara tersebut. Nazar menambahkan, sudah dua minggu yang lalu dirinya melayangkan surat permohonan pendampingan kepada Yusril. Namun, permintaannya itu ditolak.
“Tiga orang yang minta saya jadi pengacaranya, Anas, Ibas dan Nazarudin, semua saya tolak. Saya enggak mau. Tapi kalau Nazarudin mau minta tolong saya minta nasihati, dampingi untuk ungkapkan koruptor-koruptor kakap saya mau,” tegasnya.
(sus) http://news.okezone.com/read/2014/01…-triomacan2000
2. ABDUL RASJID, mantan stap ahli nya Hatta Radjasa
3. SYAHGANDA NAINGGOLAN, mantan anak ITB, bosnya si Rasjid dan Nuh
1. RADEN NUH, anak USU, aktivis HMI, sekarang jadi caleg HANURA Dapil SUMBAR II nomor urut 2.
2. ABDUL RASJID, sama2 anak USU, aktivis HMI, sohibnya si Nuh, sempet nebeng idup sama Adi Sasono di koperasi, dan naik jadi staf ahlinya Hatta Radjasa. Tahun kemaren dia dipecat karena bawa preman ke kantornya Hatta


Mereka bertiga dulunya aktivis HMI, tapi kelas cere, bukan kelas Anas (ketua umum HMI)


Prof Yusril Mau Ledakan Kepala Raden Nuh Cs



Pemilik Akun @Triomacan2000 Mengaku Dekat dengan Anas
TEMPO.CO, Jakarta – Akun @TrioMacan2000 tak henti-hentinya membuat sensasi. Tempo pernah bertemu dua kali dengan Raden Nuh, pemilik akun tersebut yang sudah dibekukan Twitter karena mencuitkan tuduhan-tuduhan yang dinilai pengelola media sosial paling populer itu berisi fitnah. Pertemuan pertama berlangsung di Bakoel Koffee, Cikini, Jakarta Pusat. Sedangkan pertemuan kedua terjadi di sebuah hotel di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. (Baca:Kata @TrioMacan2000 Soal Tudingan Pemerasan)
Pada pertemuan kedua, Raden mengaku dekat dengan Anas Urbaningrum, bekas Ketua Umum Partai Demokrat yang kini menjadi terpidana 8 tahun penjara kasus Hambalang. Dia membela Anas yang terjerat korupsi Hambalang karena sesama aktivis Himpunan Mahasiswa Islam. Dia aktif di HMI Universitas Sumatera Utara, Medan. “Kalau dia jadi presiden, kan, paling tidak saya jadi temannya presiden,” katanya. (Baca: Kata @TrioMacan2000 Soal Tudingan Pemerasan)
Kala itu, Anas belum jadi tersangka. Raden mengaku sedang melobi Badan Pemeriksa Keuangan agar nama Anas lenyap dari hasil audit Hambalang. “Lihat saja nanti,” ujarnya. Jurus yang dia pakai ialah kasus korupsi petinggi BPK dalam sebuah proyek pengadaan. Jika nama Anas masih terseret, dia tak segan mencuitkan kasus korupsi petinggi BPK tersebut, demikian Raden membeberkan strateginya. (Baca: Trio Macan Tempuh Jalur Hukum untuk @TrioMacan2000)
Pada pertemuan terakhir itu pula, Raden meminta identitasnya dirahasiakan hingga Pemilu 2014. Sebab, dia sedang mengincar kursi DPR dari Partai Demokrat lewat pendekatannya dengan Anas. Raden kemudian tak pernah menjadi calon anggota legislatif dari partai berlambang Mercy itu. Dia malah mencalonkan lewat Partai Hati Nurani Rakyat dari Sumatera Utara. Namun dia gagal melenggang ke Senayan.
RAYMUNDUS RIKANG
+++++++++++++++
TrioMacan2000 Klaim Tahu Skandal Pupuk dan Petral
TEMPO.CO, Jakarta – Akun @TrioMacan2000 sedang menjadi perbincangan publik. Musababnya, salah satu admin akun kontroversial itu, Edy Saputra ditangkap polisi pada Rabu, 29 Oktober 2014. Dia diduga memeras pejabat PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Tempo pernah bertemu Raden Nuh, pemilik akun @TrioMacan2000 yang sudah dibekukan Twitter karena mencuitkan tuduhan-tuduhan yang dinilai pengelola media sosial paling populer itu berisi fitnah. Pertemuan pertama berlangsung di Bakoel Koffee, Cikini, Jakarta Pusat. Dia menyebut, punya dokumen yang berisi korupsi pengadaan pupuk di Kementerian Pertanian.(Baca : Admin Ditangkap, TrioMacan Masih Berkicau )
Pada saat bertemu, kasus korupsi pupuk yang diungkap Raden kebanyakan narasi tanpa didukung dokumen yang valid.
Dia juga mengaku tahu ada pejabat yang menyetor Rp 3,5 miliar pada petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi untuk meredam agar kasus itu tak diambil alih KPK dari Kejaksaan Agung. Tapi, siapa nama pejabat tersebut dan modusnya menyuap petinggi KPK, Raden enggan menceritakan secara detail. “Nanti tahu siapa sumbernya,” kata Raden pada Tempo.
Dia melanjutkan. bila korupsi pupuk di Kementerian Pertanian itu melibatkan politikus Dewan Perwakilan Rakyat, pejabat kementerian, dan jaksa, karena pengusaha pupuk dianggap ingkar janji. Lagi-lagi, Raden menolak untuk menceritakan kronologis peristiwa yang dia ketahui, malah meminta Tempo menelusuri sendiri kaitan antar orang di sekitar kasus itu.(Baca : TrioMacan2000 Pernah Berkelahi dengan Staf Menteri)
Pertemuan Tempo dengan Raden kedua kalinya terjadi pada 22 Mei 2012. Raden, usianya sekitar 43 tahun, mengontak dan meminta bertemu di sebuah hotel di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Ia membawa Tempo ke sebuah ruang karaoke remang-remang di lantai atas. Raden mengaku berada di hotel tersebut karena sedang membicarakan sebuah proyek dengan seorang kepala daerah. “Saya ini kan konsultan hukum dan bisnis,” katanya.
Akun @TrioMacan2000 sudah sangat terkenal kala itu, dengan pengikut nyaris 300.000. Waktu itu, mereka sedang gencar mencuitkan korupsi Petral, anak usaha Pertamina di Singapura yang bertugas mengimpor minyak mentah. Menteri BUMN Dahlan Iskan ketika itu berencana membubarkannya.
Kali ini, Tempo menguji kebenaran Raden sebagai pemilik akun @TrioMacan2000. Kami memintanya untuk mencuitkan kalimat yang dieja Tempo, sejurus kemudian cuitan tersebut muncul di akun tersebut.
Lagi-lagi, Raden tak melengkapi informasinya ihwal skandal Petral dengan dokumen yang valid. Dia menyebut, memperoleh informasi tersebut dari seorang konsultan yang dekat dengan Petral sehingga informasinya A1 atau valid. Namun, permintaan Tempo agar dipertemukan dengan sumber informasi tersebut ia tolak. “Cerita dari kami saja sudah valid,” katanya.
RAYMUNDUS RIKANG
Trio Macan Tempuh Jalur Hukum untuk @TrioMacan2000
TEMPO.CO, Jakarta – Beberapa hari terakhir marak pemberitaan bahwa Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya telah melakukan penangkapan terhadap admin akun @TrioMacan2000, Edi Saputra, dengan tuduhan memeras pejabat PT Telkom pada Selasa malam, 28 Oktober 2014. Chacha Sherly, personel Trio Macan, akan melakukan pembicaraan dengan pihak manajemen mereka terkait dengan penangkapan admin akun yang namanya mirip grup vokalnya tersebut. (Baca: @TrioMacan2000 Pernah Serang Wali Kota Kediri)
“Sekarang kami rada kepikiran juga, meski awalnya kami adalah hal yang berbeda. Kami enggak ribut pada awal kemunculan akun ini, karena dunia kami berbeda, satu politik dan kami dunia hiburan. Tetapi, terus terang, sekarang kami dan manajemen juga mulai berpikir untuk kemungkinan sentuh ranah hukum. Kami khawatir ini akan membahayakan nama kami, Trio Macan,” ujar Chacha pada Kamis, 30 Oktober 2014.
Chacha engaku saat ini pihaknya masih meminta pendapat dari banyak pihak. “Ini soal kredibelitas nama juga, makanya kami sangat perlu banget untuk melakukan hal hukum bila ternyata membahayakan kami,” tuturnya. (Baca: Ditawari Nyaleg, Trio MacanPilih Nyanyi dan Joget)
Namun, sejauh ini, Chacha dan teman-temannya mengaku belum menunjuk pengacara yang akan membantu mereka.
“Masih tahap pembicaraanlah. Mudah-mudahan sih enggak merugikan kami. Kalau merugikan, kami baru serius sentuh jalur hukum,” kata Chacha.
