Archive for November, 2013

November 29, 2013

Kenaikan Harga Gas Elpiji Tunggu Pemerintah

SELASA, 26 NOVEMBER 2013 | 12:33 WIB

 

Kenaikan Harga Gas Elpiji Tunggu Pemerintah

Tabung gas Elpiji. TEMPO/Aditia Noviansyah

 
 

 

 

TEMPO.COJakarta – PT Pertamina (Persero) menyatakan, pemerintah sudah menyadari perlunya kenaikan harga penjualan gas elpiji 12 kilogram. “Kenaikan itu pasti, tapi untuk timing belum tahu, apakah Januari tahun depan atau kapan,” kata Vice President LPG & Product Gas Pertamina, Gigih Wahyu Hari Irianto, kepadaTempo, Selasa, 26 November 2013.

Dia menjelaskan, Pertamina sampai sekarang belum menaikkan harga gas elpiji 12 kilogram karena berempati terhadap kondisi ekonomi makro. Meski demikian, Gigih mengungkapkan, Pertamina mengalami kerugian Rp 5.000-5.100 untuk setiap kilogram gas elpiji. “Kami mintanya harga dinaikkan Rp 2.500 per kilogram untuk mengurangi kerugian,” ujarnya.

Secara regulasi, semestinya kenaikan harga itu bisa diimplementasikan karena Pertamina tidak memerlukan izin dari pemerintah untuk melakukannya.

Sebelumnya, juru bicara Pertamina, Ali Mundakir, mengungkapkan bahwa tahun ini Pertamina masih menanggung rugi karena tidak menaikkan harga penjualan gas elpiji 12 kilogram. “Kami perkirakan masih sama dengan tahun lalu ruginya. Kita proyeksikan sekitar Rp 5 triliun rugi di 2013 untuk (penjualan) elpiji 12 kilogram,” kata dia.

Menurut dia, hingga saat ini, Pertamina belum memiliki rencana menaikkan harga elpiji 12 kilogram. “Sampai saat ini, belum ada rencana kenaikan dari Pertamina, belum ada,” kata Ali.

November 28, 2013

Luthfi Dituntut 18 Tahun Penjara dan Denda Rp 1,5 M

Si Engkong Lembang dihukum nggak ya ?? 
RABU, 27 NOVEMBER 2013 | 21:54 WIB

 

Luthfi Dituntut 18 Tahun Penjara dan Denda Rp 1,5 M

Terdakwa kasus dugaan suap kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian dan TPPU, Luthfi Hasan Ishaaq saat menjalani sidang pembacaan tuntutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (27/11). TEMPO/Dhemas Reviyanto

 

 

TEMPO.COJakarta – Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi meminta majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta menjatuhkan hukuman penjara 18 tahun dan denda Rp 1,5 miliar kepada mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq. Tuntutan itu merupakan akumulasi hukuman kejahatan tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang yang didakwakan kepada Luthfi. 

 “Meminta majelis menjatuhkan pidana dalam tindak pidana korupsi penjara selama 10 tahun dan denda Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan dan menjatuhkan pidana TPPU penjara selama 8 tahun, denda Rp 1 miliar, subsider 1 tahun 4 bulan,” kata jaksa Rini Triningsih dalam persidangan, Rabu, 27 November 2013.

Rini mengatakan, ada pertimbangan yang memberatkan hukuman Luthfi sebagai pejabat publik. Menurut Rini, korupsi yang dilakukan Luthfi meruntuhkan kepercayaan rakyat terhadap langkah pemberantasan korupsi yang sedang dilakukan seluruh komponen masyarakat. 

“Perbuatan bersama-sama juga menunjukkan keberpihakan terdakwa sebagai anggota DPR kepada kelompok tertentu di tengah kebijakan pemerintah mendorong peternak lokal untuk bisa memasok kebutuhan dalam negeri,” kata Rini.

Penyalahgunaan wewenang Luthfi sebagai petinggi partai politik juga ikut memberatkan tuntutan. “Perbuatan terdakwa juga mencederai loyalitas kader PKS yang punya jargon ‘bersih dan peduli’,” kata Rini. 

Rini mengatakan, sikap Luthfi yang sopan selama persidangan, memiliki tanggungan keluarga, dan belum pernah dihukum menjadi pertimbangan yang meringankan. Menanggapi tuntutan jaksa ini, Luthfi menyebut ada fakta-fakta yang tak terungkap di persidangan tetapi menjadi pertimbangan jaksa. 

November 28, 2013

Korea Selatan dan Singapura Bantah Sadap Indonesia

Namanya juga dunia intel.. mana ada mengaku..

Yang ada harus tertangkap basah, macam maling atau copet. Badan Intelijen Nasional dipegang oleh Jendral yang levelnya mirip Satpam, memang karena latarbelakangnya juga SATPAM PRESIDEN.    Hanya di negeri yandg dipegang oleh seorang diktator macam si Saddam Husain saja yang akan menempatkan mantan pengawalnya sebagai BOS Intel.  Di negeri demokratis bos intelijen dipilih dari kelompok warganegara yang jelas punya kemampuan OTAK yang mumpuni.  Karena tugas Bos Intel   harus memiliki kemampuan selain menyaring, mengumpulkan dan mengolah data intelijen adalah  menangkal operasi sadap menyadap dari “negera sahabat ” seperti  Aussie, Korea Selatan, Singapore dll.  

Nah, Sekarang Presiden SBY memilih seorang KABIN   yang mantan SATPAM PRESIDEN.  Apa kata DUNIA ??? Tidak heran tingkah polah KABIN yang sekarang ini  juga mirip satpam.    Jika presiden ( Lurah Besar)  hendak berkunjung ke luar negeri, bisasanya KABIN langsung turun sebagai tim advance, mengecek situasi dan kondisi di negera yang akan dikunjungi presiden. Hal ini terekspos dengan jelas ketika SBY hendak berkunjung ke London.   Setahu saya mungkin juga sudah jadi pengetahuan umum jika Presiden OBAMA ke luar negeri bos CIA  tidak pernnah turun langsung mengecek lapangan, hal itu sudah didelegasikan ke Secret Service atau Paspampress. Jadi NGAPAIN   KABIN kelayapan ikut tim advance,  ??? Sptnya bos BIN kurang kerjaan .. Karena kasus penyadapan yang memalukan macam begini mbok ya KABIN yang mantan satpam Presiden ini mengundurkan diri saja. 

