Batal Akuisisi Batavia, Ini Penjelasan Bos AirAsia


 hmm..Air Asia Indonesia = Muhamad Reza Chalid
 
Penulis : Didik Purwanto | Senin, 15 Oktober 2012 | 11:16 WIB
Dibaca: 21483
|
Share:
KOMPAS IMAGES/DHONI SETIAWANIlustrasi

JAKARTA, KOMPAS.com — AirAsia Berhad bersama dengan rekan usaha PT Fersindo Nusaperkasa mengumumkan pembatalan akuisisi Batavia Air. AirAsia Berhad mengubah strategi dari kesepakatan yang telah dicapai pada 26 Juli 2012 lalu.

CEO Grup AirAsia Tony Fernandes menjelaskan, pihaknya melakukan perubahan strategi pada Conditional Share Sale Agreement (CSSA) bersama rekan usahanya, PT Fersindo Nusaperkasa, untuk membeli PT Metro Batavia yang mengoperasikan maskapai penerbangan Indonesia, Batavia Air (Metro Batavia) dan Aero Flyer Institute (AFI), sebuah sekolah pelatihan penerbangan (bersama dengan Grup Metro Batavia).    

Menurut Tony, setelah melakukan studi dan proses diskusi yang panjang, berbagai perbedaan budaya dari kedua perusahaan telah menimbulkan perubahan pada persetujuan awal. Proses menyatukan dua perusahaan dengan budaya yang berbeda ini ternyata akan memerlukan waktu dan usaha yang lebih banyak dari yang diperkirakan sebelumnya.   

“Dari awal kami tahu bahwa ini tidak akan menjadi transaksi yang mudah. Akan tetapi, kami mendapat pengalaman dan pelajaran yang sangat berharga, terutama dalam hal mengembangkan usaha kami di Indonesia,” kata Tony di Jakarta, Senin (15/10/2012).

Kendati demikian, pihaknya tidak akan menyerah untuk melebarkan sayap di negara yang sangat potensial ini, serta mengusahakan rencana IPO dari AirAsia Indonesia dapat terlaksana secepatnya dan tetap melanjutkan kerja sama dengan Batavia Air. Keputusan yang telah dibuat oleh AirAsia dan Batavia Air didasari pada evaluasi secara menyeluruh dari berbagai pihak.

“Waktunya mungkin kurang tepat karena dapat menimbulkan banyak risiko serta dapat memengaruhi para pemegang saham di antara keduanya,” tambahnya.

Pemegang saham Fersindo, Muhamad Riza Chalid, menambahkan bahwa sebagai perusahaan Indonesia, salah satu tujuan perseroan adalah menemukan solusi yang terbaik untuk semua pihak, termasuk konsumen. Akan tetapi, dengan akuisisi ini, pihaknya merasa tidak akan dapat memenuhi tujuan tersebut. “Tapi kami akan terus mendukung penuh pertumbuhan AirAsia di Indonesia,” tambah Riza.     

Presiden Direktur AirAsia Indonesia Dharmadi menyatakan, maskapai penerbangan AirAsia Indonesia akan mempercepat penambahan jumlah pesawatnya mulai tahun 2013 dan seterusnya.

“Kami menargetkan lebih dari tiga kali lipat pertumbuhan jumlah pesawat dalam kurun waktu lima tahun mendatang untuk mengakomodasi pertumbuhan penumpang dengan rata-rata sebesar 24 persen untuk pasar domestik dan 28 persen untuk pasar internasional,” kata Dharmadi.

Di sisi lain, pihaknya juga akan terus memperkuat jaringan perseroan dengan menambah lebih banyak stasiun penghubung (hub) dan mengembangkan layanan ke bagian timur Indonesia. Dalam usaha untuk terus menjadi yang terdepan, AirAsia Indonesia juga akan meningkatkan sistem distribusi dan penjualan, menyediakan layanan yang berbeda, sekaligus mengimplementasikan strategi harga yang dinamis. 

Sementara itu, Managing Director Batavia Air Alice Tansari mengatakan, semua pihak telah bekerja dengan keras untuk mewujudkan transaksi bernilai 80 juta dollar AS ini. Namun, yang paling utama untuk kedua maskapai penerbangan adalah terus menyediakan layanan dan pilihan yang terbaik untuk para pengguna jasa transportasi udara di Indonesia, dan perjanjian kerja sama ini akan dapat mendukung hal tersebut.

Perjanjian baru di antara pihak-pihak terkait telah disusun ulang dan akan lebih fokus pada kerja sama di dalam penanganan operasional di darat, distribusi, dan sistem inventaris. Kerja sama terpisah untuk pelatihan penerbangan dalam ruang kelas, fixed-wing, dan fasilitas pelatihan simulasi untuk membantu meningkatkan kemampuan para pilot di Indonesia akan segera diluncurkan oleh Batavia Air dan AirAsia Indonesia.     

Perjanjian kerja sama baru ini diharapkan akan dapat memberikan kontribusi dan manfaat pada usaha AirAsia Indonesia dan Batavia, seperti yang diharapkan dari rencana akuisisi Grup Metro Batavia oleh AirAsia dan Fersindo sebelumnya.     

Semua pihak berkomitmen penuh untuk memastikan agar kolaborasi yang baru ini akan berjalan sesuai dengan peraturan persaingan usaha yang berlaku. “Kedua maskapai penerbangan akan terus beroperasi secara normal. Mempercepat peningkatan jumlah pesawat juga akan tetap menjadi prioritas bagi AirAsia,” tambah Alice.

Leave a comment