Trio Macan tercatat sebagai salah satu grup penyanyi dangdut yang memiliki penampilan khas dengan goyangan akrobatik seperti memutar rambut, kepala, bahkan bersalto. Trio Macan terkenal dengan lagu-lagunya seperti Sakit Hati, Iwak Peyek, Cicilang, dan Buka Sitik Joss. Tak hanya aksis di bidang musik, di dunia akting pun mereka bermain di beberapa film, seperti Darah Janda Kolong Wewe pada 2009, Hantu Puncak Datang Bulan (2010), dan Nenek Gayung 2011). (Baca:Tak Datang, Ayu Ting Ting Raih Award Dahsyat 2014)
+++++
Chirps dari twuips @Foke Kumis
Add Chirpstory to Favorite
Chirpstories
-
@Foke_kumis29/Sep/2012 12:05:51 AM PDT
Eng ing eng…. saatnya membuka kedok Admin @triomacan2000 yang kedua… Namanya ABDUL RASYID… -
@Foke_kumis29/Sep/2012 12:07:23 AM PDT
1. Latar belakang dengan Bossnya si Syahganda Nainggolan hampir sama, sejak muda sering berjualan nama Allah untuk memperkaya diri. -
@Foke_kumis29/Sep/2012 12:08:27 AM PDT
2. bahkan saat menjadi ketua osis di SMA Abdul Rasyid ini sudah menggunakan sentimen Agama supaya dia bisa terpilih. -
@Foke_kumis29/Sep/2012 12:10:05 AM PDT
3. Berlanjut saat dia kuliah di USU jurusan kimia, Rasyid menggalang suara dengan sentimen Etnis dan Agama. -
@Foke_kumis29/Sep/2012 12:11:12 AM PDT
4. Abdul Rasyid aktif diorganisasi HMI, dan pada saat aktif di HMI inilah, Dia kenal dengan satu bajingan lagi yang bernama RADEN NUH. -
@Foke_kumis29/Sep/2012 12:11:46 AM PDT
5. Tamat kuliah Abdul Rasyid merantau ke Jawa dan bertemu dengan anak-anak medan di Bandung-Jakarta salahsatunya Syahganda Nainggolan. -
@Foke_kumis29/Sep/2012 12:12:51 AM PDT
6. Berkenalan dengan Syahganda ini membuat gaya hidup Rasyid berubah, dia menjadi loyalis Syahganda.. -
@Foke_kumis29/Sep/2012 12:15:20 AM PDT
7. dan menjadi ketua umum pemuda sayap PDR yang ikut menikmati manisnya uang koprasi yang diketuai Adi Sasono. mengatasnamakan kaum pribumi -
@Foke_kumis29/Sep/2012 12:16:42 AM PDT
8. sejak bergelimpangan uang koprasi ini gaya hidupnya berubah total, dibalik wajahnya yang alim ini.. -
@Foke_kumis29/Sep/2012 12:17:54 AM PDT
9. Rasyid dan syahganda bersama Adriano suka pergi ke Dunia malam, seperti Blowish, Alexis, Marlboro dll… -
@Foke_kumis29/Sep/2012 12:19:20 AM PDT
11. saat ini Abdul rasyid berkah jasa dari Syahganda menjadi staff ahli Hatarajasa. dan menjadi penjilat yang patuh… -
@Foke_kumis29/Sep/2012 12:21:33 AM PDT
@Dukun_TL @TrioMacan2000 Lo Bilang ke Rasyid, Syahganda, Raden Nuh… Gw Dahat dari kemayoran… mereka mengerti. -
@Foke_kumis29/Sep/2012 12:23:01 AM PDT
Yang paling aktif dan pencetus ide @triomacan2000 ini bernama RADEN NUH… paling labil (kurang waras), bodoh tapi sangat patuh. -
@Foke_kumis29/Sep/2012 02:28:38 AM PDT
1. Admin @triomacan2000 ketiga Puja Kusuma (putra jawa kelahiran sumatra) ini, lebih tepat disebut kacungnya syahganda Nainggolan. -
@Foke_kumis29/Sep/2012 02:30:09 AM PDT
2. Sejak SMA dia sebenarnya pemuda yang cerdas tetapi emosinya labil, kadang suka ngamuk2 tanpa alasan. dan sok jagoan. -
@Foke_kumis29/Sep/2012 02:47:45 AM PDT
3. Raden juga kuliah di USU dan aktif di HMI. dia yang suka sesumbar sebagai temannya Abraham Samad di HMI. -
@Foke_kumis29/Sep/2012 02:49:25 AM PDT
4. orang inilah yang jadi operator Syahganda untuk gerakan Demo30 aktivis HMI saat Pilkada jkt minta @kurawa ditangkap polisi. -
@Foke_kumis29/Sep/2012 02:51:00 AM PDT
5. sebagai operator lapangan memang cocok karena berwajah garang &tak kenal belaskasihan, dekat dg preman2 politik. @AryaSinulingga @infohmi -
@Foke_kumis29/Sep/2012 04:34:07 AM PDT
Bagi yg blm tau tampang2 bengis admin @triomacan2000 pemain Isu SARA ini dia mereka: cc. @kurawa @fadjroel -
@Foke_kumis29/Sep/2012 04:35:54 AM PDT
1a. Ini Syahganda Nainggolan si @triomacan2000, sang pencetus Pamswakarsa, 5 org tewas. http://t.co/XYx6LFgf -
@Foke_kumis29/Sep/2012 04:37:33 AM PDT
1b. Syahganda @triomacan2000 bersama Tuannya yg sekarang. http://t.co/TsJZmqFs -
@Foke_kumis29/Sep/2012 04:40:07 AM PDT
2a. Ini tampang bengis kedua @triomacan2000 Abdul Rasyid. Tangan kanan syahganda. http://t.co/8VrSQg5E -
@Foke_kumis29/Sep/2012 04:41:24 AM PDT
2b. Abdul Rasyid @triomacan2000 kawal Boss besarnya. http://t.co/AMEEoNeY -
@Foke_kumis29/Sep/2012 04:43:41 AM PDT
3b. Raden @triomacan2000 bersama boss besarnya. http://t.co/V6AC8e00+++++++++++++++++++++situs http://www.theglobal-review.com/cont…id=9538&type=2
berikut copas dari situs tersebut:
Quote:
Siapa Triomacan2000 ? Berikut Admin Operator Sekaligus MisinyaBerikut adalah profil masing-masing admin utama TrioMacan2000 yang fenomenal, sebagai makelar proyek politik dan Kasus juga Nafsu Jabatan.
Syahganda Nainggolan
Latar Belakang Pendidikan
Syahganda di Drop-Out (DO) dari ITB dan Bekas Narapidana, Selepas dari penjara karena melakukan tindak kriminal di kampus ITB yaitu melakukan pemukulan terhadap polisi dan mengancam dosen dengan golok, Boleh tanya ke @fadjroel dan @pramonoanung serta para aktivis ITB angkatan 80-an, mereka tahu benar syahganda bukan aktivis 5 Agustus!
Latar Belakang Politik
Tumbangnya Orde Baru memberi ruang pada seluruh rakyat utk berdemokrasi Maraknya partai politik menjadi harapan bagi syahganda menapak karier politik. Syahganda seketika berbenah, saat Habibie jadi presiden, terkenallah orang bernama Adi Sasono pada masa itu. Dan syahganda yang kebetulan satu alumni ITB sudah lama kenal dengan sang tokoh semakin merapat dengan mendukung Adi Sasono untuk mencalonkan diri jadi presiden jika Habibie ditolak MPR.
Pada masa Habibie menjadi presiden, Adi Sasono yang saat itu sudah menjadi Menteri Koperasi menjadi orang kepercayaan presiden Habibie.Kesempatan ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin, Sebagai menkop dan orang kepercayaan Habibie, Adi sasono mendapat dana APBN yg tdk sedikit.
Masih ingatkah iklan Kompas 1 hal Adi Sasono for President pada akhir tahun 98 yang sangat menghebohkan itu?http://groups.yahoo.com/group/gosip-politik/message/2531
Kerja politik syahganda makin intens dan zigzag demi utk melicinkan jalan Adi Sasono yang mereka percaya bakal jadi presiden kalau ORBA tumbang. Maka dibentuklah Ormas Daulat Rakyat dengan ketuanya Cacuk Sudaryanto dirjen koperasi saat itu dengan memakai dana JPS dan KUT sebesar 7 T ! Fantastis bukan ?
Pada Pemilu 1999 Ormas Daulat Rakyat ini menjelma menjadi PARTAI DAULAT RAKYAT (PDR) Dapat dibayangkan Adi Sasono yang menjadi Menteri Koperasi mndapat uang Rp 24 triliun dan membengkak menjadi 80 triliun punya partai.
Syahganda dipercaya sebagai salah satu yang mendistribusikn uang tersebut. Melalui pembentukan koperasi-koperasi fiktif untuk menyalurkn Dana tanpa kolateral itu, Syahganda Panen Besar !!!
Dan seperti kita duga, ada sekitar lebih dari Rp 7 triliun dana JPS dan KUT tersebut yang tidak bisa dipertanggung jawaban alias dikorupsi.
Rontok Habibie, rontok juga Adi Sasono. Namun bukan Syahganda kalau tdk bisa menjilat ludah dan bermanuver. Dengan uang hasil korupsi Jaring Pengaman Sosial (JPS) dengan kawannya sesama penjilat yang lain mereka membentuk Partai Merdeka tetap dengan Adi Sasono sebagai patron.
Pada tahun 2004 Syahganda menjadi Caleg Partai Merdeka dari DAPIL Tangerang dan yakin lolos ke Senayan karena mereka sudah membentuk Ormas Buruh yaitu PPMI.
Sempat Jumhur Hidayat sekarang kepala BNP2TKI berantem dengan Syahganda gara-gara uang JPS tersebut . Wardah Hafidz dari UPC pernah secara gamblang mengemukakan tentang
penyalah gunaan dana JPS (Jaringan Pengaman Sosial) dalam kerangka politik uang (money politics) dan dana sebesar Rp.200 milliar dari Departemen Koperasi dipakai untuk kampanye PDR .
Syahganda dalam Rezim Habibie, lebih gila lagi. Bersama Eggi Sujana dan Jumhur Hidayat, menjadi tulang pungung militer (kostrad) membentuk PAM SWAKARSA. Tujuannya dibentuknya PAM SWAKARSA untuk berhadapan dengan aktivis prodemokrasi dan mahasiswa. Gilanya, mereka rela dibayar utk membunuh. (Baca buku Kivlan Zen).
(http://www.mail-archive.com/kuli-tinta@indoglobal.com/msg01395.html danhttp://www.library.ohiou.edu/indopub…5/17/0035.html )
Merasa sudah saatnya lepas dari baying-bayang Adi Sasono, Syahganda membentuk Ormas Gaspermindo dengan menghidupkan Partai Serikat Islam bersama dengan Ferry Juliantono. Sudah bisa diduga nasibnya partai serikat islam pada pemilu sama guremnya, hanya sebagai alat dagangan dan transaksi saja.
Ketika SBY menjadi presiden, sebagai kolaborator Tentara, Syahganda mendekati Sugiharto yang saat itu menjadi Menteri BUMN, Syahganda loncat partai lagi ke PPP agar dekat dengan Menteri.
Perjuangan menjilat dan menjadi kutu busuk yang loncat-loncat partai tidak sia-sia, Syahganda mendapat jatah sebagai Komisaris di Pelindo dari rezim SBY.
Tetapi yang lucunya dasar manusia bayaran dan murahan, sebagai manusia psikopat dan ambisius Syahganda bukannya ikut membesarkan PPP yang telah memberikan jabatan di pelindo tetapi Syahganda loncat lagi ke Partai Golkar. Partai yang sangat dimusuhi para aktivis saat itu dengan slogan Golkar Baunya.
Lagi-lagi, terlahir sebagai pecundang, Syahganda pun tidak lolos menjadi Anggota DPR partai Golkar lewat Dapil Bogor. Syahganda kembali jadi manusia bayaran sejati, bergabung dengan Hariman Siregar sebagai kacungnya. Tujuannya mngumpulkn massa islam sekadar untuk demo-demo.
Dari Lautze (tempat Hariman Siregar) Syahganda pun dekat dengan mantan Kapolda DKI Nugroho Jayusman. Dan dari sanalah mereka membentuk ormas FPI untuk berhadapan dengan aktivis dan kepentingan-kepentingan bayaran lainnya.
Di pemerintahan SBY jilid 2, Syahganda kadung malu. Dia bersama beberapa kawannya, mendirikan LSM Sabang Merauke Circle (SMC).Darimana duit untuk mendirikan SMC tersebut? Ya dari hasil Memeras Konglomerat Chairul Tanjung (CT) dan menipu si abang Sudi Silalahi, sampai dikenal di kalangan aktivis Syahganda Ruko. Tujuan SMC sebenarnya tetap sama, untuk mengancam pihak-pihak yang diduga terlibat korupsi. Dengan harapan dilirik SBY untuk dijadikan menjadi salah satu anggota kabinet.