RABU, 27 NOVEMBER 2013 | 20:06 WIB

 

Korea Selatan dan Singapura Bantah Sadap Indonesia

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene. rri.co.id

 

TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Luar Negeri sudah memanggil Duta Besar Korea Selatan dan Duta Besar Singapura dalam kaitan dengan kabar yang menyebut bahwa kedua negara itu membantu Australia dan Amerika Serikat dalam memata-matai Indonesia. Kedua duta besar ditemui oleh Wakil Menteri Luar Negeri, Wardhana.

“Kemlu sudah memanggil Duta Besar Korea Selatan dan Singapura, dan  ditemui Wakil Menteri Luar Negeri,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Michael  Tene, kepada Tempo, Rabu, 27 November 2013.

Pada intinya, Indonesia meminta klarifikasi dari kedua pemerintah itu terkait dengan laporan tersebut.

Menurut Tene, Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Andri Hadi, juga menghadap Kementerian Luar Negeri Singapura.

“Kepada dubes kita di Singapura, mereka menyatakan tuduhan pemberitaan itu tidak berdasar dan spekulatif. Intinya mereka membantah,” kata Tene.

Hal serupa juga akan dilakukan oleh Duta Besar Indonesia di Korea Selatan. Namun, menurut Tene, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan dalam berbagai pemberitaan juga membantah tuduhan tersebut.

“Saya mengetahui sudah ada pernyataan Kementerian Luar Negeri Korea Selatan terhadap pemberitaan itu,” kata Tene.

Senin lalu, media massa Australia melansir berita dari koran Belanda, NRC Handesblad, yang mengatakan bahwa intelijen Australia dan Singapura telah bekerja sama sejak 1970-an untuk memata-matai Indonesia dan Malaysia.

NATALIA SANTI

++++++++++++++++++

 

SELASA, 26 NOVEMBER 2013 | 12:08 WIB

Indonesia Bantu Cina Mata-matai Australia

Indonesia Bantu Cina Mata-matai Australia

TEMPO/ Imam Yunni

 

TEMPO.COCanberra – Media massa Australia memberitakan bahwa intelijen militer Indonesia telah menggunakan peralatan pengintaian buatan Cina untuk memata-matai pejabat Australia. Situs berita news.com.au, misalnya, mengutip sumber yang tidak disebut namanya mengatakan bahwa Jakarta dan Beijing melakukan sejumlah operasi bersama untuk mengintai Australia.

Dituliskan juga, telepon-telepon genggam milik warga Australia disadap dengan imbalan antara US$ 300-1.000 oleh perusahaan yang terkait langsung dengan militer Indonesia. Kabarnya, telepon tersebut dikirim ke otoritas militer Cina melalui Badan Intelijen Strategis (BAIS).

Penyadapan telepon itu hanya elemen kecil saja dari operasi intelijen yang menggunakan peralatan penyadapan bergerak maupun yang terpasang untuk mematai-matai warga negara, perusahaan, dan diplomat Australia. Termasuk pula peralatan penyadapan tercanggih buatan Cina.

Sebagian besar peralatan tersebut dibuat berdasarkan desain Barat, yang dicuri Cina dan diberikan kepada Indonesia oleh Departemen ke-3 Tentara Pembebasan Rakyat (PLA),  militer Cina. BAIS diduga bekerja sama erat dengan Departemen ke-3 yang bertanggung jawab untuk seluruh sinyal dan intelijen cyber Cina. Sedangkan Departemen ke-4 bertanggung jawab untuk perang cyber.

Menurut jurnal Intelligence Online kesepakatan antara badan-badan intelijen dimulai sejak kunjungan Kepala Angkatan Udara Cina Jenderal Ma Xiaotian ke Jakarta pada Maret 2011, untuk menghadiri Pameran Pertahanan dan Keamanan Asia Pasifik. Jenderal Ma adalah mantan Deputi Kepala Staf Jenderal yang bertanggung jawab terhadap Departemen ke-3.

Dengan mengutip sumber intelijen, News Corp mengatakan bahwa hubungan Indonesia-Cina sangat dekat, dan Cina sangat tertarik menggunakan kedekatan itu untuk memata-matai Australia dan negara-negara Barat. “Jelas ada upaya terkoordinasi oleh Cina dan Indonesia untuk memeras apa yang bisa mereka dapatkan dari kami,” kata sumber tersebut. “Cina tertarik pada masalah birokrasi, desas-desus kontrak bisnis, dan aktivitas militer. Ada banyak isu.”

Tidak seperti Australia dan Amerika Serikat, aksi pengintaian Cina berdasarkan model agen mata-mata bekas Uni Soviet, KGB, dengan metode saturasi yang digunakan untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dari sasaran.

Mantan mata-mata Australia, Warren Reed, mengatakan pengintaian elektronik sulit dilawan. “Langkah pertama mengakui dan memahami masalah,” katanya.

Sementara itu, dalam jurnal online Jane’s Defence Weekly dikatakan bahwa Cina menawarkan untuk membangun jaringan radar di sepanjang pesisir pantai Indonesia, dan sejumlah garis pantai yang strategis di seluruh dunia.

Detail sistem tersebut belum diketahui, namun diyakini akan ditempatkan di Lombok, Selat Sunda, Kalimantan Barat, serta sepanjang pantai barat daya Sulawesi. Penawaran tersebut diajukan dalam kunjungan kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Beijing pada bulan Maret. Presiden Cina Xi Jinping membalas kunjungan tersebut pada bulan Oktober lalu.

President Xi dianggap paham mengenai Indonesia karena pernah menjadi Ketua Partai di Fujian, tempat asal banyak konglomerat Indonesia keturunan Cina. Cina adalah mitra dagang terbesar kedua Indonesia dengan nilai perdagangan sebesar US$ 66 miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan Australia US$ 15 miliar.

NEWS.COM.AU | NATALIA SANTI

November 28, 2013

Tommy Soeharto Bantah Terima Suap dari Rolls-Royce

SENIN, 25 NOVEMBER 2013 | 21:01 WIB

 

Tommy Soeharto Bantah Terima Suap dari Rolls-Royce

Logo Rolls-Royce. shipbuildingtribune.com

 

TEMPO.COJakarta – Putra bungsu mantan presiden Indonesia, Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, membantah telah menerima suap dari kelompok bisnis yang bergerak dalam industri penerbangan, Rolls-Royce. Tudingan suap tersebut terkait dengan pemberian rekomendasi penjualan mesin kepada salah satu perusahaan penerbangan Tanah Air, PT Garuda Indonesia.

Dalam surat yang dikirimkan kepada Direktur Kantor Penanganan Pelanggaran Serius Inggris (Serious Fraud Office/SFO), David Green, hari ini, Tommy Soeharto melalui pengacaranya, Elza Syarief, mengatakan Tommy tidak pernah menerima suap atau memberi rekomendasi pembelian mesin untuk Garuda.

