Posts tagged ‘uniqum’

January 24, 2011

10 Negara yang Penduduknya Paling Bahagia

Jelas tidak ada negara Islam yang bisa membahagiakan penduduknya. Negara berbasis Islam mulai dari saudi arabia, pakistan, sampai iran kagak ada yang beres dan rakyatnya sengsara. Yang paling absurd adalah orang Indonesja yang mempromosikan berdirinya negara Khilafah

10 Negara yang Penduduknya Paling Bahagia

Senin, 24 Januari 2011 | 05:48 WIB

TEMPO Interaktif, Coba pikirkan sejenak: Apa yang membuat Anda bahagia? buat sebagian orang bahagia dimulai dari memiliki uang untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Rumah yang nyaman, makanan, baju, mobil, jalan-jalan.

Tapi sejatinya, bahagia lebih dari sekadar uang. Bahagia juga berarti sehat, bisa mengurus diri sendiri dan punya waktu untuk teman juga keluarga. Lebih jauh lagi, bahagia artinya Anda bisa menyuarakan apa yang ada di pikiran tanpa rasa takut, bahagia juga merasa aman dan tentram di rumah sendiri.

Bahagia juga bisa berarti mendapat berbagai kesempatan, apakah itu pendidikan, atau kesempatan menjadi pengusaha. Dengan dasar ini, sejak lima tahun lalu, sejumlah peneliti di Legatum Institute di London membuat peringkat negara-negara yang penduduknya paling bahagia di dunia.

Baru-baru ini Legatum menyelesaikan indeks 2010 negara-negara yang penduduknya paling bahagia dan sejahtera. Legatum menggandeng Gallup sebagai kelompok yang membuat survei, juga Heritage Foundation dan Forum Ekonomi Dunia. Ada 89 variabel untuk menentukan peringkat ini. Di antaranya, ekonomi, pemerintahan, pendidikan, kesehatan, keamanan, kebebasan individu dan modal sosial.

Dari 110 negara yang disurvei, inilah 10 negara yang penduduknya paling bahagia.

1. Norwegia
Norwegia menjadi negara yang penduduknya paling bahagia. Pendapatan perkapita penduduknya paling besar di dunia yakni US$53.000 per tahun. Negara ini menghabiskan anggaran untuk kesehatan paling besar nomor dua setelah Amerika Serikat. Penduduknya bahagia dengan keindahan alam dan lingkungannya. Norwegia juga memiliki cadangan minyak dan gas yang besar.

2. Denmark
Berbisnis di negara ini tak membutuhkan banyak uang. Denmark tercatat sebagai negara yang paling rendah biayanya bila seseorang ingin membuat bisnis. Pendidikan bagi penduduknya juga terjamin begitu juga kebebasan bagi individu.

3. Finlandia
Damai, pendidikan yang terjamin, kesehatan juga terjamin, kebebasan berekspresi dan pemerintah yang bisa dipercaya. Inilah Finlandia. Ekonominya juga kuat.

4. Australia
Ekonomi Australia tergolong kuat, ditopang oleh berbagai macam ekspor. Australia menjadi negara yang bagus untuk memulai sebuah bisnis. Konektivitas internet bertebaran, pendidikannya bagus dan penduduknya mempercayai pemerintah.

5. Selandia Baru
Selandia Baru adalah negara dengan gesekan sosial paling rendah. Penduduknya saling percaya dan saling bantu. Sebanyak 94 persen penduduknya puas dengan kondisi lingkungan sekitar.

6. Swedia
Swedia berada di peringkat kedua untuk kesempatan dan usaha mandiri. Swedia adalah negara yang sangat cocok untuk memulai usaha. Kebebasan individu sangat dilindungi di Swedia.

7. Kanada
Di negara ini nyaris tidak ada korupsi. Kanada juga sangat terbuka bagi para imigran. Penduduk Kanada juga terkenal sangat baik dan gemar membantu sesama. Kanada juga negara yang tepat untuk memulai sebuah bisnis.

8. Swiss
Pemerintah Swiss dikenal bersih, kesempatan mendapat pendidikan bagi penduduknya sangat terbuka. Institusi keuangannya sangat kuat dan dipercaya.

9. Belanda
Penduduk Belanda hampir pasti bahagia, kebebasan individu sangat dilindungi oleh pemerintah. Sebanyak 88 persen penduduknya sangat puas karena bisa memilih apapun yang mereka suka dan mereka jalani.