Menjadi Kepala BPN adalah cita-citanya, tapi dia juga tidak segan untuk menjadi Kepala BNP2TKI dengan menjegal Jumhur.
Jadilah dia seperti sekarang ini. Membuat media social dengan nama @TrioMacan2000 dengan mempekerjakan junior-juniornya, kerjanya akun @TrioMacan2000 memberitakan opini lebih tepatnya fitnah bagi seseorang yang menjadi target opersi mereka.
Pernah baca kultwit @Triomacan2000 tentang TPPI dan pemerasan adik @hattarajasa terhadap pengusaha? Itu semua di desain tim mereka. Kalo TPPI sengaja dikultwit @TrioMacan2000 untuk menghantam Amir Sambodo Dirut TPPI yang notabene adalah stafsus Hatta Rajasa untuk memberi peluang admin @TrioMacan2000 yang lain (Abdul Rasyid) yang juga “stafsus” Hatta Rajasa lebih berperan dan dipercaya menteri tersebut.
Dengan dapat menyingkirkan Amir Sambodo maka jalur informasi di kantor Menko Ekuin dan juga pengaruh ke Hatta Rajasa dapat dengan mudah dipantau syahganda.Sementara dengan adik Hatta karena pembagian yang tidak merata di terima Syahganda sebagai makelar proyek.
Demikianlah sosok Syahganda sebagai Koordinator lapangan akun Triomacan2000 dan penerima data pertama dari Nugroho Djayusman. Inisial #Nagabonar = Syahganda Nainggolan Ketua Dewan Direktur Sabang-Merauke Circle (SMC).
Abdul Rasyid ( “Staff Khusus” )
Latar Belakang Pendidikan
Abdul Rasyid sekitar tahun 80-an memang aktif berorganisasi, pernah menjadi Ketua OSIS SMA top di Medan dengan memanfaatkan isu SARA dalam merebut posisi Ketua OSIS tersebut dengan menjungkalkan saingannya dengan gaya sok alimnya, jadi akun triomacan2000 sudah terbiasa mengunakan isu SARA ini karena memang sudah habitnya.
Selanjutnya kuliah di USU dengan mengambil jurusan Teknik Kimia, saat kuliah rasyid aktif juga di bidang kemahasiswaan dengan berbekal pengalaman merebut Ketua OSIS di SMA, Rasyid berhasil menjadi Ketum Organisasi di kampusnya.
Pada saat periode menjadi ketum organisasi di kampus inilah rasyid kenal dengan admin triomacan2000 lainnya yaitu Raden Nuh yang menjadi salah satu ketua bidang di organisasi kemahasiswaan. Tamat kuliah Abdul Rasyid merantau ke Jawa dan bertemu dengan anak-anak medan di Bandung-Jakarta salahsatunya Syahganda Nainggolan.
Perkenalan dengan Syahganda membuat rasyid banyak perubahan dalam strategi politik dan aktivitasnya dan sangat patuh kepada Syahganda dan berhasil menjadi Ketum Pemuda yang menjadi Sayap Parpol tersebut juga menikmati Proyek Korupsi Koperasi terbesar dalam sejarah Republik Indonesia dengan membentuk koperasi-koperasi fiktif mengatasnamakan pribumi .
Setelah mengundurkan diri dari Ketum Sayap Pemuda parpol tersebut, Rasyid menjadi anggota penyelengara pemilu di salah satu propinsi di sumatera, selesai pemilu rasyid kembali ke Jakarta dan di tempatkan salah satu menteri yang hutang budi menjadi Direktur Pengelola kawasan, tetapi akhirnya di pecat oleh menteri lainnya, lalu Rasyid di tarik menjadi “Staff Khusus” di Menko Ekuin tetapi sayangnya menteri yang memecat dari Direktur pengelola kawasan sampai hari ini “SK” nya belum diterima, inilah yang menjadi dasar dendam TrioMacan2000 ke Menteri tersebut. http://www.setneg-ppkk.co.id/berita-…-direktur-baru
Raden Nuh (ex Dirut Berdikari )
Latar Belakang
Raden Nuh putra jawa kelahiran sumatera ini sekolah SD dan SMP di Muhammadiyah Medan lalu melanjutkan ke salah satu SMA Negeri di Medan. Saat Kuliah di Fisip dan Ekonomi akuntansi USU inilah Raden Nuh bertemu dengan admin TrioMacan2000 lainnya Abdul Rasyid, Raden Nuh sempat menjadi salah satu ketua Permadi (Persatuan Mahasiswa Adminisrasi Indonesia) pada kongres Permadi di Solo 1989.
Setelah selesai menjabat Direktur di PT. Berdikari (BUMN) Raden Nuh tidak mempunyai jabatan strategis lagi, Pada saat dipanggil Nugroho Djayusman muncul ide membuat akun TrioMacan2000 dengan tema “Korupsi” untuk mencari makan dengan harapan mendapat uang tutup mulut. Mantan aktivis HMI ini bercita-cita menjadi Direktur Asuransi Bumi Putera.
++++++++++++++
Minggu, 02/11/2014 09:48 WIBKasus Akun Triomacan2000, Raden Nuh Dibuntuti Polisi Sejak di Kemang
Jakarta – Polda Metro Jaya menangkap Raden Nuh yang diduga salah satu administrator akun twitter Triomacan2000 di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, dini hari tadi. Sebelumnya, Raden sudah dibuntuti polisi sejak dari Kemang, Jaksel.
“Dia sudah kami buntuti dari Kemang,” ujar seorang perwira di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya yang enggan disebutkan namanya, Minggu (2/11/2014).
Dari Kemang, Raden kemudian diikuti terus hingga akhirnya dia berhenti di sebuah kost-kostan di Jl Tebet Barat Dalam, Tebet, Jaksel, tak jauh dari kantor media online milik Edi Syahputra.
“Edi ini kakaknya Raden. Mereka ini adik-kakak,” ujar sumber lagi.
Setelah menunggu beberapa saat, polisi kemudian menangkap Raden di kamar kost tersebut. Saat itu, ada seorang perempuan bersama dia.
Penangkapan Raden Nuh ini dibenarkan oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Aris Budiman.
“Iya benar, yang bersangkutan sudah kami amankan dini hari tadi,” ujar Aris saat dihubungi secara terpisah.
“Dia dalangnya di balik semua ini,” jelas Aris.
Saat ini polisi masih memeriksa intensif Raden Nuh di Polda Metro Jaya. Raden ditangkap terkait kasus pemerasan melalui akun twitter TrioMacan2000.
++++++++++++++MINGGU, 02 NOVEMBER 2014 | 13:55 WIBRaden Nuh @TrioMacan2000 Bos Perusahaan Media
TEMPO.CO, Jakarta – Raden Nuh, terduga salah satu administrator akun Twitter @TrioMacan2000, merupakan pemilik perusahaan media Asatunews.com. Dalam keterangan diAsatunews.com, Nuh menyatakan diri sebagai pemilik 35 persen saham di PT Asatu Media Perdana Bangsa. Dia berkongsi dengan Abdullah Rasyid. (Baca : @Triomacan2000 Pernah Stop Berkicau)
“Kepemilikan saham PT Asatu Media Perdana Bangsa sebesar 51 persen adalah milik Abdul Satar dan W.S. Trenggono, 35 persen milik saya dan Abdullah Rasyid, serta 14 persen milik Hari Koeshardjono,” tulis Raden di situs tersebut yang dikutip Tempo,Ahad, 2 November 2014. (Baca : Raden Nuh Ditangkap, Polisi Sita Empat Ponsel)
Dalam keterangan di situs itu, Nuh menyebutkan berdirinya mediaAsatunews.com berawal dari ambisi Abdul Satar dan Trenggono memiliki media yang bisa mengalahkan Detik.com sertaVivanews.com (kini Viva.co.id). Namun kinerja perusahaan itu kian memburuk, sehingga banyak karyawan yang mengundurkan diri.
Pernyataan Raden Nuh ini dibuat kemarin, 1 November 2014. Pada hari itu pula ia ditangkap tim dari Subdirektorat Cyber Crime Direktorat Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Metro Jaya di Tebet, Jakarta Selatan.
Saat dihubungi Tempo hari ini, 2 November 2014, Wakil Direktur Kriminal Khusus Ajun Komisaris Besar Sandy Nugroho mengatakan Nuh ditangkap semalam. Penangkapannya terkait dengan kasus pemerasan yang melibatkan Edi Saputra. “Berdasarkan laporan yang lain juga.”
Sandy menuturkan tempat penangkapan Raden Nuh dan Edi Saputra berbeda meski sama-sama berada di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. “Raden ditangkap di sebuah kos-kosan,” ujarnya. Sedangkan Edi ditangkap di sebuah kantor yang merangkap rumah.
Edi ditangkap pada awal pekan ini. Dia diduga memeras AP, petinggi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, sebesar Rp 50 juta. Dia menggunakan modus mengintimidasi AP dengan pemberitaan fitnah yang ditayangkan di media online.
RAYMUNDUS RIKANG
++++
MINGGU, 02 NOVEMBER 2014 | 13:27 WIBRaden Nuh Ditangkap, Polisi Sita Empat Ponsel
TEMPO.CO, Jakarta – Tim Subdirektorat Cyber Crime Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menangkap Raden Nuh, terduga administrator akun @TrioMacan2000, pada Ahad dinihari, 2 November 2014. Raden Nuh ditangkap di sebuah kos-kosan di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. (Baca: @TrioMacan2000 Terakhir Mencuit Kamis Lalu)
Kepala Subdit Cyber Crime Ajun Komisaris Besar Hilarius Duha mengatakan penangkapan dilakukan karena adanya laporan dari pelapor bernama Abdul Satar yang merasa diperas oleh tersangka. “Dia ditangkap pukul 01.00 WIB di rumah kos di Tebet Barat,” ujar Hilarius, Ahad 2 November 2014. (Baca: Raden Nuh @TrioMacan2000 Ditangkap di Tebet)
Dari tempat penangkapan, polisi menyita sejumlah barang elektronik yang diduga digunakan untuk melakukan pemerasan. Barang-barang tersebut di antaranya, empat unit telepon selular, satu unit sabak digital jenis Samsung Galaxy Tab dan dua unit CPU komputer. (Baca: Ini Awal Mula Akun @TrioMacan2000)
Hilarius mengatakan, selain administrator, Raden Nuh juga diduga sebagai pemilik akun TrioMacan2000 @TM2000Back. “Sekarang yang bersangkutan sedang diperiksa,” ujarnya. (Baca:TrioMacan2000 Klaim Tahu Skandal Pupuk dan Petral)
Sebelumnya, Wakil Direktur Kriminal Khusus Ajun Komisaris Besar Sandy Nugroho mengatakan penangkapan berkaitan dengan kasus pemerasan yang melibatkan Edi Saputra, yang juga administrator akun @TrioMacan2000. (Baca juga: Dipo Alam Pernah Tantang Pemilik Akun @TrioMacan2000)
NINIS CHAIRUNNISA
+++++++++++++++++
Katanya ada perempuan yang bersama RN ketika digerebek polisi di kos annya..