“Tommy tidak pernah menerima uang atau mobil dari Rolls-Royce. Dia juga tidak pernah memberikan rekomendasi pembelian mesin untuk Garuda, seperti yang telah dituduhkan,” kata Elza, seperti dikutip Reuters, Senin, 25 November 2013. Tuduhan ini, kata dia, salah dan disampaikan melalui Internet oleh seorang mantan karyawan dan bukan melalui narasumber formal.

Juru bicara Rolls-Royce tidak bersedia mengomentari masalah ini. Begitu juga dengan juru bicara SFO, yang belum bersedia memberikan keterangan. Awal tahun ini, Rolls-Royce sudah menunjuk pengacara, David Gold, untuk mengkaji prosedur yang berjalan setelah tudingan ini muncul.

Tahun lalu, SFO menduga Rolls-Royce telah terlibat dalam kasus suap dan korupsi di Cina, Indonesia, dan beberapa negara lain. SFO kemudian melakukan penyelidikan untuk membuktikan dugaan ini. Sebuah surat kabar asal Inggris melaporkan bahwa mantan pegawai Rolls-Royce telah memberikan uang US$ 20 juta dan sebuah mobil Rolls-Royce untuk membujuk Garuda agar membeli mesin Rolls-Royce 700 pada 1990.

ANANDA TERESIA 

November 27, 2013

The end of SBYnomics : Dari Kesayangan Investor, Indonesia Kini Dinilai Negara Rentan

The End of SBY nomic or Hattanomic or whatever the nomic’s is.

Untuk urusan ekonomi di negeri ini ada adagium; Presiden boleh gonta ganti, tapi tim ekonominya (kaum teknokrat) mesti  sama !  Istilah boleh Soehartonomic, Widjojonomic, Hitmannomics,  Habibienomic, Hattanomic,  atau yang terakhir Sbynomic tapi  ISInya   tetap menjijikan karena penuh kosmetik ; ” pro rakyat” ..

Inilah 5 pilar ekonomi  kebijakan ekonomi Indonesia apapun itu namanya  :

1    MONETER : Rejim devisa BEBAS LEPAS tidak boleh diganggu gugat. Kebijakan  devisa bebas ini harus dijaga  kalau perlu sampai KIAMAT.  Hot Money itu bukan masalah tapi  kenikmatan  !  Hot money itu Investasi Asing, jadi tidak usah repot!   Rupiah  anjlok  $ US 1′-  menjadi Rp  100.000,-  TIDAK USAH khawatir karena  akan ada kesimbangan baru seperti  persis seperti bualan sang  Menteri , kalau perlu BUANG saja nol  nya  (DENOMINASI),

2.  KOMODITAS UNGGULAN:  Pertahankan Indonesia sebagai  pengekspor produk  komoditas : Minyak dan Gas,  Batubara, Mineral,dan Sawit, karena tidak akan  pernah  habis.   Reproduksi cerita bahwa sumber daya alam  Indonesia bisa sampai ribuan tahun. DONT  WORRY BE HAPPY ! Jika sumber daya habis ya tinggal Import saja , tidak usah repot !  Ekonomi sudah biasa Import mulai dari Ikan Asin, Garam, Cabe sampai Ferarri.

3.   ETOS BANGSA dan KOMPETENSI  :  Bina terus  etos bangsa Indonesia  agar terus  mengemari  KONSUMSI,  MENGHUTANG,  BOROS dan HIDUP MUNAFIK ( luar kelihatan alim religius  tapi doyan  perempuan, HEDON  dan korup).   Hidup tidak usah produktif tapi yang penting adalah GAYA HIDUP  Wow !  Duit boleh cekak tapi gaya hidup harus selalu kelihatan tinggi ! Bagi yang masih miskin :beri BLT ( Bantuan langsung Tunai ). Kaum menengah “tertolong” karena ada Kartu Kredit  ! Sedangkan kaum elit tinggal ” malak” pengusaha saja, macam si Rudi Rubiandini mengumpulkan  duit dari mafia minyak untuk THR anggota DPR.

Anak bangsa yang kreatif dan gemar mencipta:  segera hambat,buat frustrasi  dan eksport ke negara tetangga ( Singapore atau Malaysia).  Anak bangsa yang kritis : segera beri jabatan empuk birokrasi atau jadikan dia anggota DPR,  staf khusus buat  Menteri atau Presiden. Selesai Perkara !

4. BIROKRASI  :  JANGAN  diganggu   birokrasi . Biarkan mereka bekerja  secara profesional untuk memperkaya dirinya sendiri dan memburu rente.  Yang penting  pastikan tiap tahun ada kenaikan gaji PNS dan renumerasi !     Porsi untuk Pembangunan Infrastruktur  dijaga minimal , yang penting gaji dan pensiun PNS !

5.   BURUH :  Jaga agar buruh Indonesia  SELALU diupah MINIMUM.   Upah minimumnya  diapakan juga  ya TETAP  SE -MINIMUM MUNGKIN. Jika tidak puas silahkan jadi TKI atau TKW. Yang paling konyol justru yang mempraktekan pengupahan minimun adalah BUMN.

Yang buat saya takjub juga tim ekonomi biasanya harus mengikuti kursus di Lemhanas. Tapi toh hasilnya  sama saja. Karena faham ini memang sudah melekat sampai tulang sumsumnya mereka.

Menurut saya 15 tahun reformasi ekonomi politik  hasilnya  capaiannya SAMA saja ! Yang sering saya baca di koran di satu sisi  selalu mengatakan fundamental ekonomi kuat atau mantab. Di sisi lain mengatakan struktur ekonomi ternyata lemah atau payah.   Dari dua statemenent itu orang awam seperti saya bisa menyimpulkan bahwa ekonomi Indonesia memang LEMAH alias PAYAH. Hal ini ibarat mengatakan bahwa rumah kita bagus karena  fundasi rumah kuat walaupun  tiang rumah keropos.  Rumah yang bagus dinilai karena punya fondasi yang bagus dan tiang yang kokoh..  Itu juga contoh ” tipu tipu”  ekonom teknokrat Indonesia.

Atau mereka memakai jurus  menyalahkan orang lain , contohnya bahwa kondisi ekonomi compang camping seperti sekarang ini memang karena kesepakatan republik dengan n IMF, World Bank dan juga WTO. Oleh sebab itu  mereka  harus ” tega” mengorbankan kepentingan NASIONAL .

Dari guntingan media  bisa saya kumpulkan bisa saya  kesimpulan point 1-5 jelas tampak.   