10. Amerika Serikat
Hampir 90 persen penduduk Amerika Serikat puas dengan jaminan kesehatan. Anggaran untuk kesehatan rakyatnya juga tercatat terbesar di dunia. Sebanyak 90 persen penduduknya yakin dengan kerja keras mereka bisa hidup lebih baik.

FORBES | POERNOMO G. RIDHO

January 10, 2011

Nama 19 Tim yang siap di liga LPI

Hidup LPI !
Bisnis Indonesia
Oleh Candra Setya Santoso | 23 December 2010 E-mail Print PDF
1 2 3 4 5
( 2 Votes )

JAKARTA: Sebanyak 19 tim akan mengikuti kompetisi sepakbola Liga Premier Indonesia (LPI) yang digelar atas gagasan beberapa klub ternama di Tanah Air. LPI bukanlah produk dari Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

Salah satu penggagas LPI, Arya Abhiseka, optimistis Liga Premier Indonesia akan sukses meski tanpa dana Anggaran Pendapatan dan Belanda Daerah (APBD). Rencananya LPI akan bergulir bulan Oktober mendatang.

LPI mengadopsi model Liga Primer Inggris yang berdiri sendiri, terpisah dari Federasi Sepak Bola Inggris (FA). LPI nantinya akan merangsang klub peserta untuk mandiri dan bisa mengelola keuangannya sendiri.

“Untuk pertama kita akan memberikan modal awal kepada klub yang jumlahnya berbeda, tergantung kajian kita nanti. Maksimal kita akan mengucurkan modal selama lima tahun ke depan. Selanjutnya klub bisa berjalan sendiri,” kata Arya saat ditemui di Hotel Kempinski tadi malam.

LPI diakui Arya berbeda dengan Liga Super Indonesia (LSI). LSI dikelola oleh PT Liga Indonesia dengan 95% saham menjadi milik PSSI. Sisanya 5% dimiliki oleh yayasan milik Nirwan Bakrie. Sementara LPI akan dikelola PT Liga Primer Indonesia dengan klub perserta memiliki 100% saham.

Untuk tahun petama PT Liga Primer Indonesia berkonsentrasi menggelar LPI. Tahun kedua barulah dibuat kompetisi strata kedua di bawah LPI agar bisa menerapkan degradasi. Sebanyak 19 tim memastikan akan berkompetisi pada musim 2011 nanti.

Kompetisi akan menggunakan sistem kompetisi penuh atau double round robin dimana setiap klub akan melakoni laga kandang dan tandang. Meski mendapat tekanan dari Induk Organisasi Sepakbola (PSSI), pihak penyelenggara optimistis kompetisi akan berjalan sukses.

Berikut daftar 19 tim yang berlaga di LPI:

1. Aceh United
Pelatih: Lionel Charbonnier (Prancis)
Stadion: Harapan Bangsa, Banda Aceh (40.000)
2. Bali De Vata
Pelatih: Willy Scheepers (Belanda)
Stadion: Kapten I Wayan Dipta, Gianyar (25.000)
3. Bandung FC
Pelatih: Nandar Iskandar
Stadion: Siliwangi, Bandung (25.000)
4. Batavia Union
Pelatih: Roberti Bianchi (Brasil)
Stadion: Tugu Jakarta (20.000)
5. Bogor Raya
Pelatih: John Arwandy
Stadion: Persikabo, Bogor (15.000)
6. Cendrawasih Papua
Pelatih: Uwe Erkebrecher (Jernabm)Stadion: Mandala Jayapura (30.000)
7. Jakarta 1928
Pelatih: Bambang Nurdiansyah
Stadion: Lebak Bulus (25.000)
8. Kabau Padang
Pelatih: Divaldo Alves (Portugal)
Stadion: Agus Salim, Padang (28.000)
9. Ksatria XI Solo
Pelatih: Branko Babic (Serbia)
Stadion: Manahan Solo (24.000)
10. Makassar City
Pelatih: Michael Feichtenbeiner (Jerman)
Stadion: Andi Mattalata, Makassar (20.000)
11. Manado United
Pelatih: Muhammad Al Hadad
Stadion: Klabat, Manado (20.000)
12. Medan Chiefs
Pelatih:Jorg. Steinebruner (Jerman)
Stadion: Teladan, Medan (20.000)
13. Medan Bintang
Pelatih: Rene Van Eck (Belanda)
Stadion: Teladan, Medan
14. Persebaya
Pelatih: Aji Santoso
Stadion: Gelora 10 Nopember, Tambaksari (35.000)
15. Persema
Pelatih: Timo Scheuneman (Jerman)
Stadion: Gajayana, Malang (30.000)
16. Persibo
Pelatih: Sartono Anwar
Stadion: Latjen Haji Sudirman, Bojonegoro (15.000)
17. Real Mataram
Pelatih: Jose Basualdo (Argentina)
Stadion: Maguwoharjo, Yogyakarta (30.000)
18. Semarang United
Pelatih: Edy Paryono
Stadion: Jatidiri, Semarang (25.000)
19. Tangerang Wolves
Pelatih: Paulo Camargo (Brasil)
Stadion: Benteng (25.000)