Ini Klarifikasi Raden Nuh Terkait Dugaan Berada di Balik Akun @TrioMacan2000
Senin, 3 November 2014 | 06:23 WIBRN pemilik akun @TM2000Back ditahan Polda Metro Jaya, Minggu (2/11/2014).
JAKARTA, KOMPAS.com – Sebelum ditangkap petugas Subdit Cybercrime, Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, pada Minggu (2/11/2014) dini hari, Raden Nuh sempat menyatakan klarifikasinya.Raden menyatakan klarifikasi di media miliknya. Tulisan itu diakhiri dengan tempat dan tanggal Raden menulis, yakni Semarang, 1 November 2014.
Sedangkan berita mengenai klarifikasinya dimuat pada Sabtu (1/11/2014) pukul 09.50 WIB. Tidak sampai 24 jam setelah klarifikasi dimuat, Raden dibekuk di Jalan Tebet Barat Dalam V, di depan kantornya dan kamar kos teman wanitanya. Klarifikasi antara lain memuat ia mengakui menerima uang sekitar Rp 325 juta untuk operasional perusahaan media online.
Berikut klarifikasi Raden dalam situs berita miliknya itu:
Sehubungan dengan informasi yang saya terima mengenai tuduhan kepada saya yang disebutkan telah melakukan tindak pidana pemerasan terhadap Abdul Satar atau dan Wahyu Sakti Trenggono dengan ini disampaikan klarifkasi sebagai berikut :
1. Saya tidak pernah dan tak akan pernah melakukan pemerasan terhadap Abdul Satar atau Wahyu Sakti Trenggono atau siapa pun juga, baik pada masa lalu, sekarang atau masa akan datang karena tindakan itu jauh dari sifat dan karakter saya. Jangankan berbuat pemerasan, memikirkannya saja saya tak pernah.
2. Apalagi jika disebutkan saya memeras Abdul Satar atau biasa saya panggil Abangda Satar atau WS Trenggono, bahkan UNTUK MEMINTA UANG kepada Satar atau Trenggono, saya tidak pernah, meski Satar dan Trenggono kerap menawarkan bantuan uang atau lainnya kepada saya. Karena secara ekonomi, saya cukup mampu dan ketika ditawarkan bantuan uang dengan berbagai alasan, saya selalu menolak.
3. Benar bahwa saya ada menerima sejumlah uang, kalau tidak salah sebesar Rp. 50 juta dan Rp. 275 juta pada pertengahan oktober 2014 lalu, terhadap pemberian uang tersebut saya sampaikan sebagai berikut :
Uang tersebut adalah untuk penggantian biaya operasional perusahaan/ kantor PT Asatu Media Perdana Bangsa yang merupakan milik Abdul Satar dan Wahyu Sakti Trenggono, saya dan Hari Koeshardjono. Di mana kepemilikan saham PT Asatu Media Perdana Bangsa sebesar 51% adalah milik Abdul Satar dan Trenggono, 35% milik saya dan Abadullah Rasyid, serta 14% milik Hari Koeshardjono. Namun, dalam akte perusahaan, saham milik Satar dan Trenggono dititipkan atas nama Hari Koes Hardjono.
Penyerahan uang sebanyak dua kali dilakukan di restoran Larazeta Jalan Tebet Barat Raya 17 Tebet, Jakarta selatan.Penyerahan kedua pada tanggal 16 Oktober 2014 sekitar pukul 13.30 WIB di restoran Larazeta Jalan Tebet Barat Raya No. 17 lantai 2. Di mana pertemuan itu adalah inisiatif dari Satar setelah pertemuan pertama beberapa hari sebelumnya yang mana juga merupakan inisiatif dari Satar melalui ajakan pertemuan kepada saya melalui pesan bbm (blackberry messenger)
Pada pertemuan pertama, Abdul Satar mengundang bertemu dan mengajak makan siang saya tanpa menyebutkan alasan dan maksud pertemuan. Setelah makan siang, barulah Abdul Satar menanyakan mengenai kondisi perusahaan PT Asatu Media Perdana Bangsa yang mengelola media online Asatunews.com. Saya jelaskan bahwa sejak Abdul Satar dan Trenggono tidak lagi atau menghentikan transfer biaya operasional kepada Asatunews sejak sekitar bulan Juni 2014 lalu, Asatunews memliki hutang di mana-mana, termasuk pada karyawan sendiri.
Asatunews didirikan atas inisiatif Wahyu Sakti Trenggono pasca pertemuan dengan saya, Hari Koeshadjono, Abdullah Rasyid dan Wahyu Sakti Trenggono pada hari Senin, tanggal 17 Juni 2013, sekitar pukul 18.30 hingga pukul 21.30 di Opal Cafe, Tebet Green Jalan MT Haryono Jakarta Selatan.
Sebelumnya, Abdullah Rasyid yang pada saat itu adalah Staf Khusus Menko Hatta Rajasa pada hari Senin siang sekitar pukul 15.00 Wib bertemu dengan saya di Aceh Corner Bidakara, Jl.MT Haryono Jakarta Selatan. Menurut Abdul Rasyid, ia ketika itu ditugaskan Menko Hatta Rajasa untuk menemui saya. Pada saat pertemuan itu juga hadir M Fahrudin (mantan sekjen KNPI) yang juga Sekretaris Polkam DPP Partai Demokrat.
Pada saat pertemuan itu, Abdullah Rasyid menerima telepon dari seseorang yang kemudian baru diketahui orang itu adalah Wahyu Sakti Trenggono, Wakil Bendahara Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga pengusaha nasional tangan kanan Menko Hatta Rajasa. Di sela-sela pembicaraan telpon Rasyid dengan Wahyu Sakti Trenggono, tiba-tiba Abdullah Rasyid mengatakan Trenggono ingn bertemu saya, yang saya tolak karena saya tidak mengenalnya sama sekali.
Menanggapi penolakan saya, Rasyid memberikan handphone-nya dan meminta saya sampaikan penolakan langsung kepada Wahyu Sakti Trenggono yang terus mendesaknya untuk bisa bicara langsung kepada saya.
Melalui pembicaraan via handphone Rasyid itu, Trenggono mendesak saya agar bersedia bertemu dengannya hari itu juga. Akhirnya pertemuan pertama saya dengan Wahyu Sakti Trenggono (mitra Abdul Satar) terjadi juga di Opal Cafe, Pukul 18.30 sampai 21.30 Wib Senin 17 Juni 2013.
Pada saat pertemuan itu, Wahyu Sakti Trenggono meminta kami (Rasyid, Hari dan Saya) untuk membantu “mengamankan” PT Telkom, yang saat itu sedang disorot publik karena banyak dugaan korupsi, di antaranya korupsi proyek MPLIK di PT Telkom dan penjualan PT. Telkom Vision kepada Chairul Tandjung/ Trans Corp Grup, yang dinilai rakyat dilakukan Telkom secara melanggar hukum dan merugikan negara USD 150 juta atau Rp. 1.8 Triliun.
Pada saat itu, Trenggono menawarkan sejumlah uang agar kami mau membantu mengamankan berbagai dugaan korupsi di Telkom yang telah merugikan negara sangat besar. “Abang, mau apa? Sebut saja. Saya punya uang lebih Rp 4 triliun, cash! Saya juga punya credit line lebih USD 4 miliar. Abang mau apa saja, saya bisa berikan,” kata Trenggono kepada saya malam itu untuk membujuk saya membantu mengamankan korupsi-korupsi di PT Telkom Indonesia Tbk.
Menanggapi penawaran Trengono itu, saya menjawab “Saya punya uang Rp 4 juta di ATM BCA. Saya tidak punya credit line miliaran dollar Amerika seperti Mas Trenggono, tapi maaf, saya tidak butuh apa-apa”. Mendengar jawaban saya, Trenggono langsung berdiri sambil memekikan “Allahu Akbar!” sambil memeluk saya, Mas Trenggono mengatakan “Inilah Saudara saya yang saya cari-cari selama ini”.
Itulah sekelumit fakta awal pertemuan saya dengan Trenggono dan tak lama kemudian dengan Abdul Satar, yang merupakan mitra Trenggono. Dari pertemuan di Opal Cafe, Tebet Green, Jakarta Selatan, terjadilah hubungan ‘persaudaraan’ antara saya dengan Mas Trenggono dan Abdul Satar, hingga hari ini.
Pertemuan berikutnya intens terjadi, di mana dari puluhan kali pertemuan kami terutama di kantor Mas Trenggono dan Satar MT Building Jl.MT Haryono, Trenggono dan Satar mengajak kami untuk mendirikan media online ASATUNEWS yang pada awalnya direncanakan Trenggono dan Satar harus dapat mengalahkan kompetitor seperti Detik.news, Vivanews dan lain-lain. Saya, Hari dan Abdullah Rasyid diminta untuk membantu terwujudnya rencana itu.
Satar dan Trenggono berulang kali mengatakan bahwa mereka ingin membesarkan Asatunews yang baru berdiri itu. Berapapun biayanya akan mereka siapkan. Dalam dua tahun Asatunews harus mampu mengalahkan detik.news dan dalam 5 tahun akan mengalahkan Vivanews.
Dalam berbagai meeting mengenai perusahaan PT Asatu Media Perdana Bangsa, Trenggono dan Satar selalu mengulangi ambisi mereka tersebut. “Asatunews harus bisa menjadi holding company di mana berbagai perusahaan media dan media content berada di dalamnya”. Kalimat ini selalu diulang-ulang oleh Trenggono dan Satar. Termasuk rencana pendirian media televisi nasional yang nantinya berada di dalan Holding Company Asatunews.
Konsekuensinya, kami diminta untuk mencari staf redaksi terbaik di Indonesia. Kami diminta untuk membentuk organisasi perusahaan yang lengkap secepatnya. Untuk kantor asatunews, Trenggono dan Satar menyewakan sebuah rumah berlantai dua di Jalan Tebet Barat Dalam V Nomor 26 Tebet Jakarta Selatan. (Tempat Kejadian Perkara/ TKP rekayasa kasus “pemerasan’ oleh Edi Syahputra terhadap PT Telkom disebutkan terjadi. Sebuah kasus yang saya tahu persis adalah rekayasa dari pihak Telkom sendiri, dengan memberikan laporan palsu atau keterangan tak benar kepada Polda Metro Jaya.
Atas permintaan Trenggono dan Satar yang berulang-ulang ditekannya, organisasi Asatunews yang baru berdiri menjadi gemuk. Susunan organisasi redaksi dan perushaan hampir sempurna. Namun, konskuensinya, biaya operasional menjadi besar sedangkan pendapatan terutama iklan belum ada. Trenggono dan Satar selalu menekankan biaya tidak menjadi masalah. Berapapun akan disiapkan, yang penting rencana menjadikan Asatunews terbesar dapat terwujud.