1).Bayangkan selama 10 tahun atau 15 tahun terakhir ini ekonomi Indonesia hanya mengandalkan komoditas semata ( batubara dan sawit), dan itupun hasil yang masuk ke kembali ke ibu Pertiwi hanya sebagian kecil saja. Semuanya  di parkir di Bank SINGAPORE ! Sekarang pada giliran perusahaan nya harus membayar hutang mereka mencari di Indonesia, yang akibatnya kurs mata uang rupiah jadi terjun bebas.

2) Entah kena setan apa  tim ekonom yang terdiri dari manusia nan pinter  ini, bisa kokoh mempertahankan rejim devisa bebas lepas.  Jika ditanya urusan  HOT MONEY  mereka   pasang aksi pura pura bodoh.  Spekulan dan tukang cuci uang  panas dibiarkan mengais  laba pada sistem keuangan negeri ini.   Namun, jika mereka sudah pada posisi terpojok jawaban klise sudah siap : jawabannya adalah  akan segera disiapkan paket kebijakan moneter dan sektor riil.  Memang paket kebijakan itu dikeluarkan tapi masalah HOT MONEY ini tidak pernah tersentuh sama sekali.  konyol !  Contoh bengis dari mereka selanjutnya adalah   tega mengorbankan  ekonomi warganegara indonesia sendiri, misalnya  seperti menaikan suku bunga bank.Kenaikan suku bunga ini dengan cerdik dibungkus oleh dalih untuk mengatasi HOT MONEY.    Walhasil warga negeri ini yang sudah kesulitan mencari nafkah dan mendapatkan kondisi hidup layak,  sekalinya dia mampu mencicil rumah langsung kena timpa bunga bank  yang mendadak naik .  Yang paling spektakuler adalah   spread bunga bank   sepertinya dibiarkan permanen  ( spread bunga bank Indonesia bisa dianggap yang paling tinggi di dunia) Tidak mengherankan bank bank di Indonesia rata mentereng semua gedungnya. Yang

Jadi ekonom di negeri ini saya bertanya tanya apa yang mereka pikirkan buat kepentingan bangsa ? .
Hanya sebagian kecil pejabat. politikus yang mengurus ekonomi dan keuangan saya yakini  memilik  itikad kuat  membela atau melindungi kepentingan nasional .  Jadi agak repot kalau mereka disebut gerombolan Neolib.  Coba jika mereka punya rasa sedikit saja untuk membela kepentingan NASIONAL (NATIONAL INTEREST)  hasilnya pasti struktur perekonomian lebih kuat dari yang sekarang. Tapi nyatanya yang terjadi justru kebalikannya oleh mereka struktur ekonomi dibiarkan lemah, dan masyarakat dininak bobokan dengan konsumsi yang tinggi.   Negeri ini nyaris semua impor, Mulai dari Garam sampai Ferrari.  Masyarakat tidak  pernah diajarkan etos untuk menjadi manusia  produktif dan kreatif .  Sayang nilai budaya dan agama  yang dianut  memang lebih  mendorong indvidu untuk menjadi manusia konsumtif  saja sampai mati, karena yang penting adalah urusan akhirat !

Kondisi bawaan yang sudah ” kaprut”, oleh kaum elit politik justru makin diexploitasi.   Elit Politik negeri ini memang biasa menginjak kepala orang lain agar kesenangannya tercapai atau gaya hidup hedonnya bisa terpenuhi.

Lihat saja mobil para petinggi partai politik , nyaris semuanya mobil mewah impor, walaupun penghasilan tidak jelas.l   Mereka sengaja menimbun duit cash di rumahnya, lihat kasus si Anas menyimpan duit 1 M di rumah, busyet deh. Perusahaan saja jarang menyimpan uang kas sampai  Rp 1 M. Duo si Luthpi Ishooq dan Fathonah  dan Anas Urbaningrum mungkin bisa menjadi satu sample bagaimana brutalnya  prilaku konsuntif elit politik negeri ini.

Contoh klasik  lainnya  adalah industri bahan

dasar , seperti kilang minyak. Sampai hari ini pembangunan kilang minyak  hanya berputar putar pada level Feasibility Studies . Padahal orang awam  tahu bahwa bangun kilang dalam kondisi sekarang  sudah pasti feasible dan menguntungkan .   Tentakel   Mafia Minyak Moh Riza  Cs memang kuat sekali mencekram pada semua level, walaupun pemerintah sudah menyiapkan duit lewat APBN untuk membangun minyak, eh tahunya menteri ESDM bisa mengatakan pemerintah tidak punya duit .. Gimana ini ?? Walhasil import minyak dari kilang Singapore jalan terus entah sampai kapan dan pundi pundi si Moh Riza cs tetap teriisi dollar .

4)  Era SBY penerimaan pajak-bea cukai digenjot secara serius, mulai dari periode si Sri Mulyani sampai ke periode  Agus Marto/Chattib Basri . Wel, memang  target penerimaan pajak tidak selalu tercapai karena direktorat pajak – bea cukai masih banyak tikus macam si Gayus, Dhana dan Heru .   Sebenarnya publik bisa didorong untuk lebih banyak membayar pajak  tapi ya hasil Pajak dipakai untuk membangun, membangun infrastruktur dong. Sekarang ini  pengeluarann negara sampai sekarang dipakai hanya untuk menutup bayar gaji PNS saja. lebih dari 30 % buat bayar gaji doang. Jadi jangan salahkan jika masyarakat malas membayar pajak !

Dan lebih gilanya periode 10 tahun belakangan gaji para petinggi ini semakin absurd besaran nilainya.. contoh pegawai lembaga keuangan atau SKK Migas  gaji minimal mereka bisa Rp 131 juta.  ( lihat saja  Gaji Paling rendah Rp131 juta di sektor keuangan)  dan lihat juga (Kekayaan Presiden dan Wapres RI naik).   Ironisnya Gaji besar ini tidak berhasil menurunkan niat mereka untuk berbuat korup.

_________________________

ddd
Rabu, 27 November 2013, 16:50Siti Nuraisyah Dewi, R. Jihad Akbar

VIVAnews – Indonesia harus siap untuk menghadapi kondisi ekonomi global tanpa adanya program stimulus moneter di Amerika. Kesiapan tersebut terkait akan ditariknya program tersebut oleh Federal Reserve.Menteri Keuangan, M Chatib Basri, dalam acara Kompas 100 CEO Forum di Jakarta, Rabu 27 November 2013 mengungkapkan, tanda-tanda kembali normalnya ekonomi dunia tanpa program stimulus itu, menjadikan Indonesia masuk lima besar negara yang dikategorikan ekonomi rentan.”Sebab, selama 4 tahun, kita hidup di dunia yang dibantu olehquantitative easing. Sebenarnya, kalau kita bicara dengan dunia yang normal adalah dunia tanpa quantitative easing,” tuturnya.Persepsi terhadap Indonesia, menurut Chatib, setelah pengumuman akan ditariknya program stimulus itu, RI tidak menjadi negara kesayangan investor untuk berinvestasi. Kenapa, karena wacana tersebut diperburuk oleh fakta bahwa neraca transaksi berjalan mengalami defisit tinggi.”Bagaimana Indonesia sebagai sebuah negara yang menjadisecond fastest growing di dunia setelah China, karena kondisi ini masuk ke negara fragile five,” ungkapnya.Karena itu, dia menegaskan, menghadapi ancaman eksternal tersebut, ekonomi domestik harus diperkuat. Upaya itu diharapkan dapat menopang ekonomi Indonesia di masa depan.