Tags:
April 26, 2010

Stephen Hawking: Alien Ada Tapi Jangan Coba-coba Mengontak Mereka

Yang dia bayangkan mirip dengan film “The Independence Day”
+++
Stephen Hawking: Alien Ada Tapi Jangan Coba-coba Mengontak Mereka
SENIN, 26 APRIL 2010 | 08:19 WIB
Besar Kecil Normal
Stephen Hawking. AP/Dave Einsel

TEMPO Interaktif, Cambridge – Aliens sangat mungkin ada di luar sana. Itu tadi kata ilmuwan terkemuka Stephen Hawking. Namun, Hawking justru wanti-wanti, bahwa kita harus tetap tenang dan berharap mereka tidak memperhatikan manusia bumi.

Dalam sebuah film dokumenter baru untuk Discovery Channel, fisikawan teoretis ini memperingatkan untuk tidak melakukan kontak dengan makhluk angkasa luar. “Manusia harus menghindari kontak dengan mereka sebagai konsekuensinya bisa menghancurkan,” ungkap Hawking.
Profesor Hawking, yang pensiun sebagai Lucasian Profesor Matematika di Universitas Cambridge tahun lalu, mengklaim kehidupan ruang angkasa seperti itu hanya akan mempermainkan sumber daya di Bumi.
“Kita hanya perlu melihat diri kita sendiri untuk melihat bagaimana kehidupan cerdas bisa berkembang menjadi sesuatu yang kita tidak ingin bertemu,” katanya. “Saya membayangkan mereka mungkin ada di kapal besar, karena menggunakan semua sumber daya dari planet asal mereka.”
Hawking memperingatkan, alien yang telah maju tersebut kemungkinan akan menjadi nomaden, ingin menaklukkan dan mengkolonisasi planet apa pun yang mereka bisa jangkau. “Jika orang asing mengunjungi kita, hasilnya akan lebih seperti saat Columbus mendarat di Amerika, yang ternyata tidak baik bagi orang Amerika asli.”
Film dokumenter, yang dimulai pada tanggal 9 Mei ini mengeksplorasi visi ilmuwan alam semesta asal Inggris ini.
Sementara sebagian besar makhluk asing kemungkinan semuanya adalah organisme sederhana seperti mikroba, Profesor Hawking mengatakan, mereka hanya akan mengambil beberapa yang cerdas untuk membuat bencana bagi manusia. “Untuk otak matematika saya, angka-angka saja membuat berpikir tentang alien sangat rasional,” jelasnya.

Tags:
February 4, 2010

Politik & Poligami di Kediri : Istri Pertama dan Kedua Bupati Kediri Berebut Jabatan Suami

Istri Pertama dan Kedua Bupati Kediri Berebut Jabatan Suami
Rabu, 03 Februari 2010 | 16:58 WIB

TEMPO Interaktif, Kediri – Dua istri Bupati Kediri Sutrisno mencalonkan diri menjadi pengganti suaminya dalam pemilihan bupati Kediri periode 2010 – 2015. Mereka adalah istri pertama Sutrisno, Harjanti Sutrisno, dan istri kedua Sutrisni, Nurlaila.

Pencalonan ini disampaikan Nurlaila saat mengumumkan partai politik yang mengusungnya, Rabu (3/2). Dia mengaku telah menerima dukungan dari Partai Amanat Nasional dan 23 partai nonparlemen alias partai gurem. “Ini niat saya pribadi dan tidak ada kaitannya dengan incumbent,” kata Nurlaila kepada wartawan.

Menurut dia, kepemimpinan suaminya selama dua periode jabatan belum mampu memperbaiki kehidupan pertanian, kesehatan, dan pendidikan masyarakat. Bahkan hingga kini Kabupaten Kediri tercatat sebagai satu-satunya daerah tingkat dua yang belum memberikan tunjangan khusus kepada perangkat desa. “Saya akan perjuangkan itu,” kata Nurlaila yang menjabat sebagai Kepala Desa Wates.