Namun, kenyataannya pada bulan ketiga dan seterusnya, Trenggono dan Satar selalu mentransfer atau memberikan biaya operasional kurang dari seharusnya, juga sering terlambat yang mengakibatkan karyawan tidak nyaman bekerja dan satu per satu keluar dari Asatunews karena gaji sering terlambat. Meski begitu, kami dipaksa untuk merekrut staf baru lagi.
Kondisi ini berlangsug terus-menerus hingga utang perusahaan kepada banyak pihak menumpuk termasuk kepada karyawan sendiri seperti Santika yang mencapai Rp 50 juta dan kepada karyawan lain (utang gaji dll ratusan juta rupiah). Puncaknya pada Mei-Juni 2014 di mana para karyawan asatunews tidak lagi gajian dan untuk mengatasinya, terpaksa harus meminjam uang kemana-mana. Trenggono dan Satar tidak lagi mentransfer uang operasional. Pada Juli – Agustus – September 2014 perusahaan terpaksa gadaikan mobil operasional. Hingga akhirnya sebagian karyawan di rumahkan dan tidak mendapat gaji dan THR. sebagian malah diberhentikan.
Pada awal Oktober 2014 tiba, Satar kirim sms mengajak bertemu dan menyerahkan sebagian uang untuk yang menjadi komitmen Trenggono dan Satar sejak pertama kali berniat mendirikan asatunews. Penyerahan uang dua kali yang dilakukan Satar melalui saya untuk Asatunews masing-masing Rp 50 juta dan Rp 275 juta.
Saya tahu skenario rekayasa kasus pidana atau kriminalisasi terhadap saya. Ada informasi, nasib saya juga akan dijadikan seperti Edi Syahputra, Ibnu Misbakhul Hayat, Hari Koeshardjono atau bahkan seperti Anas Urbaningrum dan Antasari Azhar, di mana opini palsu diciptakan secara masif dan terus menerus tanpa ada perimbangan berita yang sebenarnya.
Seiring dengan itu, kesalahan saya selaku manusia biasa akan dikorek-korek, dicari-dicari sampai ketemu dan jika tak ketemu maka akan diciptakan kejahatan fiktif di mana saya harus dihukum penjara atau dimatikan di penjara atas perintah orang-orang tertentu. Alangkah malangnya nasib Bangsa dan Negara Indonesia yang tercinta, di mana konstitusi dan mukaddimah UUD 1945 tegas menyatakan Indonesia adalah negara berdasarkan hukum, bukan kekuasaan.
Demikian disampaikan.
Semarang, 01 Nopember 2014
Semoga Allah SWT senantiasa bersama kita. Amiin YRA
Raden Nuh
Seperti diberitakan Raden Nuh ditangkap karena diduga sebagai admin akun Twitter TrioMacan2000. Raden Nuh ditangkap di sebuah kost-kostan di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, dini hari tadi. Polda Metro Jaya saat ini menangani dua laporan polisi terkait akun TrioMacan2000. Sebelumnya atas laporan seorang petinggi PT Telkom beberapa waktu lalu, polisi menangkap seorang admin Twitter TrioMacan2000, bernama Edi Saputra.
Akun TrioMacan2000, dikabarkan mengalami perubahan alamat dari nama @TrioMacan2000 menjadi @TM2000Back. Adapun akun @TrioMacan2000 sudah tak aktif sejak 13 Juni 2013. Setelah populer dengan kicauan-kicauan mengenai kasus korupsi, hingga kini di twitter terdapat sejumlah akun yang menggunakan nama Triomacan2000. Hingga berita ini diturunkan belum muncul kicauan @TM2000Back terkait kabar penangkapan Raden Nuh. Saat Edi Saputra ditangkap, akun @TM2000Back tetap gencar berkicau tentang kasus Telkom maupun menjawab pertanyaan netizen.
Sejauh ini belum ada konfirmasi dari pihak-pihak yang disebut oleh Raden Nuh dalam klarifikasinya tersebut.
++++
RN Sang Pemilik Akun @TM2000Back Resmi Ditahan
Minggu, 2 November 2014 | 22:01 WIBRN pemilik akun @TM2000Back ditahan Polda Metro Jaya, Minggu (2/11/2014).
JAKARTA, KOMPAS.com – Subdit Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menahan salah satu pemilik akun @TM2000Back, RN, atas kasus dugaan pemerasan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU). RN resmi ditahan polda malam ini.”Jadi ditahan, karena dia kan sudah jadi tersangka,” kata Kuasa Hukum RN, Junaidi, di depan kantor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Minggu (2/11/2014) malam.
Menurut Junaidi, RN dikenakan dua pasal. Pasal pertama yakni Pasal 369 KUHP tentang Pemerasan dan pasal 3, 4, 5 Undang-Undang Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberatasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Sejak ditangkap Minggu dini hari, lanjutnya, kliennya itu diperiksa oleh penyidik. Ada sekitar puluhan pertanyaan yang diajukan penyidik. “Enggak banyak, ada 20 lebih,” ujar Junaidi.
RN ditangkap petugas pada Minggu (2/11/2014) dini hari atas kasus dugaan pemerasan. Petugas menangkap RN di kosnya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Dari tempat RN, petugas turut menyita sejumlah barang bukti.
++++
MINGGU, 02 NOVEMBER 2014 | 17:35 WIB@TrioMacan2000 Mengaku Tahu Korupsi Ahok
TEMPO.CO, Jakarta – Media Tempo memiliki pengalaman unik dengan pengelola akun @Triomacan2000 pada pertengahan 2012. Dua hari setelah pertemuan pertama dengan Tempo, Raden Nuh, pengelola akun Twitter @TrioMacan2000, mengontak lagi mengabarkan punya saksi yang tahu korupsi Basuki Tjahaja Purnama ketika menjabat Bupati Bangka Belitung.
Pada Mei 2012 itu, Basuki memang telah berkampanye sebagai calon wakil gubernur Jakarta mendampingi Joko Widodo. Seperti telah diberitakan, meski telah dibekukan Twitter karena cuitannya yang dianggap berisi fitnah, pengelola TrioMacan kembali menghidupkan linimasa lewat @TM2000Back. (Baca: Raden Nuh @TrioMacan2000 Bos Perusahaan Media)
Sekarang, akun ini sedang tenar kembali karena seorang penasihat hukumnya, Edi Syahputra—adik kandung Raden Nuh—ditangkap polisi pada 29 Oktober 2012. Edi dicokok sedang memeras pejabat PT Telkom Tbk sebagai imbalan menutup dugaan korupsi penjualan anak usaha perusahaan ini. (Baca: @TrioMacan2000 Terakhir Mencuit Kamis Lalu)
Pertemuan dengan Tempo disepakati pada Sabtu, 26 Mei 2012. Mendapat kepastian seperti itu akun @TrioMacan2000 mencuit bahwa, “Sebuah media besar akan mengungkap korupsi Basuki Tjahaja Purnama.” Waktu itu akun ini kerap membuat serial twit berisi tuduhan-tuduhan bahwa Basuki atau Ahok kerap mengkorupsi anggaran pembangunan Bangka Belitung.
Pertemuan berlangsung di Hotel Mega Cikini di Jalan Proklamasi. Raden Nuh mengenalkan “tiga orang saksi penting” yang dijanjikan itu. Mereka, kata Nuh, orang-orang Bangka Belitung yang hidupnya terancam karena berencana membongkar korupsi Ahok. “Dia tak boleh dibiarkan menjadi wakil gubernur,” kata Nuh. (Baca: Raden Nuh @TrioMacan2000 Ditangkap di Tebet)
Kesaksian dan barang bukti yang dijanjikan itu berupa kliping koran dan berita-berita di mediaonline tentang tuduhan-tuduhan bahwa Ahok mengkorupsi anggaran pembangunan di Bangka Belitung. Seperti pertemuan sebelumnya, tidak ada selembar pun dokumen yang menjadi bukti telak korupsi Ahok itu.
Karena tidak jelas bukti-buktinya pertemuan hanya berlangsung satu jam. Tempo membayar makanan dan minuman yang dipesan Raden Nuh dan “tiga saksi penting” itu. Raden Nuh lalu pergi meninggalkan mereka. Dengan alasan ATM mereka rusak, seorang di antara “saksi penting” itu meminta uang kepada Tempo untuk “keperluan selama di Jakarta”.
Karena terlalu sumir, dugaan korupsi Ahok tak pernah turun menjadi berita.
BAGJA HIDAYAT
+++++
SENIN, 03 NOVEMBER 2014 | 13:57 WIBAdmin Ketiga @TrioMacan2000 Sudah Ditangkap
TEMPO.CO, Jakarta – Kepolisian ternyata sudah menangkap tiga pengelola akun @TrioMacan2000. Selain Edi Syahputra dan Raden Nuh, polisi juga menangkap Hari Koeshardjono pada Jumat, 31 Oktober 2014.
“Dia ditangkap sebelum penangkapan RN (Raden Nuh),” kata Kepala Subdit Cyber Crime Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Hilarius Duha di Mapolda Metro Jaya, Senin, 3 November 2014.
Penangkapan terhadap Hari masih terkait juga dengan kasus pemerasan yang dituduhkan kepada Edi dan Raden. Namun, Duha tak menyebutkan dimana lokasi penangkapan terhadap Hari. Saat ini, pihaknya masih menelusuri aliran dana yang diperoleh dari pemerasan tersebut.
Kasus pemerasan ini dilaporkan oleh manajemen PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) pada pertengahan Oktober lalu. Dalam laporannya manajemen menyebutkan, pemilik akun @TrioMacan2000 meminta pejabat Telkom untuk menyerahkan uang ratusan juta rupiah (Baca: Perusahaan Ini yang Laporkan @TrioMacan2000 ke Polisi)
Berdasarkan laporan itu polisi kemudian menangkap Edi Syahputra pada 28 Oktober 2014. Selang tiga hari kemudian giliran Hari yang diringkus. Sedangkan Raden baru ditangkap 2 November 2014 (Baca: Raden Nuh Ditangkap, Polisi Sita Empat Ponsel)
NINIS CHAIRUNNISA
++++++++++++++++
SENIN, 03 NOVEMBER 2014 | 13:51 WIBPolisi Telusuri Aliran Duit @TrioMacan2000
TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Biro Penerangan Masyarakat Markas Besar Kepolisian Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan institusinya tengah menelusuri aliran dana Raden Nuh, tersangka kasus pemerasan yang juga administrator akun @TrioMacan2000. “Kami sudah mulai menelusuri aliran dananya,” kata Boy di kantornya, Senin, 3 November 2014. (Baca: Raden Nuh @TrioMacan2000 DItangkap di Tebet)
Menurut Boy, penelusuran dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya tindak pidana pencucian uang dari pemerasan yang dilakukan Raden Nuh. “Ini untuk mengetahui uang dugaan pemerasan itu larinya ke mana,” ujarnya. (Baca Juga: Raden Nuh Ditangkap, Tetangga Kos Tak Tahu)
Penelusuran, kata Boy, juga ditujukan untuk mengetahui ada tidaknya keterlibatan pihak lain. Jika terbukti ada pencucian uang, Boy melanjutkan, polisi juga akan menjerat Raden Nuh dengan pasal TPPU. “Kami akan langsung menjerat tersangka dengan pasal tindak pidana pencucian uang dari hasil pemerasan,” ucapnya.