Kelima negara yang dikategorikan rentan saat ini adalah India, Indonesia, Turki, Afrika Selatan, dan Brasil. “Dalam IMFcommittee meeting di Washington itu, utusan pemerintahan diminta menjelaskan posisi masing-masing negara,” imbuhnya. (art)

+++++++++++++++

KAMIS, 28 NOVEMBER 2013

kompas logo

Lindungi Kepentingan Nasional

Perundingan di Geneva Buntu

JAKARTA, KOMPAS — Ukuran keberhasilan Konferensi Tingkat Menteri Ke-9 Organisasi Perdagangan Dunia di Bali pada 3-6 Desember 2013 adalah terlindunginya kepentingan nasional. Para pejabat yang terlibat dalam konferensi diharapkan tidak menjadi agen negara-negara maju.”Secara pribadi delegasi bisa dikatakan hebat di mata dunia. Namun, untuk apa kehebatan individu yang dia dapat kalau nantinya kepentingan nasional harus dikorbankan,” kata mantan Menteri Pertanian Bungaran Saragih, Rabu (27/11), di Jakarta.Bungaran menyatakan, liberalisasi perdagangan di sektor pertanian dalam kerja sama multilateral di bawah payung Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) harus mengedepankan semangat keadilan.”Pertanyaan mendasarnya apakah posisi negara berkembang dan negara miskin sudah seimbang dengan negara-negara maju sehingga harus berkompetisi di pasar yang sama tanpa perlindungan?” kata Bungaran.Tuntutan negara-negara maju agar negara berkembang, termasuk Indonesia, mengurangi subsidi di sektor pertanian sangat tidak adil. Sekarang subsidi pertanian di negara maju rendah, tetapi dulu mereka menikmati subsidi yang sangat besar.

Investasi negara-negara maju di sektor pertanian sudah besar sehingga tidak perlu subsidi. Negara berkembang belum melakukan investasi apa-apa. ”Kita bukan tidak setuju dengan liberalisasi. Liberalisasi setuju, tetapi tidak sekarang,” ujarnya.

Menteri Pertanian Suswono mengatakan, subsidi yang lebih tinggi untuk sektor pertanian di negara berkembang dan negara maju harus diberikan demi menjaga ketahanan pangan. Apalagi populasi penduduk di negara berkembang dan miskin tinggi.

Sekarang ini banyak petani kecil yang membutuhkan insentif untuk meningkatkan kualitas produk mereka agar memiliki daya saing.

Sementara itu, perundingan negara-negara anggota dalam sidang umum WTO di Geneva, Swiss, menjelang Konferensi Tingkat Menteri WTO di Bali, 3-6 Desember mendatang, tidak menghasilkan kesepakatan.

Dengan demikian, 10 pokok pembahasan dalam sidang umum itu akan dibawa ke Bali untuk dinegosiasikan. Permintaan negara maju untuk menyederhanakan aturan dan prosedur perdagangan ditolak oleh negara berkembang. Proposal kelompok G-33, yang beranggotakan 46 negara dan dipimpin Indonesia, untuk menaikkan stok pangan hingga 15 persen dari produksi nasional belum disepakati oleh negara-negara maju.

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menjelaskan, Indonesia masih akan memperjuangkan proposal itu di Bali.(MAS/AHA)

KOMENTAR
+++++++++++++

Memalukan, Indonesia Impor Ikan Asin”

 November 27, 2013

Demo Petani (mdnbns)

Demo Petani (mdnbns)

intelijen – Ada yang salah dengan sistem yang dibangun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Pemerintahan SBY lebih mengutamakan impor dari negara lain dibandingkan dengan mengembangkan potensi dalam negeri.

Kecaman itu disampaikan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, di Aula Fakultas Kedokteran UI Salemba, Rabu (27/11).

Prabowo menyebutkan, saat ini Indonesia impor kebutuhan pokok dari negara lain. Mulai dari beras, gandum, singkong, jagung, dan daging sapi. Bahkan yang sangat memalukan, Indonesia impor ikan asin.

Fakta lain diungkapkan Prabowo, berdasarkan kunjungan Prabowo di sejumlah daerah pelosok di Indonesia. Prabowo merasa miris melihat kondisi petani dan nelayan yang tidak mendapatkan untung dari usaha yang dijalankan karena memang tidak ada perhatian dari pemerintah.

Sebagai konsekuensi dari kondisi itu, kata Prabowo, para petani dan nelayan akhirnya meninggalkan pekerjaannya dan memilih menjadi buruh di kota.

Lebih jauh Probowo mengingatkan, jika pemerintah tidak berpihak kepada petani dan nelayan, maka Indonesia menjadi bangsa yang tidak produktif.

+++++++++++++++++++++

Alasan klasik dari 10 tahun lalu.. Lobbi  Mafia Minyak (moh Riza cs) ya Pak. Jadi biar kita terus impor dari Singapore

Indonesia Belum Punya Uang Untuk Bangun Kilang Minyak Baru

Wiji Nurhayat – detikfinance
Kamis, 28/11/2013 19:33 WIB

Jakarta -Pemerintah menyatakan belum memiliki anggaran untuk bisa membangun kilang minyak baru, guna mengurangi impoor BBM. Anggaran pembangunan kilang yang sempat dilontarkan selama ini baru sebatas wacana.Pembangunan kilang minyak baru sangat penting guna menahan laju importasi BBM yang besar di dalam negeri, dan membuat neraca perdagangan defisit. Akhirnya, nilai tukar rupiah tertekan, sebab kebutuhan dolar untuk mengimpor BBM tinggi.”Belum ada, belum ada, baru rencana saja, duitnya belum ada masih jauh,” kata Askolani saat ditemui di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Kamis (28/11/2013).

Namun menurutnya, pemerintah sudah menganggarkan dana sebesar Rp 250 miliar dari APBN 2013 untuk membiayai studi kelayakan (feasibility study) pembangunan kilang.