Pencalonan Nurlaila itu dibenarkan oleh Ketua Fraksi PAN Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kediri Iskak. Menurut dia PAN sudah menyatakan siap mengusung Nurlaila karena dianggap memiliki kemampuan. Untuk menambah dukungan suara PAN juga berencana menggandeng Demokrat agar bisa memenangkan Nurlaila menjadi Bupati Kediri.

Komitmen yang sama disampaikan istri pertama Bupati Sutrisno, Harjanti Sutrisno. Melalui juru bicara Pemerintah Kabupaten Kediri Eko Setiono, Ketua Tim Penggerak PKK ini mendeklarasikan sebagai calon Bupati dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Keputusan itu diambil dalam Musyawarah Cabang PDIP Kabupaten Kediri beberapa waktu lalu yang dihadiri Sekretaris Jenderal PDIP Pramono Anung. “Pak Bupati juga dilantik menjadi Ketua PDIP Kediri,” kata Eko Setiono.

January 24, 2010

Wartawati Peremas Alat Kelamin Beckham: Ah, Keci

INILAH.COM, Italia – Elena Di Cioccio, wartawati televisi yang mencoba meremas alat vital Beckham membuat pernyataan mengejutkan:Anunya kecil…
“Citranya mungkin sudah sedikit bergeser karena pada iklan Armani dia sudah digantikan bintang yang lebih muda, Cristiano Ronaldo. Namun, saya ingin tahu apakah yang ada di gambar-gambar itu benar, itu bisa dibuktikan dengan menyentuhnya,” kata Cioccio, seperti yang dikutip laman Dailymail, Jumat (22/1).
David Beckham menjadi korban lelucon tidak senonoh wartawati televisi Italia. Ketika melakukan sesi wawancara di luar restoran kota Milan, Elena, resenter program televisi Le Iene (The Hyenas), melakukan serangan mendadak dengan mencoba meremas alat vital Beckham.
Di Cioccio mengenakan sarung tangan karet berwarna kuning. Diduga, motifnya karena Elena ingin tahu ukuran alat vital Bintang AC Milan itu yang sebenarnya, setelah Beckham muncul menjadi model pakaian dalam pria milik Giorgio Armani.
Dalam iklan celana dalam milik Giorgio Armani, alat vital beckham terl
ihat begitu menonjol dan menggoda bagi para kaum hawa. Bahkan istrinya, Victoria Beckham menyebut alat vital pria berusia 34 tahun itu sebagai “Golden Ball”. Tapi, sebagian masyarakat menganggap bahwa penampilan Beckham dalam iklan tersebut hanyalah trik komputer belaka.
Di Cioccio yang mengklaim telah berhasil memegang “barang” Beckham mengatakan bahwa alat vital bintang Manchester United ini tidak sebesar seperti yang tampak pada iklan celana dalam tersebut.
Tanpa rasa segan, Di Cioccio mengungkapkan ukuran yang ada di celana dalam Beckham. “Aku berhasil menyentuhnya, tapi ternyata ukurannya kecil. Beckham, kamu sudah membohongi kami semua. Apa yang kamu gunakan di (iklan) itu, benang wol? Itu semua cuma trik,” kata Cioccio, presenter stasiun televisi Italia Uno.
Terhadap insiden tersebut pihak Tim AC Milan belum mau mengeluarkan pernyataan. “Kami tahu adanya insiden tersebut dan Beckham agak marah karena aksi itu. Untuk saat ini kami belum dapat memberikan pernyataan resmi,” ungkap seorang sumber di AC
Milan
Sementara sumber dari pihak Le Iene mengatakan insiden tersebut hanyalah sebuah gurauan dan berharap Beckham menyikapinya sebagai gurauan pula. Stasiun Italia Uno milik Perdana Menteri Italia, silvio Berlusconi menyatakan permintaan maaf kepada Beckham atas insiden yang memalukan tersebut

Tags:
December 30, 2009

Gambar Celana Dalam Umar Farouk Dirilis Media AS

Buset.. Umar Farouk junior  bisa  jadi bubur…

++++

Insiden Northwest
Gambar Celana Dalam Umar Farouk Dirilis Media AS
Rita Uli Hutapea – detikNews


ABC

Washington – Presiden AS Barack Obama telah memerintahkan untuk mencari tahu bagaimana Umar Farouk Abdulmutallab yang membawa bahan peledak bisa naik ke pesawat. Pelaku percobaan peledakaan pesawat Northwest Airlines itu menyembunyikan bahan peledak di celana dalamnya.