Raden Nuh ditangkap tim Subdirektorat Cyber Crime Direktorat Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Metro Jaya di rumah indekosnya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Ahad, 2 November 2014. Penangkapan Raden Nuh berkaitan dengan kasus pemerasan yang melibatkan Edi Saputra, pemilik media online yang juga diduga administrator akun @TrioMacan2000 lainnya.
Dalam kasus Edi, polisi menduga dia memeras AP, bos PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, sebesar Rp 50 juta. Edi disinyalir menggunakan modus mengintimidasi AP dengan pemberitaan fitnah yang ditayangkannya di media online. Polisi menangkap Edi saat tengah menerima uang tersebut.
REZA ADITYA
++++++++++
Ditelusuri, Keterlibatan Wanita yang Tertangkap bersama Admin @TM2000Back
Senin, 3 November 2014 | 16:15 WIBJAKARTA, KOMPAS.com — Subdit Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya turut mengamankan seorang wanita ketika menangkap admin @TM2000Back, RN, di sebuah rumah kos di Tebet, Jakarta Selatan.
Wanita itu ikut ditangkap untuk dimintai keterangan sebagai saksi. Namun, Kepala Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Pol Aris Budiman mengatakan, statusnya bisa saja berubah.
“Dalam penyelidikan, kalau dia ikut (terlibat) bisa berubah statusnya,” ujar Aris Budiman di Mapolda Metro Jaya, Senin (3/11/2014). [Baca: Sebelum RN, Polisi Juga Tangkap Satu Admin @TM2000Back Lain]
Saat ini, wanita tersebut masih dalam pemeriksaan penyidik di Polda Metro Jaya. Wanita tersebut ikut diamankan karena sedang bersama-sama RN. [Baca: Polisi Akan Selidiki Aliran Dana Admin @TM2000Back]
Sebelumnya, Subdit Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menahan salah satu pemilik akun @TM2000Back, RN, atas kasus dugaan pemerasan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
RN resmi ditahan Polda kemarin malam. “Jadi ditahan karena dia kan sudah jadi tersangka,” kata kuasa hukum RN, Junaidi, di depan kantor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Minggu (2/11/2014) malam.
++++
Pemerasan Admin @TrioMacan2000 Berkaitan dengan Foto Perempuan
Senin, 3 November 2014 | 20:11 WIBMinggu (2/11/2014).
JAKARTA, KOMPAS.com – Kasus pemerasan oleh admin @TrioMacan2000, Raden Nuh dan Hari Koeshardjono, yang dilaporkan oleh pria bernama Abdul Satar berkaitan dengan permasalahan foto perempuan.
“Di twitter dipasang foto dia (Abdul Satar) bersama wanita yang tak dikenal dan dia melapor itu karena itu kan sudah personal,” ujar Kepala Unit V Subdit Cyber Crime Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Roberto Pasaribu, di Polda Metro Jaya, Senin (3/11/2014).
Hal tersebut berawal dari percakapan Blackberry Messenger (BBM) antara Abdul Satar dengan Hari Koeshardjono pada Agustus 2014. Pada percakapan tersebut, Hari meminta uang sebesar Rp 300 juta untuk menghapus salah satu kicauan di dalam akun twitter bernama @berantas3.
Kicauan yang ingin dihapus berisi foto-foto perempuan yang digabungkan dengan foto Abdul Satar yang juga petinggi PT Telkom. Setelah terjadi percakapan, disepakati untuk mengirimkan sejumlah uang sebesar Rp 50 juta yang diserahkan oleh sopir Abdul Satar kepada Hari di daerah Tebet.
Selain uang sebesar Rp 50 juta, ditransfer juga secara terpisah uang sebesar Rp 3 juta dan Rp 5 juta ke rekening Hari. Namun, ternyata kicauan tersebut belum juga dihapus oleh Hari. Pada September 2014, Abdul Satar kembali menagih janji penghapusan kicauan tersebut kepada Hari.
Pada Oktober 2014, giliran Raden Nuh yang kembali meminta uang sebesar Rp 300 juta untuk menghapus kicauan tersebut. Uang tersebut pun akhirnya diserahkan langsung oleh Abdul Satar kepada Raden Nuh di sebuah restoran di Tebet. Akan tetapi, kicauan tersebut tetap tidak dihapus. Hingga akhirnya, Abdul Satar melaporkan Raden Nuh dan Hari Koeshardjoni kepada polisi.
Raden Nuh dan Hari Koeshardjono saat ini telah ditahan di Polda Metro Jaya. Pada penangkapan mereka, polisi mengambil barang bukti 1 unit Blackberry, 1 buah buku rekening BCA, 1 unit Iphone 4, 1 lembar bukti pemindahan dana antar rekening BCA sebesar Rp 50 juta, 4 unit ponsel, 1 unit tablet, 2 buah CPU komputer
++++++++++++++
Selasa, 04 November 2014 | 03:09 WIBMedia Online Ini Bantu Sebar Tuduhan @TM2000Back
Admin@TrioMacan2000 Raden Nuh ngamuk
TEMPO.CO, Jakarta – Tudingan korupsi pejabat yang dilontarkan @TM2000Back -sebelumnya bernama @TrioMacan2000, turut disebarkan oleh sejumlah media online. Selain Asatunews.com -media online milik Edi Saputra yang diduga merupakan salah satu administrator @TrioMacan2000, tuduhan itu juga dimuat di media online Gebraknews, Serangnews, dan Realitanews. (Baca: Admin Ketiga @TrioMacan2000 Sudah Ditangkap)
Edi telah diringkus Polda Metro Jaya pada Selasa, 28 Oktober 2014, karena memeras pejabat Telkom berinisial AY. Pemerasan itu bermula dari dua minggu sebelum Edi ditangkap. Saat itu, Edi bertemu dengan Wakil Presiden Bidang Komunikasi PT Telkom Arief Prabowo. (Baca: Perusahaan Ini yang Laporkan @TrioMacan2000 ke Polisi)
Arief Prabowo mau menemui Edi karena sebelumnya Telkom pernah bekerjasama dengan Asatunews.com untuk pemasangan iklan. Sewaktu bertemu Arief Prabowo, Edi memperkenalkan diri sebagai komisaris Asatunews.com. (Baca: Raden Nuh Ditangkap, Asatunews Tak Update Berita)
Pada saat itu, Edi kembali menawarkan proposal pemasangan iklan di medianya namun dengan tawaran yang dianggap tidak masuk akal. Edi meminta dibayar 100 persen di muka. Tawaran itu ditolak Telkom. Akibat penolakan itu, berita miring soal pejabat Telkom dimuat di Asatunews.com dan dicuitkan pula oleh @TM2000Back. (Baca: Ini Fasilitas Kamar Kos Raden Nuh)
Selain di Asatunews.com, media online lain seperti Gebraknews, Serangnews, dan Realitanews turut menyebarkan tuduhan miring tersebut. Namun sejak Jumat pekan lalu, 31 Oktober 2014, saat Tempo mencoba membuka situs-situs itu, semuanya tak bisa diakses lagi. (Baca: Raden Nuh Ditangkap, Kantor Asatunews.com Sepi)
Tudingan kepada Telkom bertubi-tubi dilancarkan sejak akhir September lalu di media online dan Twitter. Arief Yahya, mantan Direktur Utama Telkom, misalnya disebut terlibat korupsi Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan. (Baca: Raden Nuh Ditangkap, Tetangga Kos Tak Tahu)
Arief Prabowo mengatakan, apa yang disebar akun @TrioMacan2000 dan @TM2000Back tentang Telkom adalah fitnah yang berujung pada pemerasan. ”Kami melaporkan kasus ini dan meminta perlindungan hukum dari aparat,” tulis Arief Prabowo dalam pesan yang diterima Tempo, Senin 3 November 2014. (Baca: Raden Nuh Ditangkap, Polisi Sita Empat Ponsel)
Selain Edi, penggagas @TM2000Back lainnya, Raden Nuh juga telah ditangkap pada Ahad dini hari lalu. Raden Nuh diduga turut terlibat dalam kasus pemerasan itu karena barang bukti berupa duit sejumlah Rp 49,650 juta ditemukan polisi di laci meja kerjanya. (Baca juga: Raden Nuh @TrioMacan2000 Ditangkap di Tebet)
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
+++=++++
SELASA, 04 NOVEMBER 2014 | 15:16 WIBMahfud Md. Pernah Bertemu Pengelola @TrioMacan2000
Petugas kepolisian melakukan pengeledahan di kantor berita Asatunews.com yang juga menjadi pusat admin akun Twitter Trio Macan 2000, di Tebet Dalam Barat V no 26, Jakarta, 3 November 2014. Pemeriksaan terkait dugaan pencemaran nama baik dan pemerasan. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md. mengatakan pernah bertemu dengan dua pengelola akun Twitter @TrioMacan2000. Pertemuan itu berlangsung pada 2011, saat Mahfud masih menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi. “Waktu itu yang dibicarakan bermacam-macam hal,” kata Mahfud saat dihubungi, Selasa, 4 November 2014.
Mahfud mengatakan pertemuan itu difasilitasi Salahuddin Wahid.Gus Sholah–sapaan Salahuddin–menghubungi Mahfud dan menyampaikan bahwa ada orang yang ingin bertemu dengannya. Meski heran dengan permintaan itu, namun Mahfud bersedia bertemu dengan dua orang itu.
Gus Sholah sendiri yang mengantar kedua orang itu ke rumah Mahfud. Mereka adalah laki-laki berusia sekitar 30 tahun. Namun Mahfud lupa nama dua orang itu.
Dalam pertemuan itu, kata Mahfud, pembicaraan bergulir mengenai beragam hal. Kedua orang itu mengklaim mengetahui beberapa hal mengenai korupsi dan situasi politik di Indonesia. Sebagai contoh, kata Mahfud, keduanya mengatakan mengetahui rencana politik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan mengangkat Hendarman Supandji sebagai Kepala Badan Pertanahan Nasional. “Ternyata benar, tak lama Pak Hendarman diangkat,” katanya. (Baca juga: Raden Nuh @TrioMacan2000 Ditangkap di Tebet)
Sehari setelah pertemuan, isi pembicaraan dalam pertemuan itu ternyata muncul dalam cuitan @TrioMacan2000. Meski tak keberatan, Mahfud menegaskan, dia tak pernah dimintai izin ihwal rencana mengunggah isi percakapan ke Internet.