“Tahun 2013 juga belum ada. Yang ada itu dana untuk studinya tetapi untuk perencanaannya belum ada,” cetusnya.

Sebenarnya ada dua investor asing yang berminat membangun kilang minyak baru di Indonesia. Namun keinginan investor itu untuk mendapatkan insentif pajak belum direstui pemerintah.

Sebelumnya, Menteri ESDM Jero Wacik mengakui, keberadaan kilang minyak baru sangat penting di tengah kondisi ketergantungan impor minyak yang tinggi. Apalag kondisi rupiah yang terpuruk terhadap dolar, membuat impor minyak makin mahal.

“Kita itu harusnya sudah bangun kilang, kalau tidak maka Indonesia akan terus impor minyak,” ujar Jero ditemui di acara 4th ASEAN Ministerial Meeting on Minerals (AMMIN) and Associated Meetings di Nusa Dua, Bali, Kamis (28/11/2013).

Namun yang terjadi saat ini, tidak ada satupun kilang minyak baru yang mulai dibangun. Menurut Jero, kondisi ini terjadi karena pemerintah terlalu banyak berdebat.

“Saya sudah setujui, kenapa sekarang mandek, tanyalah Pak Menkeu (Menteri Keuangan Chatib Basri) di mana macetnya? Kalau saya ditanya kapan bangunnya ya kemarin sudah bikin, mau itu dananya dari APBN, mau swasta yang penting cepat bikin, terlalu banyak berdebat kita ini,” tegas Jero.

(wij/dnl)

++++++++++++++++++++++++++++++++

Sebulan RI Impor Minyak Rp 21 Triliun, Terbanyak Dari Singapura dan Malaysia

Maikel Jefriando – detikfinance
Selasa, 03/12/2013 13:21 WIB

Index Artikel Ini   Klik “Next” untuk membaca artikel selanjutnya1 dari 8 Next »

Jakarta – Sepanjang Oktober 2013 lalu, Indonesia melakukan impor 2,24 juta ton minyak dengan nilai US$ 2,14 miliar atau Rp 21,4 triliun. Dari jumlah itu, impor bensin jenis premium mencapai 1,04 juta ton, senilai US$ 1,06 miliar atau Rp 10 triliun. Dari mana saja negaranya?

Data Badan Pusat Statistik (BPS) yan diterima detikFinance, Selasa (3/12/2013), minyak dan BBM impor di Indonesia ternyata terbanyak dari Singapura dan Malaysia.

Dari total impor minyak tersebut, impor bahan bakar pesawat mencapai 1.856 ton dengan nilai US$ 2,66 juta. Kemudian bahan bakar diesel mencapa 775 ribu ton dengan nilai US$ 685,3 juta, serta impor hasil minyak lainnya sebanyak 424 ribu ton dengan nilai US$ 390,8 juta.

Berikut adalah negara asal impor hasil minyak:

November 27, 2013

Malpraktek atau Tidak dr Ayu? Lihat Empat Poin Ini

Terima kasih Tempo,  karena saya pusing membaca soal kasus ini. Memang banyak sekali terjadi malpraktek dokter di indonesia . Jadi jika ada kasus apalagi masuk ke dalam ranah publik, hanya membuat pusing saja. 

 

RABU, 27 NOVEMBER 2013 | 08:08 WIB

 

Malpraktek atau Tidak dr Ayu? Lihat Empat Poin Ini

Dengan membawa spanduk dan poster, para dokter yang tergabung dalam Dokter Indonesia Bersatu berdemo di depan Istana Negara, Jakarta (20/05). Aksi ini untuk menuntut perubahan sistem kesehatan nasional. TEMPO/Dasril Roszandi

 

TEMPO.COJakarta – Mencuatnya kasus vonis penjara terhadap dokter Dewa Ayu Sasiary Prawan, 38 tahun, beserta dua koleganya menyedot perhatian masyarakat. Banyak yang bertanya-tanya argumen siapa yang benar? Apakah argumen keluarga korban yang dikabulkan oleh Mahkamah Agung atau argumen para dokter, pengurus Ikatan Dokter Indonesia, yang juga diamini oleh Pengadilan Negeri Manado. 

Kasus dokter Ayu dan kawan-kawan berawal dari mening­galnya pasien yang mereka tangani, Julia Fransiska Maketey, di Rumah Sakit R.D. Kandou Malalayang, Manado, Sulawesi Utara, pada 10 April 2010. Keluarga Julia menggugat ke pengadilan negeri. Hasilnya, Ayu dan kedua rekannya dinyatakan tidak bersalah. Namun, di tingkat kasasi, ketiga dokter itu divonis 10 bulan penjara. (Baca: Inilah Alasan Hakim MA Menghukum dr Ayu)

Majelis hakim kasasi memvonis Dewa Ayu Sasiary serta dua rekannya, Hendy Siagian dan Hendry Simanjuntak, bersalah saat menangani Julia Fransiska Maketey. Julia akhirnya meninggal saat melahirkan. Berikut ini pertimbangan majelis kasasi seperti yang tercantum dalam putusan yang dirumuskan dalam sidang 18 September 2012. (Baca: DPR Jamin Aksi Para Dokter Tak Ganggu Layanan)

Berikut ini beberapa poin penting yang menjadi perdebatan soal ada atau tidak malpraktek dalam kasus dokter Ayu:

1. Pemeriksaan jantung baru dilakukan setelah operasi.
Menurut dr. Januar, pengurus Ikatan Dokter Indonesia, operasi yang dilakukan terhadap Siska, tak memerlukan pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan jantung. “Operasinya bersifat darurat, cepat, dan segera. Karena jika tidak dilakukan, bayi dan pasien pasti meninggal,” ucap dokter kandungan ini.

2.  Penyebab kematian masuknya udara ke bilik kanan jantung. Ini karena saat pemberian obat atau infus karena komplikasi persalinan.
Menurut O.C. Kaligis, pengacara Ayu, putusan Mahkamah Agung tak berdasar. Dalam persidangan di pengadilan negeri, kata Kaligis, sudah dihadirkan saksi ahli kedokteran yang menyatakan Ayu dan dua rekannya tak melakukan kesalahan prosedural. Para saksi itu antara lain Reggy ­Lefran, dokter kepala bagian jantung Rumah Sakit Profesor Kandou Malalayang; Murhady Saleh, dokter spesialis obygin Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta; dan dokter forensik Johanis.

Dalam sidang itu, misalnya, dokter forensik Johanis menyatakan hasil visum et repertum emboliyang menyebabkan pasien meninggal BUKAN karena hasil operasi. Kasus itu, kata dia, jarang terjadi dan tidak dapat diantisipasi. 