Untuk pertama kalinya gambar celana dalam Umar Farouk dirilis ke publik. Dalam foto yang dirilis media Amerika, ABC seperti dilansir harian Sydney Morning Herald, Rabu (30/12/2009), celana pria Nigeria itu terlihat dalam keadaan terkoyak dan sedikit hangus terbakar.

Umar Farouk menyembunyikan bahan peledak berkekuatan besar yang disebut PETN tersebut, dengan menjahitkannya ke celana dalamnya. Di dalam pesawat, pria berusia 23 tahun itu telah mencoba meledakkannya namun tidak berhasil.

Bahan peledak itu hanya menimbulkan sedikit kobaran api yang menyebabkan Umar Farouk terluka. Menurut CNN, jika berhasil meledak, bom tersebut bisa menghancurkan seluruh badan pesawat.

Kepada penyidik, Umar Farouk kabarnya mengaku bahwa dirinya telah dilatih untuk misi peledakan itu oleh perakit bom Al Qaeda di Yaman.

Menyusul insiden percobaan peledakan pesawat Northwest Airlines, pemerintah Yaman mengingatkan bahwa ratusan militan Al Qaeda lainnya diyakini beroperasi di negeri itu. Mereka kemungkinan tengah merencanakan serangan serupa. Untuk itu pemerintah Yaman meminta agar pemerintah AS dan Uni Eropa memberikan bantuan lebih besar dalam upaya penangkapan para militan tersebut.
(ita/iy)

++++

http://www.dw-world.de/dw/article/0,,5058528,00.html

Pesawat Penumpang Amsterdam-Detroit Nyaris Jadi Korban Serangan Bom

Di Amerika Serikat, sebuah pesawat terbang penumpang tujuan Detroit nyaris menjadi sasaran serangan teror. Tersangka pelaku serangan berhasil menyulut bahan peledak yang disembunyikan di balik celananya.

Pada hari Natal, suatu upaya serangan teror berhasil digagalkan. Seorang pria berkewarganegaraan Nigeria berusaha meledakkan sebuah pesawat terbang yang sedang mendarat di Detroit, Amerika Serikat.

Abdul Farouk Abdulmutallab, berusia 23 tahun, menderita luka bakar serius akibat mencoba menyulut bahan peledak yang disembunyikan di balik bajunya dalam pesawat penumpang maskapai Northwest Airlines dari Amsterdam, Jumat (25/12).

Syed Jafri, seorang saksi mata yang duduk tiga baris di belakang tersangka pelaku mengatakan, “Itu adalah penerbangan yang sangat panjang, semua orang lelah. Tiba-tiba terdengar suara letupan, semua orang sedikit kaget dan menengok kanan-kiri namun tidak ada apa apa. Tapi beberapa detik kemudian ada cahaya, cahaya api kecil dan ada api. Lalu orang-orang mulai panik dan semua berlari ke arah api itu dan mencari air, selimut atau alat pemadam kebakaran untuk mematikan api. Itu yang saya ingat.“

Kepada stasiun televisi CNN, Jafri menambahkan bahwa ada penumpang yang berusaha mengamankan Abdulmutallab.

Selain tersangka pelaku Abdulmutallab, dua orang penumpang terluka dalam insiden itu. Pesawat Northwest Airlines dengan nomor penerbangan 253 dari Amsterdam mendarat dengan selamat di Detroit.

Ketika diinterogasi petugas, Abdulmutallab mengaku dia telah menggunakan alat suntik yang diisi bahan kimia untuk kemudian dicampurkan dengan tepung yang disembunyikan di balik celananya. Tersangka pelaku juga mengaku dirinya diperintahkan Al Qaida untuk meledakkan pesawat yang ditumpangi 278 orang tersebut. Namun menurut pejabat keamanan Amerika Serikat, masih terlalu dini untuk membenarkan pengakuan tersangka dan bisa saja tersangka pelaku melakukan aksinya tanpa perintah dari siapa pun.

Pejabat Gedung Putih dan beberapa anggota parlemen AS membenarkan adanya insiden upaya serangan teror di Detroit. Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang sedang liburan Natal di Hawaii memerintahkan peningkatan pengamanan bandar udara di negaranya.