Saat itulah Mahfud baru mengetahui dua orang yang bertemu dengannya adalah pengelola akun @TrioMacan2000. Dia menyimpulkan akun tersebut dikelola oleh satu tim. “Saya duga, tim mengirim orang lalu mengobrol sana-sini untuk mengorek informasi kemudian diunggah,” ujar Mahfud. (Baca juga: Ahok Pernah Diperas oleh @TrioMacan2000)
Menurut Mahfud, dia belum pernah mendapat ancaman atau permintaan apa pun dari @TrioMacan2000 setelah pertemuan itu. (Baca juga: Admin Ditangkap, @TM200Back Semedi)
LINDA HAIRANI
++++++
Raden Nuh@TrioMacan2000 Akui Terima Rp 300 Juta
TEMPO.CO , Jakarta: Pendiri akun @TrioMacan2000, Raden Nuh, mengakui menerima uang sebesar Rp 358 juta dari PT Tower Bersama Grup, Abdul Satar. (Baca: @TrioMacan2000 Ditangkap, Ahok: Biar, Biar Kapok!)
“Dia ngakunya uang itu buat gaji karyawan (asatunews.com), karena ada kerjasama antara media asatunews.com dengan AS (Abdul Satar),” kata Kepala Subdit Cyber Crime Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hilarius Duha, kepada Tempo di kantornya, Selasa, 4 November 2014.
Namun, saat penyidik meminta bukti kerjasama itu, Raden Nuh tak dapat menunjukannya. “Enggak ada buktinya,” ujarnya.
Duha menjelaskan, uang yang disetorkan Satar Rp 358 juta itu terkait foto yang diunggah oleh Twitter DenJaka, @berantas3. Di foto tersebut terdapat foto Satar yang digabungkan dengan foto-foto perempuan. (Baca: Kapolri: Admin Triomacan Memeras Lewat Kicauan)
“Gambar itu diedit seolah-olah AS bersama perempuan dan beberapa orang. Tapi, uang sudah diserahkan, foto itu tetap diunggah akun DenJaka,” ujar Duha.
Satar kemudian baru melaporkan kasus pemerasan itu setelah tertangkapnya Edi Saputra, salah satu administrator @TrioMacan2000, pada 31 Oktober 2014.
“Kami langsung menangkap Hari Koeshardjono, sebagai penghubung antara RN dan AS,” kata dia. Kemudian, pada 2 November 2014, penyidik menangkap Raden Nuh. “Pelaku utamanya RN, HK ikut turut serta,” ujarnya. (Baca: @TrioMacan2000 Bisa Dijerat Pasal Penipuan dan Pencurian)
AFRILIA SURYANIS
++++
KAMIS, 06 NOVEMBER 2014 | 04:09 WIBDuit Raden Nuh Diduga Mengalir ke Wanita
TEMPO.CO, Jakarta – Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, menyelidiki aliran dana tersangka pemerasan, Raden Nuh, pendiri akun @TrioMacan2000. Kepala Subdit Cyber Crime Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hilarius Duha mengatakan telah ditemukan buku tabungan atas nama seorang perempuan dari tangan Raden Nuh. (Baca: TrioMacan Bilang Korbannya 2 Orang, Polisi: Apa Iya?)
“Indikasi uang yang masuk ke rekening itu lumayan besar, ada Rp 200 juta dan Rp 300 juta,” kata Duha kepada Tempo saat ditemui di kantornya, Selasa, 4 November 2014. (Baca: Raden Nuh @TrioMacan2000 Kena Pasal Pencucian Uang)
Namun, Duha enggan membeberkan identitas yang tercantum dalam buku tabungan itu. “Itu yang masih diselidiki, karena buku tabungan itu dipegang oleg tersangka RN,” ujarnya. (Baca: Pemilik @TM2000Back: Ini Jasa Iklan, Bukan Memeras)
Kepada penyidik, Raden Nuh mengakui menerima uang sebesar Rp 358 juta dari PT Tower Bersama Grup, Abdul Satar. “Dia ngaku uang itu buat gaji karyawan (asatunews.com), karena ada kerjasama antara media asatunews.com dengan AS (Abdul Satar),” kata Duha. Saat penyidik meminta bukti kerjasama itu, Raden Nuh tak dapat menunjukannya. “Enggak ada buktinya,” ujarnya. (Baca:Pakar Ungkap Cara Polisi Telisik Akun @TM2000Back)
Duha menjelaskan, uang yang disetorkan Satar Rp 358 juta itu terkait foto yang diunggah oleh Twitter akun DenJaka, @berantas3. Di foto tersebut terdapat foto Satar yang digabungkan dengan foto-foto perempuan. “Gambar itu diedit seolah-olah AS bersama perempuan dan beberapa orang. Uang sudah diserahkan namun, foto itu tetap diunggah akun DenJaka,” ujar Duha. (Baca juga:Media Online Ini Bantu Sebar Tuduhan @TM2000Back)
AFRILIA SURYANIS
++++++++++++++++++++
JUM’AT, 07 NOVEMBER 2014 | 14:00 WIBTimses Prabowo: @Triomacan2000 Bukan Buzzer Kami
TEMPO.CO, Jakarta – Anggota tim sukses bidang hukum calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Habiburrokhman, mengatakan Partai Gerindra tidak pernah meminta bantuan pihak lain untuk melakukan promosi di media sosial.
“Kami tidak pernah meminta @Triomacan2000 untuk jadi buzzer,” kata Habiburrokhman saat dihubungi pada 7 November 2014.Buzzer adalah istilah untuk merujuk akun di Twitter yang mempromosikan produk tertentu secara komersial.
Menurut Habiburrokhman, para pendukung Prabowo-Hatta di media sosial adalah para pendukung murni kubu ini. Dengan demikian, mereka mau mendukung dengan mencuit dan membela Prabowo-Hatta. (Baca: Trio Macan Minta DPR Jangan Kisruh)
Habiburrokhman mengatakan, bila tim kampanye presiden dan wakil presiden berasal dari buzzer, akan sangat riskan. Dia menilai dukungan para buzzer kepada Prabowo-Hatta saat itu dikhawatirkan hanya dukungan sementara. “Hari ini saja dia mendukung, jangan-jangan besok membelot.”
Habiburrokhman mengatakan cara menggaet pendukung di dunia maya saat itu sangat mudah. Salah satu akun yang diandalkan adalah akun resmi @Prabowo08 di Twitter serta akun resmi Partai Gerindra. “Pak Prabowo saja pengikutnya sudah mencapai 1,4 juta, belum lagi pengikut dari Gerindra. Jadi tidak perlu @Triomacan2000,” katanya. (Baca: Triomacan2000 Ajukan Penangguhan Penahanan)
Habiburrokhman menjelaskan, di media sosial Facebook pun jumlah pengikut Gerindra dan Prabowo sudah cukup banyak. Akun di media sosial Twitter, kata dia, sudah dibuat sejak 2-3 tahun lalu. “Mungkin di pihak seberang kali (yang menyewa @Triomacan2000),” ujarnya. Pihak seberang yang dimaksud Habiburrokhman adalah pihak Jokowi-JK.
Hingga saat ini pun, para netizen pendukung Prabowo-Hatta, kata dia, masih mendukung kubu itu. Selain mendukung, ternyata mereka juga sempat mengkritik tindakan Prabowo-Hatta yang dinilai tidak tegas. “Kritik itu sempat datang saat Prabowo datang ke pelantikan Jokowi,” kata Habiburrokhman. Namun, secara umum, mayoritas netizen memuji sikap Prabowo-Hatta saat pelantikan Joko Widodo sebagai presiden.
MITRA TARIGAN
+++++
JUM’AT, 07 NOVEMBER 2014 | 13:03 WIBProposal Ditolak Jokowi, @Triomacan2000 Memfitnah
Raden Nuh, admin akun Twitter @TrioMacan2000. Istimewa
Berita Terkait
Foto Terkait
TEMPO.CO, Jakarta – Ditangkapnya admin akun @triomacan2000 yang sekarang berganti nama menjadi @TM2000Back, Raden Nuh, mengingatkan kembali pada Pemilihan Umum Gubernur DKI Jakarta 2012.
Triomacan2000 awalnya memuji pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahja Purnama pada putaran pertama dan memaparkan keburukan pasangan Fauzi Bowo-Nachrawi Ramli. Namun akun Triomacan2000 kemudian berbalik mendukung Foke pada putaran kedua.
“Itu karena proposal mereka ditolak oleh tim Jokowi-Ahok, kemudian dendam sampai sekarang,” kata mantan jurnalis sekaligus selebtwit, Ulin Yusron, pada Jumat, 7 November 2014. (Baca:Triomacan2000 Ajukan Penangguhan Penahanan)
Menurut Ulin, cara kerja Triomacan2000 memang seperti itu. Akun anonim ini bekerja dengan cara bercuit “menghajar” sejumlah tokoh publik dengan pelbagai isu. Triomacan2000 juga “beternak” akun yang bertugas mengamini atau mengiyakan omongannya. Jumlah akun ternakan ini bisa mencapai ratusan.
“Satu orang bisa memegang 20 akun,” ucap Ulin. Dia mendapatkan data bahwa Triomacan2000 mempunyai admin akun palsu minimal 16 orang. Setelah isu yang dituliskan Triomacan2000 menyebar, ada tim lain yang bertugas menemui tokoh tersebut untuk dimintai uang tutup mulut. (Baca: Gus Solah Ingat Seorang Pengelola Akun @TrioMacan2000)
Saat pemilihan presiden 2014, Ulin tak tahu benar atau tidaknya tim Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menggunakan jasa Triomacan2000. Saat itu Ulin tak lagi berfokus memperhatikan Triomacan2000. Namun Ulin ingat pasti bahwa isu Jokowi adalah PKI pertama kali disebarkan oleh Triomacan2000. “Kemudian diamini oleh media-media pro-Prabowo,” ujarnya.
++++++
SENIN, 10 NOVEMBER 2014 | 13:04 WIBRaden Nuh TrioMacan Klaim Dibekingi Jenderal Polisi
tersangka pemerasan, Raden Nuh, pendiri akun @TrioMacan2000 mengaku memperoleh informasi dari berbagai sumber seperti Badan Intelijen Negara, kepolisian, kejaksaan, bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta – Ini cerita di balik penangkapan Raden Nuh. Setelah menangkap Edi Syahputra, polisi langsung berencana memanggil Raden, yang menjabat Komisaris sekaligus Pemimpin Umum Asatunews.com. Namun, belakangan, Raden yang dikenal sebagai pembuat akun Twitter Triomacan2000 itu juga menjadi target operasi.
Kali ini yang melaporkan Raden adalah Abdul Satar, penasihat PT Tower Bersama Infrastructure. Dalam laporannya, Satar juga mengadukan Direktur Utama Asatunews Koes Hardjono alias Harry. (Baca: Timses Prabowo: Triomacan Bisa Jadi Bumerang)
Raden yang mulai merasa diincar meyakini dirinya tidak akan diciduk polisi. “Mana mungkin? Kawan aku semua orang itu,” kata Raden seperti ditulis majalah Tempo edisi 10-16 November 2014. Kawan yang dimaksud saat itu ialah para petinggi di kepolisian. Omongannya sangat meyakinkan.