Para ahli itu juga menyebutkan Ayu, Hendry, dan Hendy telah menjalani sidang Majelis Kehormatan Etik Kedokteran pada 24 Februari 2011. Hasil sidang menyatakan ketiganya telah melakukan operasi sesuai dengan prosedur. (Baca juga: MKEK Pusat Sebut dr. Ayu Tidak Melanggar Etik)

3. Terdakwa tidak punya kompetensi operasi karena hanya residence atau mahasiswa dokter spesialis  dan tak punya surat izin praktek (SIP)
Ketua Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dr. Nurdadi, SPOG dalam wawancara dengan sebuah stasiun televisi mengatakan tidak benar mereka tidak memiliki kompetensi. “Mereka memiiki kompetensi. Pendidikan kedokteran adalah pendidikan berjenjang. Bukan orang yang tak bisa operasi dibiarkan melakukan operasi,” katanya.

Soal surat izin praktek juga dibantah. Semua mahasiswa kedokteran spesialis yang berpraktek di rumah sakit memiliki izin. Kalau tidak, mana mungkin rumah sakit pendidikan seperti di RS Cipto Mangunkusumo mau mempekerjakan para dokter itu.

4. Terjadi pembiaran pasien selama delapan jam.
Menurut Januar, pengurus Ikatan Dokter Indonesia, saat menerima pasien Siska, Ayu telah memeriksa dan memperkirakan pasien tersebut bisa melahirkan secara normal. Namun, hingga pukul 18.00, ternyata hal itu tak terjadi. “Sehingga diputuskan operasi,” ujar Januar.

Sesuai prosedur kedokteran saat air ketuban pecah, biasanya dokter akan menunggu pembukaan leher rahim lengkap sebelum bayi dilahirkan secara normal. Untuk mencapai pembukaan lengkap, pembukaan 10, butuh waktu yang berbeda-beda untuk tiap pasien. Bisa cepat bisa berjam-jam. Menunggu pembukaan lengkap itulah yang dilakukan dokter Ayu.

YULIAWATI | ISA ANSHAR (MANADO) | BS

November 27, 2013

5 Komoditas Tambang Ini Harus Segera Diselamatkan!

 

Para pejabat dan politikus (tikus) negeri ini sudah tidak punya rasa nasionalisme  untuk menjaga kepentingan nasional. Komuditas tambang dihambur hambur  dalam bentuk barang mentah demi dollar (export), yang dollar hasil export itu juga tidak sampai ke Indonesia . Kebijakan tolol ini mirip dengan kebijakan DEVISA BEBAS LEPAS yang dianut oleh para petinggi keuangan atau teknokrat keuangan  negeri ini. Mereka seperti mati matian mempertahankan kebijakan tolol dan tidak membela kepentingan nasional ini. Padahal nilai mata uang rupiah sudah terpuruk abis dipermainkan oleh para spekulan yang membawa ” hot money”.  Negeri ini dibawah kendali elit dan tikus ini memang bisa sebentar lagi karam.. Dan yang paling dirugikan adalah adalah kaum marhaen yang bertahan hidup hari ke hari. 

 

 

Rista Rama Dhany – detikfinance
Rabu, 27/11/2013 12:19 WIB
 
 
 
 

https://i0.wp.com/images.detik.com/content/2013/11/27/1034/122323_ptba1dalam.jpg
Jakarta -Indonesia terkenal dengan kekayaan sumber daya alamnya, namun sebagian besar produksi mineral tambangnya diekspor mentah-mentah. 

Ada 5 komoditas mineral tambang yang harus segera diselamatkan Indonesia. Komoditas itu dinilai mampu mencukupi dan menghidupi negara ini secara mandiri.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM R. Sukhyar mengatakan setidaknya ada 5 komoditas yang harus diselamatkan Indonesia, sehingga mampu mengolah sendiri komoditi tersebut sehingga mendapatkan benefit danvalue addict.

“Saya katakan ada lima komoditas yang harus diselamatkan Indonesia, yakninickel ore (bijih nikel), bauksit, tembaga, iron ore (bijih besi), dan batubara,” ujar Sukhyar ditemui di 13th ASEAN Senior Official Meeting on Minerals, Nusa Dua, Bali, Rabu (27/11/2013).

Sukhyar mengungkapkan lima komoditas tambang ini sangat banyak ditemukan di Indonesia, dan dapat menghidupkan industri hilir dan bahkan dapat mencukupi kebutuhan energi listirk untuk menerangi 100% masyarakat Indonesia.

“5 komoditas itu banyak di Indonesia, artinya kalau kita menghidupkan industri hilir kita cukup dari sana, cukup strong kita, makanya itu harus ada hilirisasi. Hilirisasinya harus benar, artinya kita nggak bergantung dari mana-mana karena ada di sini (industri hilirnya), tapi saat ini kita malah menghidupi industri orang lain,” katanya.

“Sekarang energi yang sudah siap dari 5 komoditas tersebut adalah batubara. Kalau kita membutuhkan 5.000 megawatt (MW) per tahun untuk mencapai elektrifikasi 100% dan ditambah 9% permintaan listrik per tahun itu sangat cukup hanya mengandalkan batubara, ya bukan berarti energi baru terbarukan tidak ada, tapi lebih cepat dari batubara,” tutupnya.

 

(rrd/ang) 

November 27, 2013

Pengadaan 9 Pesawat Hercules dari Australia Dibatalkan ?

 

Sudahlah beli pesawat transport yang baru saja.. Kenapa PT DI tidak diberi insentif untuk memproduksi pesawat sejenis dengan c130 Hercules ?

 

 

27 NOVEMBER 2013

 

 
27 November 2013

 

Pesawat angkut C-130H eks RAAF yang skema warnanya telah disesuaikan dengan TNI AU (photo : Kaskus Militer)

Pemerintah Tak Jadi Beli Hercules Australia

TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah lewat Kementerian Pertahanan memutuskan membatalkan rencana pembelian enam pesawat angkut C-130 Hercules bekas dari Australia. Pemerintah juga menolak hibah empat unit pesawat serupa dari Negeri Kanguru itu.

“Proyek Hercules dari Australia digantikan,” kata Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan Laksamana Muda Rachmad Lubis saat dihubungi Tempo, Selasa, 26 November 2013.

Pembatalan ini merupakan buntut pengungkapakan aksi penyadapan yang dilakukan pemerintah Australia pada 2009. Gusar pada tindakan negeri jiran itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lantas menghentikan kerja sama pertahanan dengan Australia.

Sebelumnya, Indonesia dan Australia sepakat dengan transaksi jual-beli enam unit pesawat angkut militer Hercules seharga US$ 15 juta per unit. Australia pun menawarkan empat unit pesawat Hercules secara cuma-cuma, meski Indonesia diwajibkan membayar biaya perawatan dan perbaikan senilai US$ 15 juta per unit, jumlah yang sama dengan harga pesawat Hercules baru.

Rachmad Lubis mengatakan sampai saat ini pemerintah belum membayarkan uang ke Australia. Menurut dia, besarnya anggaran proyek Hercules bekas Australia masih dalam perhitungan. “Karena sifatnya adalah biaya untuk pemeliharaan pesawat,” tuturnya.

Namun, Kementerian Pertahanan belum menentukan apaakh akan membeli pesawat angkut serupa dari negara lain. Sebab harga pesawat Hercules baru bisa mencapai lima kali lipat dari biaya hibah dari Australia. “Sementara kami masih wait and see,” ujarnya.

(Tempo)

November 26, 2013

Aneh bin ajaib BUMN Zombie masih dikasih uang

BUMN yang satu ini isinya maling semua. Asset PPD sudah banyak yang dijual, bus nya rongsokan.dan pegawainya terlambat terima gaji . PPD cocok dikelasifikasi sebagai BUMN Zombie.  Perusahaan zombie ini harusnya segera dilikuidasi saja di kubur di teluk Jakarta, agar bus nya bisa jadi rumpon.  Tapi  entah mengapa kok  BUMN Zombie in masih dibiarkan dan diberi hadiah  bus baru oleh SBY.. Ajaib!

 

SBY Teken Aturan Pemberian 15 Bus Baru Rp 12,1 Miliar untuk PPD

Herdaru Purnomo – detikfinance
Selasa, 26/11/2013 14:15 WIB
https://i0.wp.com/images.detik.com/content/2013/11/26/4/142230_ppd.jpg
Jakarta -Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) mendapat penyertaan modal negara sebesar Rp 12,1 miliar. Modal negara tersebut digunakan untuk membeli 15 bus baru merek Hino.

Demikian tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 72 Tahun 2013 yang ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 8 November 2013 seperti dikutip dari situs resmi Sekretariat Kabinet RI, Selasa (26/11/2013).

Penyertaan modal Negara Republik Indonesia ini ke dalam perusahaan PPD dilakukan dengan mengalihkan Barang Milik Negara pada Kementerian Perhubungan yang pengadaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2009.

“Penambahan penyertaan modal negara sebagaimana dimaksud berasal dari pengalihan Barang Milik Negara pada Kementerian Perhubungan berupa 15 (lima belas) unit bus Hino Euro II Engine, yang pengadaannya bersumber dari APBN Tahun 2009,” bunyi Pasal 2 PP No. 72/2013 itu.

Peraturan Pemerintah itu mulai berlaku pada tanggal diundangkan, yaitu 8 November 2013.

November 26, 2013

Tiga Skenario PDIP Agar Jokowi Jadi Presiden

Duh si Mega Mamih masih tetap ingin menjadi calon Presiden ..  Ampun !! Prestasi Mamih Mega apa ya selama memerintah ?  Pemerintahannya boleh dibilang berhasil menghidupkan kembali kekuatan ORBA !  
 
Selasa, 26 November 2013 | 06:11 WIB

 

Tiga Skenario PDIP Agar Jokowi Jadi Presiden

Gubernur DKI Jakarta Jokowi mengenakan helm dan pakaian proyek saat menghadiri peletakan batu pertama pembangunan lima pasar rakyat di pasar Manggis, Jakarta (6/11). Tempo/Dian Triyuli Handoko

 

TEMPO.CO, Jakarta – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tak akan mengumumkan calon presiden dalam waktu dekat. Ketua PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidajat, mengatakan partainya akan fokus pada pemilihan legislator agar memperoleh 27 persen suara, sehingga bisa mengajukan calon presiden tanpa perlu berkoalisi. “Yang penting, partai kami solid dulu,” kata Djarot saat dihubungi kemarin. Setelah pemilihan legislator, kata bekas Wali Kota Blitar itu, barulah pembicaraan intensif soal calon presiden dimulai.

Selain mempertimbangkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, PDI Perjuangan masih memperhitungkan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri kembali menjadi calon presiden. Sumber Tempo yang menjadi pengurus teras partai banteng mengatakan partainya menyiapkan tiga skenario soal calon presiden.

Opsi pertama adalah memasangkan Megawati dengan Jokowi. Skenario kedua, mengusung Jokowi sebagai calon presiden dengan kader internal sebagai pendamping. Sedangkan, pilihan ketiga adalah menyandingkan Jokowi dengan orang dari luar partai.

Menurut sumber ini, pengurus partai memang memperhitungkan elektabilitas Jokowi yang jauh melebihi calon presiden lain. Dalam survei internal pun, kata sumber yang juga anggota DPR itu, Jokowi mampu meraup 30 persen suara. Perolehan itu jauh mengungguli Megawati yang hanya dipilih 23 persen responden. (Baca: Jokowi Tersandera, Prabowo-ARB Melenggang)

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo, menyatakan belum mengetahui adanya skenario tersebut. “Saya tidak bisa membenarkan atau membantah karena memang tidak tahu,” ujarnya. Sedangkan, Djarot membenarkan partainya membuat analisis mengenai Pemilu 2014. Tapi, dia enggan menceritakan isi analisis itu. “Urusan dapur partai tak boleh diketahui pihak lain,” katanya.

Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Ari Dwipayana, menduga PDI Perjuangan hanya akan mengajukan Megawati atau Jokowi sebagai calon presiden. Jika mengusung Megawati, kata Ari, PDI Perjuangan ada kemungkinan akan mengajukan Jokowi sebagai pendamping. Sedangkan jika Jokowi menjadi calon presiden, calon bisa berasal dari internal partai, seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo atau putri Megawati, Puan Maharani.

“Kalau skenario ini diambil, perolehan suaranya lebih tinggi ketimbang mencalonkan Megawati. “Ari juga menilai orang dari luar PDI Perjuangan, seperti bekas wakil presiden Jusuf Kalla dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, bisa menjadi pendamping Jokowi. Tapi jika gagal memperoleh 25 persen suara -sebagai syarat mengusung calon presiden- kata Ari, PDI Perjuangan akan berkoalisi dengan partai lain. (Lihat: Aburizal Bakrie Jadi Cawapres Jokowi?)

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, memperkirakan perolehan suara PDIP bakal melejit jika mengusung Jokowi sebelum pemilihan legislator. Hasil survei Indikator Politik menunjukkan PDIP bakal menjadi pemenang pemilu dan mengungguli Golkar ataupun Demokrat.