Pete King, anggota komite Keamanan Dalam Negeri di parlemen Amerika Serikat, mengatakan bahwa nama tersangka pelaku serangan tercantum dalam daftar orang-orang yang diduga terlibat dalam terorisme. Menurut King, tampaknya warga Nigeria itu memiliki hubungan dengan Al Qaida.

Terdapat dugaan adanya hubungan antara tersangka pelaku Abdulmutallab dengan ulama radikal Yaman kelahiran Amerika Serikat, Anwar al Aulaqi. Al Aulaqi juga memiliki hubungan dengan psikiater militer AS yang menembaki 13 orang di pangkalan militer di Texas sebulan yang lalu.

Pasca kejadian di Detroit, Amerika Serikat menyerukan semua maskapai penerbangan seluruh dunia untuk meningkatkan pengamanan pesawatnya, demikian disebutkan dalam suatu pernyataan Koordinator Nasional Melawan Teroris Belanda (NCTB) di Den Haag.

Juru bicara NCTB Judith Sluiter kepada kantor berita AFP mengatakan, prosedur pengamanan di bandara Schiphol ditingkatkan. Prosedur pengamanan yang ditingkatkan termasuk menggeledah calon penumpang dan tas tangan.

LS/CS/rtr/dpa/afp

+++

Inilah Kronologi Percobaan Pengeboman oleh Umar Farouk

Selasa, 29 Desember 2009 | 17:52 WIB

KOMPAS.com — Berikut adalah rangkuman langkah per langkah dari usaha pengeboman oleh Umar Farouk Abdulmutallab pada hari Natal, Jumat (25/12/2009), di pesawat Airbus 330 milik maskapai Northwest Airlines nomor penerbangan 253, yang ketika itu mengangkut 278 penumpang dan 11 awak:

1. Abdulmutallab membeli tiket pesawat seharga 1.775 poundsterling secara tunai untuk penerbangan searah tanggal 25 Desember 2009 dari Nigeria ke Amerika Serikat dengan transit di Belanda. Di Bandara Schiphol, Amsterdam, ia berpindah ke pesawat untuk penerbangan ke AS, dengan terlebih dahulu melewati pemeriksaan keamanan sebelum naik ke pesawat Northwest Airlines, nomor penerbangan 253 ke Detroit. Pesawat lepas landas pukul 09.21 pagi waktu setempat.

2. Setelah 8 jam penerbangan, yaitu sejam sebelum tiba di Detroit, Abdulmutallab menghilang ke toilet selama 20 menit. Sekembalinya dari toilet, di tempat duduk ia langsung berselimut karena mengaku sakit perut.

3. Ia berusaha menyalakan bubuk peledak yang terikat di kakinya dan juga dijahit dalam pakaian dalamnya dengan cara menyuntiknya dengan bahan kimia.

4. Terdengar ledakan kecil dan lidah api menyambar setinggi tempat duduk pesawat. Kaki Abdulmutallab terbakar, tetapi bom itu gagal meledak.

5. Penumpang dekatnya langsung tanggap dan berusaha memakai pemadam dan selimut untuk mematikan api, sekaligus berusaha membekuk Abdulmutallab.

6. Abdulmutallab mengancam awak kapal bahwa ia memiliki peledak di kantongnya. Begitu terbekuk, pakaiannya dilucuti dan ia diborgol di lantai pesawat.

+++

Obama: US intel had info ahead of airliner attack

Philip Elliott and Lolita C. Baldor ,  The Associated Press ,  Honolulu   |  Wed, 12/30/2009 7:53 AM  |  World

President Barack Obama said Tuesday that the intelligence community had bits of information that should have been pieced together that would have triggered “red flags” and possibly prevented the Christmas Day attempted terror attack on a Detroit-bound airliner.

“There was a mix of human and systemic failures that contributed to this potential catastrophic breach of security,” Obama said.

Senior U.S. officials told The Associated Press that intelligence authorities are now looking at conversations between the suspect in the failed attack and at least one al-Qaida member. They did not say how these communications with the suspect, Umar Farouk Abdulmutallab, took place – by Internet, cell phone or another method.

The officials, who spoke on condition of anonymity to discuss intelligence matters, said the conversations were vague or coded, but the intelligence community believes that, in hindsight, the communications may have been referring to the Detroit attack.

Intelligence officials would not confirm whether those conversations involved Yemen-based radical cleric Anwar al-Awlaki, but other U.S. government officials said there were initial indications that he was involved. Al-Awlaki reportedly corresponded by e-mail with Maj. Nidal Malik Hasan, who is charged with killing 13 people at Fort Hood, Texas, on Nov. 5.