Lebih-lebih ketika telepon selulernya berdering. Sebelum mengangkat telepon, menurut seorang kawannya, Raden menyebut nama si penelepon: seorang jenderal aktif di lingkungan Trunojoyo–kode untuk Markas Besar Kepolisian RI yang terletak di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan. Pembicaraan via telepon tersebut tak berlangsung lama. Kata Raden, sang jenderal minta bertemu.
Sesumbar Raden tidak terbukti. Empat hari kemudian, Ahad dinihari pekan lalu, Direktorat Kriminal Khusus menangkapnya. Tim yang sama telah meringkus Harry dua hari sebelumnya di rumahnya di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Mereka ditahan di Polda Metro Jaya. Sejak itu pula akun TM2000Back, yang merupakan pengganti akun Triomacan2000, tak pernah mencuit lagi. (Baca: Raden Nuh TrioMacan Klaim Jadi Korban)
+++++++++++++++++=
Raden Nuh Versus Abdul Satar
- Created on Monday, 10 November 2014 13:29
Jakarta, GATRAnews – Pada hari penangkapan Edi, sebuah laporan polisi bernomor LP/3931/2014/PMJ/Dit masuk ke ruangan Reskrimsus, Polda Metro Jaya. Pelapornya? Abdul Satar. Ia merasa diperas Raden Nuh. Kasus ini berawal pada Agustus lalu. Saat itu, rekan Raden Nuh, Koes Harjono, mengirimi Satar pesan melalui Blackberry Messenger. Ia meminta uang Rp 300 juta sebagai syarat untuk menghapus foto Satar bersama seorang perempuan berinisial AY di akun TwitterDenJaka dan berantas3.
Foto itu diberi caption ”cs antek Trenggono”. Trenggono yang dimaksud dalam foto tersebut adalah Wahyu Sakti Trenggono, seorang kader Partai Amanat Nasional yang kini tak aktif lagi.
Akhirnya, Satar dan Koes menyepakati ”biaya” penghapusan foto tersebut sejumlah Rp 50 juta. Uang diserahkan oleh supir Satar pada Koes di bilangan tebet, Agustus silam.
Selain itu, menurut Kasubdit Cybercrime Polda Metro jaya, Ajun Komisaris Besar Hilarius Duha, uang Rp 3 juta dan Rp 5 juta juga pernah Satar kirim ke rekening Koes.
Hingga September, Koes tidak memenuhi janjinya. Foto tersebut masih eksis di jagat dunia maya. Satar pun menghubungi Koes. Namun, kali ini Raden Nuh yang melakukan negosiasi. Raden Nuh meminta uang Rp 300 juta. ”Uangnya diberikan lagi,” kata Hilarius.
Satar sendiri yang menyerahkan uang itu kepada Raden Nuh di Tebet, 13 Oktober lalu. Tapi, setelah pembayaran, foto ”cs antek Trenggono” masih saja beredar di beberapa media online dan dunia Twitter.
Mengantongi bukti print out Twitter DenJaka serta berantas3, dan percakapan BBM, polisi langsung memburu Koes. Ia ditangkap di Jagakarsa, Jakarta Selatan, di belakang kampus Universitas Pancasila, Jumat pagi pekan lalu.
Dari pemeriksaan, terungkap pula nama Edi Syahputra yang juga terlibat. Koes, kata Hilarius, mengaku mentransfer uang Rp 50 juta yang diperolehnya dari Satar ke rekening Edi. Setelah penangkapan Koes, polisi menargetkan Raden Nuh.
Rupanya, hal ini sudah dirasakan Raden Nuh. Pasalnya, pria yang sempat nyaleg dari Partai Hanura untuk Daerah Pemilihan Sumatera Barat, gagal ke Senayan itu, sempat menuliskan bantahan keterlibatan pemerasan terhadap Satar lewat asatunews.com.
Dalam testimoninya tersebut, ia memang mengakui pernah menerima sejumlah uang dari Satar. ”Kalau tidak salah sebesar Rp. 50 juta dan Rp. 275 juta pada pertengahan oktober 2014 lalu,” kata Raden dalam testimoninya yang GATRA kutip dari di asatunews.com.
Namun, menurut Raden Nuh, uang tersebut untuk biaya operasional asatunews.com. Sebab, menurutnya, situs yang didirikan pada 2013 lalu itu dimiliki oleh beberapa nama.
Menurut Raden Nuh, kepemilikan saham PT Asatu Media Perdana Bangsa, perusahaan pemilik asatunews.com, sebesar 51% adalah milik Abdul Satar dan Trenggono, 35% miliknya dan Abadullah Rasyid, serta 14% milik Hari Koeshardjono.
Namun, dalam akte perusahaan, saham milik Satar dan Trenggono dititipkan atas nama Hari Koes Hardjono, kata Raden.
Sebelum uang tersebut diberikan, Raden menyebut, kondisi keuangan medianya sedang krisis dan memiliki utang di sana-sini. Hal ini, menurutnya, tidak sesuai dengan kesepakatan awal antara dirinya dengan para pemilik modal, yang tak lain Satar dan Trenggono.
Kedua orang ini, khususnya Trenggono, tulis Raden Nuh, merupakan inisiator pembuatan asatunews.com yang menjanjikan dana tak terbatas.
Namun pernyataan tertulis itu tidak digubris pihak Kepolisian.
Sehari berselang, korps Bhayangkara mencokok Raden Nuh di tempat kosnya yang terletak persis di seberang kantor asatunews.com. Pada saat ditangkap, menurut seorang penyidik kepada GATRA, Raden Nuh sedang bercinta dengan seorang wanita yang diduga pacarnya.
”Dia dalang dari semua kejahatan ini,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Aris Budiman, Ahad pekan lalu. Kini, ketiganya dijerat dengan Pasal 27 Undang-Undang ITE. Untuk masalah pidananya, mereka akan dikenai Pasal 368 KUHP serta TPPU.
***
Setelah penangkapan tersebut, kantor asatunews.com di Jalan Tebet Barat Dalam V Nomor 26 tampak lenggang. Sejak Ahad lalu, menurut Uun, seorang pedagang yang bertahun-tahun berjualan tak jauh dari kantor asatunews.com, tempat tersebut terlihat sepi.
Dari penelusuran GATRA, pada Selasa pekan lalu, kantor tersebut tampak seperti bangunan tak bertuan, tidak ada satu pun tanda-tanda orang bekerja.
”Padahal dulu selalu ramai, sehari bisa ada 10 motor,” kata Uun kepada wartawan GATRA, Fahmy Fotaleno.
Setelah mengetuk pintu berkali-kali dan menunggu selama beberapa jam, tetap tak ada satu pun orang yang keluar atau masuk kantor tersebut.
Di seberang kantor terdapat sebuah rumah berlantai dua berkelir abu-abu. Bangunan yang terbilang mewah itu tak lain adalah rumah kos tempat Raden Nuh tinggal.
Menurut seorang warga setempat yang enggan menyebutkan namanya, fasilitas di tempat kos tersebut tergolong komplet. Di setiap kamar terdapat fasilitas AC, TV kabel, internet, spring bed, meja, lemari dua pintu, kamar mandi yang memiliki air panas dan dingin. ”Per bulan Rp 2 juta-Rp 2,5 juta,” katanya kepada GATRA.
GATRA pun berupaya masuk ke rumah tersebut. Namun berkali-kali mengetuk pintu, tidak ada satu pun orang yang keluar. Baru setelah menunggu beberapa jam, seorang wanita berambut lurus sebahu mengenakan kaus hitam dan celana pendek keluar dari dalam rumah. Saat ditanya, wanita itu tidak menanggapi pertanyaan GATRA. ”Saya bukan penghuni, saya kerja di sini. Orangnya lagi keluar,” kata wanita itu sekenanya, dan ia langsung masuk kembali.
+++++++++++++++++++++
Kronologi Pemukulan oleh Raden Nuh
Tersangka pemerasan, Raden Nuh, pendiri akun @TrioMacan2000 mengaku memperoleh informasi dari berbagai sumber seperti Badan Intelijen Negara, kepolisian, kejaksaan, bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO , Jakarta: Raden Nuh dan Harry Koes Hardjono, tersangka kasus pemerasan terhadap PT Tower Bersama Infrastructure Group, Abdul Satar, terlibat perkelahian di dalam tahanan Polda Metro Jaya. Raden Nuh menonjok Harry Koes. (Raden Nuh @Triomacan Berantem di Tahanan)
Juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu, 9 November 2014, sekitar pukul 02.00 WIB. Saat itu, Raden Nuh mendatangi kamar sel Harry Koes. “RN memgajak HK ke kamar selnya,” kata Rikwanto kepada Tempo, Rabu, 12 November 2014. (Berkelahi, Tahanan @TrioMacan2000 Pindah Sel)
Setibanya di kamar sel pendiri akun @TrioMacan2000 itu, sudah ada beberapa orang tahanan. “HK lalu dibentak-bentak oleh RN,” ujarnya. Nuh mengatakan bahwa Harry Koes telah menjebaknya dan telah membuka rahasianya.
“RN kemudian memukul mata kiri HK, tapi dipisahkan oleh tahanan lain,” kata Rikwanto. Akibat pemukulan itu, Harry Koes mengalami luka lebam di bagian mata kiri.
Kasus ini sudah dilaporkan Harry Koes melalui kuasa hukumnya ke Subdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. “Yang bersangkutan sudah divisum dan dipindahkan ke sel tahanan Direktorat Narkoba,” ujarnya.
AFRILIA SURYANIS
++++
Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan memvonis empat tahun dan lima tahun penjara terhadap tiga admin akun Twitter “@triomacam2000”, yakni Edy Syahputra, Raden Nuh dan Harry Koes Harjono.
“Menjatuhkan pidana terdakwa satu Harry Koes Harjono lima tahun penjara, terdakwa dua Edy Syahputra empat tahun penjara dan terdakwa tiga Raden Nuh lima tahun penjara,” kata Ketua Majelis Hakim Suprapto di PN Jakarta Selatan, Rabu (15/7).
Majelis hakim mengatakan ketiga terdakwa terbukti memeras, memuat penghinaan dan pencemaran nama baik terhadap Direktur Utama PT TBIG Abdul Satar. Putusan hakim itu lebih ringan dibanding tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menuntut tujuh tahun penjara terhadap Edy Syahputra dan delapan tahun penjara bagi Raden Nuh dan Harry Koes Harjono.
Sebelumnya, aparat Polda Metro Jaya menangkap Edi Syahputra, Raden Nuh dan Harry Koes Harjono terkait dugaan pemerasan terhadap pejabat PT Telkom, Arif Prabowo pada 23 Oktober 2015. Selain laporan Ari Prabowo, ketiga terdakwa itu menjalani sidang kasus pemerasan terhadap rekanan PT Telkom yakni pemilik PT Tower Bersama Grup, Abdul Satar Rp358 juta.
Ketiga terdakwa dijerat Pasal 45 junto Padal 29 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi transaksi elektronika, Pasal 369 KUHP, 378 KUHP, dan Pasal 3 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang TPPU.