“Had this critical information been shared, it could have been compiled with other intelligence, and a fuller, clearer picture of the suspect would have emerged,” Obama said in a brief statement to the media. “The warning signs would have triggered red flags, and the suspect would have never been allowed to board that plane for America.”

Obama’s statement showed more fire than he had shown previously about the lapses that allowed the bombing attack to take place and came after his homeland security secretary, Janet Napolitano, had to backtrack on an assertion that “the system worked” in the Detroit airliner scare.

An angered Obama called the shortcomings “totally unacceptable” and told reporters traveling with him on vacation here that he wanted a preliminary report by Thursday on what went wrong on Christmas Day, when the suspect carried explosives onto a flight from Amsterdam despite the fact the suspect had possible ties to al-Qaida.

It will take weeks for a more comprehensive investigation into what allowed the 23-year-old Nigerian to board the airplane he is accused of trying to blow up with more than 300 people aboard. Law enforcement officials believe the suspect tried to ignite a two-part concoction of the high explosive PETN and possibly a glycol-based liquid explosive, setting off popping, smoke and some fire but no deadly detonation. Abdulmutallab, charged with trying to destroy an aircraft, is being held at the federal prison in Milan, Michigan.

Obama, interrupting his vacation for a second consecutive day to address the airliner attack, said, “It’s essential that we diagnose the problems quickly.”

“There were bits of information available within the intelligence community that could have – and should have – been pieced together,” he said.

Abdulmutallab had been placed in one government advisory system, but never made it onto more restrictive lists that would have caught the attention of U.S. counterterrorist screeners, despite his father’s warnings to U.S. Embassy officials in Nigeria last month. Those warnings also did not result in Abdulmutallab’s U.S. visa being revoked.

Officials in Yemen were investigating whether Abdulmutallab spent time with al-Qaida militants there during the months leading up to the botched bombing attack.

Administrators, teachers and fellow students at the San’a Institute for the Arabic Language, where Abdulmutallab had enrolled to study Arabic, told The Associated Press that he attended school for only the month of Ramadan, which began in late August. That has raised questions about what he did during the rest of his stay, which continued into December.

They also said he was not openly extremist, though he expressed anger over Israel’s actions against Palestinians in Gaza.

Officials also noted Tuesday that Amsterdam, where Abdulmutallab boarded his flight to Detroit, is one of nine locations where U.S. Customs and Border Protection officials are stationed to do additional screening on U.S.-bound passengers who have been flagged as a potential risk.

But it is unlikely Abdulmutallab would have been flagged because the Customs and Border Patrol officers do not routinely screen all passengers against the names of individuals on the Terrorist Identities Datamart Environment database, known as TIDE, which was the only place that Abdulmutallab was listed.

The government put in place enhanced screening procedures for passengers after the Sept. 11, 2001, attacks on New York and Washington to catch potential terrorists. On U.S.-bound flights from overseas, CBP checks passenger names against some lists of potential terrorists, but not against all information the government keeps.

On top of that, airport security equipment did not detect the bomb-making devices and materials Abdulmutallab is accused of carrying on board the Northwest Airlines flight.

Obama said many things went right after the incident, with passengers and the flight crew subduing the man and government officials working quickly to increase security. He singled out Napolitano, backing her much-criticized comments that the attempted terror attack showed the aviation security system worked.

“As Secretary Napolitano has said, once the suspect attempted to take down Flight 253, after his attempt, it’s clear that passengers and crew, our homeland security systems, and our aviation security took all appropriate actions,” Obama said.

Napolitano received so much criticism for her Sunday talk show remarks that she did another round of interviews the following day to say the system did not work in preventing Abdulmutallab from getting on the plane with a bomb. But, she said, the response system did work after the man was subdued. She contends her remarks were taken out of context.

Meanwhile, Napolitano asked to meet with security and counterterrorism experts, including at least two former Bush administration officials, according to a person familiar with the meetings. On Tuesday, she met with former Bush homeland security adviser Fran Townsend and former DHS undersecretary for policy Stewart Baker, said the person, who spoke on condition of anonymity because the meeting was not on the secretary’s public schedule.

Republicans are questioning Napolitano’s judgment and a few have called for her resignation. The White House says her job is safe.

However, Obama said: “What’s also clear is this: When our government has information on a known extremist and that information is not shared and acted upon as it should have been … a systemic failure has occurred. And I consider that totally unacceptable.”

The two reviews, which Obama said got under way on Sunday, are looking at airport security procedures and the U.S. system of terror watch lists..

“It now appears that weeks ago this information was passed to a component of our intelligence community but was not effectively distributed so as to get the suspect’s name on a no-fly list,” Obama said.
Baldor reported from Washington. Associated Press writers Audrey McAvoy in Kaneohe Bay, Hawaii, and Eileen Sullivan in Washington contributed to this report.

November 28, 2009

Jumlah menteri dalam kabinet Pakistan

x

Kabinet SBY 2.0 dengan jumlah menteri 36 orang itu sudah  menuai protes karena tidak efisien dan menghamburkan uang negara. Sebagai pembanding Kabinet Barack Obama hanya ada 17 menteri saja.  Pakistan negara paling berbahaya di Asia Selatan, karena ada nuklir, teroris dan sangat miskin, memilik kabinet dengan komposisi 90 menteri.
++
Cabinet cuts?
Saturday, 28 Nov, 2009

One of the enigmas of Pakistan’s politics is the size of the federal cabinet. It shrinks and expands to suit the exigencies of the time.

In July, the membership of this august body was said to stand at 92 — including federal ministers, ministers of state, advisers and ambassadors-at-large with the status of ministers.

We are constantly reminded by those who remember Pakistan’s history that the first cabinet comprised of a mere 10 ministers. Hence the report that the prime minister is considering halving the cabinet consisting of some 66 ministers and advisers will be welcomed. But there are caveats.

Some ministers will be accommodated on the boards of public-sector corporations from where they will presumably seek to exercise their clout.

Since the proposal for the cut has come from the finance ministry, which is said to be under pressure from aid-giving agencies, it is important that the purpose of the cut — slashing expenditure — is actually achieved.

A cabinet of 60-plus can only be ‘justified’ by the wielders of power in terms of the flexibility it gives them to resort to political horse-trading when a coalition government is in place.

All partners demand a maximum share in the spoils. With a coalition government ruling the country today, each party has to be satisfied. But this is not a healthy approach to governance — which is, after all, the primary purpose of the cabinet.

Compulsions of frugality in administration should be a major concern, especially when the country is braving an economic crisis and the axe is falling on important sectors of the economy.

A big cabinet has other drawbacks as well. If Prime Minister Gilani can reduce his cabinet it should be in the interest of efficiency apart from the effort to curtail expenditure.

Hasn’t it been said that too many cooks spoil the broth while Parkinson’s Law spells out that officialdom expands for reasons unrelated to productivity and efficiency.

Given the fact that corruption is a major issue in Pakistan today, fewer cabinet ministers will certainly reduce the avenues for extortion and malfeasance.
Tags: politics,cabinet,federal ministers,gilani

Saturday, 28 Nov, 2009

One of the enigmas of Pakistan’s politics is the size of the federal cabinet. It shrinks and expands to suit the exigencies of the time.

In July, the membership of this august body was said to stand at 92 — including federal ministers, ministers of state, advisers and ambassadors-at-large with the status of ministers.

We are constantly reminded by those who remember Pakistan’s history that the first cabinet comprised of a mere 10 ministers. Hence the report that the prime minister is considering halving the cabinet consisting of some 66 ministers and advisers will be welcomed. But there are caveats.

Some ministers will be accommodated on the boards of public-sector corporations from where they will presumably seek to exercise their clout.

Since the proposal for the cut has come from the finance ministry, which is said to be under pressure from aid-giving agencies, it is important that the purpose of the cut — slashing expenditure — is actually achieved.

A cabinet of 60-plus can only be ‘justified’ by the wielders of power in terms of the flexibility it gives them to resort to political horse-trading when a coalition government is in place.

All partners demand a maximum share in the spoils. With a coalition government ruling the country today, each party has to be satisfied. But this is not a healthy approach to governance — which is, after all, the primary purpose of the cabinet.

Compulsions of frugality in administration should be a major concern, especially when the country is braving an economic crisis and the axe is falling on important sectors of the economy.

A big cabinet has other drawbacks as well. If Prime Minister Gilani can reduce his cabinet it should be in the interest of efficiency apart from the effort to curtail expenditure.

Hasn’t it been said that too many cooks spoil the broth while Parkinson’s Law spells out that officialdom expands for reasons unrelated to productivity and efficiency.

Given the fact that corruption is a major issue in Pakistan today, fewer cabinet ministers will certainly reduce the avenues for extortion and malfeasance.
Tags: politics,cabinet,federal ministers,gilani

Tags: